KAI Group Catat Peningkatan Layanan Kereta Api 6,07% selama Masa Nataru 2024/2025, Jumlah Penumpang Naik 5% Dibanding 2023

KAI Group Catat Peningkatan Layanan Kereta Api 6,07% selama Masa Nataru 2024/2025, Jumlah Penumpang Naik 5% Dibanding 2023

Selama periode Nataru (19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025) PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan peningkatan penjualan dengan total penjualan tiket kereta api jarak jauh (KA JJ) dan lokal yang mencapai 3.717.260 penumpang. Angka ini terdiri dari 3.005.876 tiket untuk KA JJ, yang mencakup 108% dari total kapasitas tempat duduk yang tersedia (2.770.864 tiket).

semarak.co-Sedangkan untuk KA Lokal, tercatat 711.384 tiket terjual dengan tingkat okupansi sebesar 89% dari total tempat duduk yang disediakan (801.724 tiket). Hal ini menunjukkan bahwa tren peningkatan penggunaan layanan kereta api terus berlanjut, khususnya selama periode libur Nataru.

Bacaan Lainnya

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, “Pencapaian ini menunjukkan adanya peningkatan volume penumpang sebesar 5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama yaitu 19 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024 yang tercatat melayani sebanyak 3.554.482 penumpang.”

KAI mencatat aliran penjualan tiket KA JJ dan Lokal selama masa Nataru, yaitu dari 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, secara harian sebagai berikut:

–              H-6 (19 Desember 2024): 163.674 Penumpang

–              H-5 (20 Desember 2024): 200.897 Penumpang

–              H-4 (21 Desember 2024): 212.570 Penumpang

–              H-3 (22 Desember 2024): 223.186 Penumpang

–              H-2 (23 Desember 2024): 206.077 Penumpang

–              H-1 (24 Desember 2024): 223.443 Penumpang

–              H (25 Desember 2024): 207.324 Penumpang

–              H+1 (26 Desember 2024): 210.826 Penumpang

–              H+2 (27 Desember 2024): 206.865 Penumpang

–              H+3 (28 Desember 2024): 214.032 Penumpang

–              H+4 (29 Desember 2024): 234.584 Penumpang

–              H+5 (30 Desember 2024): 200.758 Penumpang

–              H+6 (31 Desember 2024): 182.912 Penumpang

–              H (1 Januari 2025): 210.106 Penumpang

–              H+1 (2 Januari 2025): 202.283 Penumpang

–              H+2 (3 Januari 2025): 196.577 Penumpang

–              H+3 (4 Januari 2025): 205.874 Penumpang

–              H+4 (5 Januari 2025): 215.272 Penumpang

Selain itu, terdapat juga kereta api dengan volume tertinggi selama periode 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, sebagai berikut rinciannya:

  1. KA Sancaka (Yogyakarta-Surabaya Gubeng pp): 86.819 penumpang
  2. KA Joglosemarkerto (Purwokerto-Solo Balapan-Semarang Tawang Bank Jateng pp): 84.458 penumpang
  3. KA Ambarawa Ekspres (Surabaya Pasar Turi-Semarang Poncol pp): 74.561 penumpang
  4. KA Airlangga (Surabaya Pasar Turi-Pasar Senen pp): 74.188 penumpang
  5. KA Kaligung (Semarang Poncol-Brebes pp): 73.680 penumpang
  6. KA Argo Cheribon (Gambir-Cirebon pp): 70.253 penumpang
  7. KA Putri Deli (Medan-Tanjung Balai pp): 66.233 penumpang
  8. KA Serayu (Purwokerto-Pasar Senen pp): 63.696 penumpang
  9. KA Sribilah Utama (Rantau Prapat – Medan pp): 58.645 penumpang
  10. KA Kamandaka (Purwokerto-Semarang Tawang Bank Jateng pp): 58.214 penumpang

Kembali Didiek mengatakan, pada sisi operasional, KAI juga berhasil mempertahankan On Time Performance (OTP) Keberangkatan yang sangat baik, yakni 99,5%, angka yang sama dengan yang tercatat pada tahun 2023.

“Sedangkan untuk OTP Kedatangan, terdapat peningkatan sebesar 0,31%, yang mencapai 97,8% dibandingkan dengan 97,5% pada tahun 2023. Angka ini mencerminkan komitmen KAI dalam menjaga ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta api,” tambah Didiek.

Didiek menambahkan, stasiun dengan penumpang KA JJ naik tertinggi selama masa Nataru yaitu Pasar Senen, Yogyakarta, Gambir, Surabaya Gubeng, Bandung, Surabaya Pasar Turi, Lempuyangan, Semarang Poncol, Semarang Tawang Bank Jateng dan Purwokerto.

Lalu untuk stasiun KA JJ dengan penumpang turun tertinggi yaitu Pasar Senen, Yogyakarta, Gambir, Bandung, Surabaya Gubeng, Lempuyangan, Surabaya Pasar Turi, Purwokerto, Semarang Poncol dan Semarang Tawang.

