Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diyakini awalnya akan mengusung Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Niat itu urung karena mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi bergabung dalam kancah perebutan kursi kepresidenan.
semarak.co-Hal ini, justru menjadi peluang bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya di atas Puan. Dengan Anies pemantik utamanya, ini kelas berat yang muncul. Berarti kartu Ganjar hidup juga untuk dipertimbangkan. Ganjar diuntungkan dengan Anies yang dimajukan jadi capres.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan, PDIP mempertimbangkan elektabilitas Puan yang berada jauh di bawah Ganjar. Sehingga, setelah memantau pergerakan Nasdem yang mengusung Anies, PDIP pun disinyalir melirik peluang yang lebih besar untuk memenangkan Pemilu.
Namun, Hanta mewanti-wanti agar partai juga segera mencari sosok cawapres yang diharapkan bisa mendulang popularitas tokoh yang diusung. “Kita bicara PDI Perjuangan. Kalau bukan Anies Baswedan lawannya, mungkin Puan akan maju,” kata Hanta dikutip kompas.com, Kamis (10/11/20220 dilansir msn.com, Jumat 11/11/2022, 11.15 WIB dari tribunwow.com.
“Kalau kita analogikan tadi mau resepsi pernikahan, jangan sampai tanggal resepsinya sudah ditentukan, tempatnya sudah ditentukan, mempelai satu sudah, tapi mempelai satunya belum ada kan lucu itu. Yang memang harus dituntaskan segera adalah cawapresnya,” tandasnya.
Pegiat media sosial Ade Armando menilai rivalitas Ganjar dan capres Anies Baswedan diprediksi akan menjadi laga penutup yang bahkan mengalahkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. “Siapa yang jadi dua besarnya? Saya duga adalah Ganjar versus Anies, the real finalnya adalah keduanya,” ucap Armando dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Minggu (6/11/2022).
Elektabilitas Prabowo, menurut Ade Armando, saat ini masih tinggi hingga merajai sejumlah survei simulasi pemilu. Namun, jumlah pemilih Prabowo dinilai sudah di ujung dan tak bisa dinaikkan lagi. Sehingga, ada kemungkinan bahwa popularitas Prabowo justru akan menurun jelang Pemilu.
“Untuk sementara sih memang Prabowo masih unggul di atas Anies, tapi Prabowo kayaknya sih sudah susah dinaikin lagi, susah ditingkatkan lagi suaranya,” ucap Armando yang juga dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Depok.
Saat ini, PDIP yang menaungi Ganjar, belum bersedia membocorkan kandidat capres dari pihaknya. Lain halnya dengan Anies Baswedan yang sudah resmi diusung Partai NasDem setelah melalui musyawarah internal. Jika Ganjar mendapat dukungan dari Ketum PDIP Megawati, elektabilitasnya akan menanjak dalam satu setengah tahun.
Apalagi jika disertai kinerja tim sukses yang makin memuluskan langkah Ganjar ke kursi Presiden. “Jadi sangat mungkin kalau mesin politiknya Ganjar bekerja lebih keras sekarang ini, apalagi kalau dia betul-betul mendapat tiket dari PDIP sehingga bisa bekerja mesin politiknya, dalam satu setengah tahun elektabilitasnya meningkat,” tandasnya. (net/smr)