Tanda-tanda solid para kader Partai Gerindra dan kemenangan partai berlambang Garuda Terbang ini untuk sekaligus mengantarkan Prabowo Subianto sebagai Presiden 2019-2024 mulai terasa. Di mana para kader Gerindra yang mengantarkan Ketua umum DPP Partai Gerindra Prabowo ke gedung KPU berteriak lantang dan keras berulang-ulang, “Prabowo Presiden!”
Sontak apa yang dilakukan para kader partai saat ikut mengantarkan ketua umum dan sekjennya menghadiri acara pengundian nomor urut peserta pemilu 2019 ini menjadi gegap gempita dan sorak sorai partai, di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu malam (18/2).
Baca: Kader Gerindra Terus Dorong Prabowo Maju Pilpres 2019, Ini Kriteria Cawapres
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersalaman dengan Prabowo saat sama-sama menghadiri pengundian nomor urut itu. Sesampainya di KPU, Megawati sempat berfoto dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan.
Mega lalu berpapasan dengan Prabowo. Keduanya tersenyum dan bersalaman. Megawati berbincang sejenak sebelum duduk di kusinya. Megawati duduk di sebelah Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto. Sebelah Hasto duduk Pemimpin Partai Berkarya Tommy Soeharto.
Demokrasi
“Demokrasi merupakan sistem pemerintahan terbaik. Demokrasi sistem pemerintahan yang terbaik alternatif, selain demokrasi adalah kekacauan dan kerusuhan,” kata Prabowo dalam sambutannya.
Prabowo mengatakan, pemilihan merupakan bentuk nyata perwujudan kedaulatan rakyat yang nantinya akan memilih di Pemilu. “Wujud utama adalah pemilihan kedaulatan rakyat diwujudkan melalui kotak suara,” ungkapnya.
Ia juga mendoakan, KPU selaku pelaksana pemilu agar diberi kekuatan dalam menjalankan perhelatan tersebut. “Kita sadar KPU punya tugas berat untuk itu. Kami mohon kepada Yang Maha Kuasa agar diberi kekuatan dalam menjalankan tugas,” ungkapnya.
Beban terberat di pesta demokrasi 2019, nilai Prabowo, ada di pundak Komisi Pemilihan Umum (KPU). Prabowo mengatakan, pengundian nomor urut yang berlangsung di Kantor KPU tersebut merupakan bagian dari tugas konstitusional. Hal itu harus disyukuri.
“Marilah kita panjatkan syukur bahwa kita hari ini telah melaksanakan tugas konstitusional, bagian dari politik, bagian dari pengabdian bangsa negara kita mengerti politik tujuannya perbaiki rakyat,” kata Prabowo usai pengundian nomor urut di mana Gerindra mendapatkan Nomor Urut 2.
“Satu-satunya sistem kognitif terhadap demokrasi adalah kekacauan dan kerusuhan. Karena itu kita semua harus bertekad melaksanakan demokrasi dengan sebaik baiknya,” kata Prabowo.
Pemilihan dalam demokrasi juga harus berkedaulatan rakyat, yang diwujudkan lewat kotak suara. Untuk itu, beban demokrasi ada di pundak KPU sebagai pihak penyelenggar pemilu. “Kita harap mengerti dan sadar bahwa di pundak KPU terdapat tugas mulia, tapi sangat berat. Karena itu kami memohon kekuatan yang maha kuasa memberi kekuatan pada petugas KPU agar bisa melaksanakan tugas,” tutupnya. (lin/tpc/tbc/net)