Untuk meningkatkan kenyamanan dan keseruan perjalanan, selama masa Nataru KAI juga menghadirkan berbagai tematik khas Nataru di berbagai stasiun seperti patung sinterklas raksasa di Daop 6, kado raksasa di Purwokerto, dan pohon cemara tertinggi di Stasiun Surabaya Gubeng.

Sebagai bagian dari perusahaan BUMN yang berfokus pada pelayanan publik, KAI juga terus berinovasi untuk mengurangi dampak lingkungan. Salah satunya adalah penyediaan water station di stasiun, penerapan teknologi face recognition, serta penggunaan alat makan berbahan kayu (wooden cutlery) dalam layanan makan di atas kereta.

KAI juga meluncurkan fitur Carbon Footprint di aplikasi Access by KAI pada 23 Desember 2024, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih transportasi ramah lingkungan. KAI mencatatkan keberhasilan selama masa Nataru ini dengan menjaga keselamatan dengan catatan Zero Accident.

“Selain prioritas keselamatan, KAI akan terus berupaya dalam menghadirkan ekosistem transportasi yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat Indonesia. Terima kasih atas kepercayaan pelanggan yang telah menggunakan layanan KAI selama masa Nataru ini,” tutup Didiek dirilis humas melalui WAGroup Pewarta KAI Pusat, Senin (6/1/2025).

Di bagian lain dirilis humas terbaru, selama masa Nataru 2024/2025 dari 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 KAI Group telah melayani 25.312.790 penumpang dengan rincian sebagai berikut: KAI sebanyak 3.717.260 Penumpang, KA Makassar Parepare 12.328 Penumpang.

Selanjutnya LRT Sumsel 311.574 Penumpang, KAI Commuter 19.344.965 Penumpang, KAI Bandara 405.770 Penumpang, KAI Wisata 14.110 Penumpang, KCIC 364.406 Penumpang, dan LRT Jabodebek 1.142.377 Penumpang.

Secara keseluruhan, jumlah penumpang pada periode Nataru 2024/2025 mengalami kenaikan sebesar 6,07 persen dibanding masa Nataru pada tahun yang lalu, dimana KAI Group melayani 23.863.873 Penumpang pada Nataru 2023/2024.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, terdapat beberapa kereta api yang mengalami peningkatan volume seperti KA JJ dan Lokal yang dikelola KAI yaitu 3.717.260 penumpang atau meningkat 4,58% dibanding periode sama tahun sebelumnya, yaitu 3.554.482.

Lalu Commuter Line yang dikelola KAI Commuter yaitu 19.344.965 Penumpang atau meningkat 3,33% dibanding periode sama tahun sebelumnya yaitu 18.721.582 Penumpang, Kereta Wisata yang dikelola KAI Wisata meningkat 0,49% yaitu 14.110 dibanding tahun sebelumnya periode sama yaitu 14.040 penumpang.

KA Bandara yang dikelola KAI Bandara melayani 405.770 atau meningkat 31,87 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 307.682 Penumpang, layanan Kereta Cepat Whoosh yang dikelola KCIC melayani 364.406 Penumpang

Atau meningkat 18,06% dibanding periode sama tahun sebelumnya 308.649 penumpang, kemudian LRT Jabodebek melayani 1.142.377 penumpang atau meningkat 74,54% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 654.484 Penumpang.

Pada 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 KAI Group menyediakan total 44.754.280 tempat duduk yang terdiri 3.572.588 Penumpang KAI, 35.407.300 Penumpang KAI Commuter, 4.142.520 Penumpang LRT Jabodebek, 588.304 Penumpang LRT Sumsel, 7.416 Penumpang KAI Wisata, 487.728 Penumpang

Selanjutnya KAI Bandara 29.160 Penumpang, KA Makassar-Parepare dan 519.264 Penumpang KCIC. Adapun total jumlah perjalanan KAI Group, yaitu 40.782 KA dengan rincian 7.328 perjalanan KA yang dikelola KAI, 23.204 perjalanan KA yang dikelola KAI Commuter.

Sebanyak 1.872 perjalanan KA yang dikelola KAI Bandara, 5.598 perjalanan LRT Jabodebek, 1.772 perjalanan LRT Sumsel, 36 perjalanan yang dikelola KAI Wisata, 108 perjalanan KA Makassar-Parepare serta 864 perjalanan Whoosh yang dikelola KCIC.

KAI menghadirkan lebih banyak rangkaian kereta api New Generation dengan fasilitas terbaru dan kenyamanan lebih tinggi selama periode Nataru 2024/2025. “Peningkatan ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam menjawab kebutuhan pelanggan,” imbuh Anne.

Dan mendorong minat masyarakat menggunakan transportasi kereta api sebagai moda transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Selain itu, layanan kereta api yang menghubungkan ke bandara juga mengalami peningkatan.

Termasuk LRT Sumsel, Commuter Line Basoetta, KA Bandara Kualanamu, dan yang terbaru KA BIAS. Selama periode libur Natal dan Tahun Baru (19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025), okupansi KA BIAS bahkan mencapai 41.577 penumpang.

Hal ini menunjukkan bahwa kereta api semakin menjadi pilihan utama dalam layanan transportasi terintegrasi karena jauh lebih nyaman, aman dan efisien. (smr)

Pos terkait