Lembaga survei Parameter Politik Indonesia (PPI), Median, Indo Barometer, dan lainnya, sama-sama merilis hasil survei politiknya yang hampir sama hasilnya dan dilaksanaan bersamaan atau pada Minggu (17/2/2020). Di mana Prabowo jadi kandidat kuat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
semarak.co -Dalam berbagai hasil survei itu, nama Prabowo Subianto menjadi kandidat paling kuat jika Pilpres dilakukan hari ini. Dalam survei PPI, misalnya, Prabowo mendapatkan suara 17,3% responden, jauh mengungguli Sandiaga Uno di posisi 2 dengan 9,2% suara responden.
Di posisi ketiga, ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dipilih 8,8% responden. Dalam survei PPI, nama lain yang masuk adalah Anies Baswedan dengan 7,8% suara, Agus Harimurti Yudhoyono dengan 5,4% pilihan responden, dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan keterpilihan 5,2% responden.
“Memori publik, faktor militer penting dalam menentukan pilihan, Sandiaga popular karena nuansa Pilpres 2019 belum hilang jadi dia muncul jadi top of mind,” kata Direktur PPI Adi Prayitno kepada awak media di Jakarta, Minggu (23/2).
Namun Adi mengingatkan bahwa bukan tidak mungkin nama tokoh-tokoh lain tak muncul. Dia mengatakan beberapa tokoh dari kalangan militer, profesional, dan ketua umum partai bisa meningkatkan keterpilihannya jika sudah mulai bekerja.
“Peluangnya ada nama (Kepala Staf Kepresidenan) Moeldoko atau (KSAD) Andika Perkasa. Ini inline dengan kalangan militer. Pasangan berlatar belakang militer-sipil menjadi favorit masyarakat sebagai pemimpin masa depan Indonesia untuk maju sebagai pasangan Capres-Cawapres tahun 2024,” terang Adi.
Ia menyatakan pasangan militer-sipil disukai oleh 30,4 persen responden. Unggul atas pasangan sipil-militer sebesar 14,2 persen. “Penyebutan pasangan militer-sipil sebagal preferensi Capres-Cawapres 2024 menunjukkan bahwa kombinasi ini diprediksi menjadi pilihan masyarakat pada Pemilu 2024,” kata Adi.
Survei PPI sendiri menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dan tingkat kesalahan (margin of error) mencapai 2.13 persen.
Survei Indo Barometer dilakukan pada 1.200 responden di 34 provinsi dengan margin of error 2,83% dan tingkat kepercayaan 95%. Metode penarikan sampel mengunakan multistage random sampling pada tanggal 9 hingga 15 Januari 2020.
Sedangkan survei PPI dilakukan pada 2.197 responden pada 220 desa/kelurahan yang ada di Indonesia. Survei yang dilakukan 25 Januari hingga 10 Februari 2020 ini menggunakan wawancara dan margin of error 2,13%.
Dalam survei Indo Barometer, elektabilitas kandidat capres Pilpres 2024 menempatkan Prabowo di posisi teratas dengan elektabilitas 22,5 persen, diikuti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 14,3 persen.
“Prabowo meraih 22,5 persen, disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 14,3 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 8,1 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 7,7 persen, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 6,8 persen,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari dalam paparannya di Jakarta, Minggu (23/2/2020).
Lalu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno 8,1 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 7,7 persen, serta Wali Kota Surabya Tri Rismaharini 6,8 persen. Indo Barometer melakukan survei itu pada 9-15 Januari 2020 terhadap 1.200 responden. Mereka menggunakan metode survei multistage random sampling dengan tingkat kesalahan (margin of error) kurang lebih 2,83 persen.
“Lalu ada Agus Harimurti Yudhoyono (5.7%), Khofifah Indar Parawansa (3.3%), Ridwan Kamil (2.6%), Erick Thohir (2.5%), Mahfud MD (1.6%), Puan Maharani (1.0%), “ demikian keterangan Indo Barometer dalam rilis survei Nasionalnya.
Sedangkan untuk kandidat Wakil Presiden dari hasil survei PPI, Sandiaga menempati posisi pertama dengan 14,9% responden memilih namanya. Di belakangnya ada nama Ma’ruf Amin dan Anies membuntuti dengan jumlah responden 6,7% dan 4,5%.
Media Survei Nasional (Median) pun mencatat Prabowo, Anies Baswedan, dan Sandiaga menempati posisi tiga teratas sebagai calon presiden 2024 mendatang. Ketiganya mengalahkan popularitas dan elektabilitas 20 kandidat capres lain dari unsur kepala daerah, menteri, dan kepala lembaga negara.
Tingkat elektabilitas tertutup Prabowo tertinggi ketimbang kandidat capres lain. Elektabilitas tertutup adalah metode pertanyaan dengan menyertakan kandidat-kandidat yang telah dipilih.
“Tingkat popularitas Prabowo Subianto 93,6 persen. Sedangkan tingkat elektabilitas tertutupnya 18,8 persen,” kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat diskusi ‘Kuda Hitam Capres 2024 dan Persepsi Publik atas Dinamika Sosial Politik Pasca 100 Hari Jokowi – Ma’ruf’ di kawasan Jakarta Pusat, Senin (24/2/2020).
Berdasarkan konfigurasi elektabilitas per teritorial, Rico mengatakan Prabowo unggul di Banten-DKI Jakarta (34,7 persen), Jawa Barat (25,5 persen), serta NTB-NTT-Sulawesi dan Indonesia Timur (20,6 persen).
Ia menuturkan Prabowo unggul di sejumlah pemilih partai besar, seperti Gerindra, Golkar, PPP dan PAN. “Empat besar alasan publik memilih Prabowo antara lain tegas, berwibawa, berani dan mampu memimpin,” tutur Rico.
Rico menambahkan, dukungan terhadap Prabowo juga berdasarkan andil gerakan 212. Dari 28,8 persen responden yang menyukai gerakan 212, sebagian besar mendukung Prabowo (25,5 persen). Dari instrumen ini, Prabowo hanya kalah dari Gubernur DKI Anies Baswedan yang memperoleh 27,4 persen.
Di bawah Prabowo, Rico mengungkapkan empat besar nama kandidat calon presiden 2024 terkuat adalah Anies Baswedan dengan tingkat elektabilitas tertutup (15,8 persen); Sandiaga Uno (9,6 persen); Agus Harimurti Yudhoyono (8,3 persen); dan Ridwan Kamil (5,7 persen).
Anies unggul atas Prabowo di Kalimantan (30,8 persen) dan Sumatera (27,2 persen). Dari partai yang lolos elektoral treshold, Anies hanya unggul di pemilih PKS dengan 51,7 persen.
Rico mengungkapkan Anies mendapat banyak suara di generasi Z (17-25 tahun) dan generasi milenial (26-39 tahun). “Tiga alasan publik memilih Anies adalah religius dan dekat dengan agama, cerdas dan pintar, serta tutur kata bagus,” sambung Rico.
Sementara posisi ke-6 hingga 10 kandidat capres diisi oleh Ganjar Pranowo (5,5 persen); Khofifah Indar Parawansa (5,4 persen); Tri Rismaharini (3,3 persen); Mahfud MD (3,3 persen); dan Gatot Nurmantyo (1,6 persen).
Survei Median dilakukan dengan melibatkan 1.200 responden dengan margin of error ± 2,8 persen. Sampel dipilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional, serta dilakukan pada pekan I-II Februari 2020.
Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Mahesa melontarkan wacana penyandingan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024. Wacana itu merupakan respons sejumlah hasil soal kandidat capres 2024.
Desmond mengatakan kenal dekat dengan Anies dan Prabowo. Karena itu dia lebih memilih keduanya berpasangan di Pilpres 2024. “Susah saya, Anies teman saya, Prabowo bos saya. Bagaimana saya berkomentar. Paling bagus menurut saya Prabowo presiden, Anies wapresnya,” ucap Desmond kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/2/2020).
Desmond tak menampik kombinasi lain pasangan capres dan cawapres. Salah satunya kombinasi Prabowo dan Ketua DPR Puan Maharani. Namun, menurutnya, kombinasi Prabowo-Anies paling pas karena sama-sama punya kapasitas.
Merespons survei itu, Prabowo melalui staf khusus Menhan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan hanya fokus membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menhan.
“Yang jelas sampai saat ini dan ke depan beliau ingin membantu Presiden di bidang Pertahanan, agar pertahanan kita kuat dan disegani dunia. Beliau hanya ingin do the best buat rakyat Indonesia apa pun penilaian rakyat melalui survei-survei,” kata Dahnil saat dihubungi melalui pesan singkat. ” imbuh Dahnil.
Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (Sekjen DPP) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan partainya belum mengambil keputusan terkait pencalonan calon presiden, namun mayoritas kader menginginkan agar Prabowo maju dalam Pilpres 2024.
“Kehendak kader Gerindra yang saya ikuti dan dengar selama melakukan kunjungan ke daerah-daerah, masih berharap dan menginginkan agar Prabowo bersedia kami majukan kembali menjadi calon presiden,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Namun menurut dia, semua bergantung kepada Prabowo dan dirinya belum berkonsultasi mengenai perkembangan terakhir dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut.
Dia mengatakan, Gerindra belum mengambil keputusan politik untuk Pemilu 2024 khususnya pencalonan presiden karena masih mempersiapkan Kongres di 2020.
“Tentang keputusan politik bagi Gerindra untuk 2024, sampai sekarang belum mengambil keputusan politik tentang itu. Karena sebagai partai, kami belum berkongres, kami sedang mempersiapkan kongres pertama di tahun 2020,” ujarnya.
Muzani enggan menanggapi spekulasi duet Prabowo-Puan di Pilpres 2024 karena keputusan politik belum diambil partainya namun Gerindra dengan PDI Perjuangan punya hubungan yang baik.
Dia meyakini Prabowo sedang mempersiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi Pemilu 2024 dan membuka peluang dengan siapapun dalam kontestasi lima tahunan tersebut.
“Pokoknya dengan siapapun, karena kami belum mengambil keputusan politik tentang itu jadi saya agak susah memberikan komentar lebih lanjut soal itu. Keputusan politik Gerindra pada waktunya akan diambil dan posisi para kader partai sangat menginginkan Prabowo maju dalam Pilpres 2024,” ujarnya.
Di bagian lain PPI dan Politika Research and Consulting (PRC) menyebut terdapat 33% masyarakat yang tak puas terhadap kinerja pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin selama 100 hari pemerintahan belakangan ini.
Dari hasil survei PPI dan PRC menyatakan 33 persen masyarakat yang tak puas terhadap kinerja pemerintah disumbang dari enam wilayah yang menjadi basis pemilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat Pilpres 2019.
“Ini temuan yang menarik, masyarakat yang tak puas terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf berada di wilayah yang bukan basis pemilih Jokowi di Pilpres 2019,” kata Direktur Eksekutif PRC Rio Prayogo di Hotel Gren Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2020).
Rio merinci 6 wilayah yang mayoritas masyarakatnya tak puas dengan kinerja Jokowi-Ma’ruf selama 100 hari belakangan, yakni Jawa Barat, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Bengkulu.
Pasangan Jokowi-Ma’ruf diketahui mengalami kekalahan dari pasangan Prabowo-Sandi di enam wilayah itu dalam Pilpres 2019 lalu. “Sumbar, masyarakat tak puas dengan kinerja Jokowi itu 85 persen. Riau 63 persen tak puas, Kepri 60 persen tak puas, Jambi 88 persen tak puas, Jabar 48 persen,” kata Rio.
Rio menambahkan, meski begitu dari survei mereka didapatkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi masih tinggi. Level kepuasan masyarakat terhadap Jokowi berada di tingkat 61.14 persen.
Beberapa kebijakan itu diantaranya pembangunan infrastruktur sebesar 76,6 persen, pembangunan Sumber Daya Manusia 86,1 persen, penanggulangan bencana 64,1 persen, serta kartu unggulan seperti Kartu Prakerja 76,5 persen, Kartu Indonesia Pintar Kuliah 86,6 persen, dan Kartu Sembako murah 86,8 persen.
Menhan Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) di Abu Dhabi, Senin (24/2/2020) dalam upaya memperkuat diplomasi pertahanan.
Dalam kunjungan tersebut, Prabowo diterima dengan upacara jajar kehormatan di Kantor Kementerian Pertahanan Uni Emirat Arab, dan dilanjutkan dengan bilateral meeting dengan Menhan UAE Mohammed Ahmed Al Bowardi.
Setelah melakukan pembicaraan bilateral di Kantor Kemhan UAE, Menhan RI Prabowo Subianto dan Menhan UAE Mohammed Ahmed Al Bowardi menandatangani perjanjian kerja sama di bidang pertahanan sebagai tindak lanjut dari Letter of Intent (LoI) yang ditandatangani kedua negara di Bogor tanggal 24 Juli 2019.
Karo Humas Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Totok Sugiharto saat dikonfirmasi wartawan, di Jakarta, Senin, menjelaskan bahwa perjalanan Prabowo Subianto ke luar negeri bertujuan untuk memperkuat diplomasi pertahanan.
Hal tersebut, lanjut Totok, sangat diperlukan mengingat situasi global yang semakin dinamis. “Diplomasi pertahanan kita perlu dibangun lebih kuat lagi terutama untuk menghadapi dinamika global. Selain itu, diplomasi pertahanan secara khusus juga diperlukan untuk mencegah terjadi ketegangan antarnegara,” ujarnya pula.
Selain diplomasi pertahanan, kata Totok, kunjungan kerja Prabowo ke luar negeri juga dilakukan untuk menjajaki alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang diperlukan oleh Indonesia. “Hal ini perlu dilakukan untuk mencapai target pemenuhan alutsista sesuai dengan ‘Minimum Essential Force’ (MEF) alutsista Indonesia,” ujarnya pula. (net/lin)