Petarung Justin Gaethje meyakini bahwa dirinya sudah membuat Khabib Nurmagomedov hancur meski ia harus menelan kekalahan pada ajang UFC di Abu Dhabi, Minggu WIB (25/10/2020).
semarak.co-Gaethje mengklaim kemenangan ronde pertama. Dia kerap melepaskan serangan telak ke tubuh lawan, terutama bagian kaki yang diyakini sukses bikin Khabib kesakitan.
Namun petarung Rusia itu berhasil membalikkan keadaan untuk mengakhiri perlawanan Gaethje pada ronde kedua dengan kemenangan submission menggunakan triangle choke yang membuat petarung AS itu tidak sadarkan diri. Meski kalah, Gaethje mengaku tetap puas karena telah membuat lawannya rusak.
“Saya telah membuatnya rusak dan yakin telah bekerja dengan baik. Menjaga jarak, mengontrol, dan menghancurkannya,” kata Gaethje dilansir MMA Mania, Minggu (25/10/2020).
Dengan kondisi kaki Khabib yang sudah cedera sebelum duel membuat Gaethje semakin percaya bahwa dirinya telah benar-benar membuat Khabib dalam masalah. Akibat serangannya, Khabib disebut bakal pincang setidaknya selama tiga pekan.
Tak hanya itu, Gaethje juga mengungkapkan prasangkanya bahwa Khabib kemungkinan sedang berada di “titik terburuk” hidupnya sebelum melakoni duel dengannya. “Tak terlalu banyak tendangan yang diberikan karena dia tak bisa berjalan. Dia akan lemas pincang setidaknya hingga tiga pekan ke depan,” ujarnya.
Meski demikian, Khabib berhasil membuktikan dirinya sebagai petarung yang tangguh dan pantas atas gelar juara dunia kelas berat ringan. “Saya tahu dia berada dalam posisi yang tak nyaman. Jika tidak pun, dia telah melakukan yang seharusnya dia lakukan. Dia sangat kuat. Saya yakin dia telah membuat ayahnya bangga,” katanya.
Ditambahkan Gaethje, titik terburuk Khabib sebelum meraih kemenangannya diperkirakan disebabkan kondisinya yang tengah mengalami cedera. Dia juga harus melakoni laga pertamanya sejak kepergiaan ayahnya Abdulmanap yang wafat akibat komplikasi yang disebabkan COVID-19 Juli 2020.
Usai memenangkan pertandingan, Khabib Nurmagomedov memberikan pesan menyentuh. Khabib yang masih berdiri di atas octagon itu berpesan kepada Gaethje untuk selalu menjaga hubungan baik dengan orang tuanya.
“Saya tahu kamu adalah pria hebat. Saya tahu bagaimana kamu menjaga orang-orang terdekatmu. Dekatlah dengan orang tuamu, karena kamu tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok,” ujarnya melanjutkan.
Pesan Khabib tersebut dapat dipahami sebab dia memiliki hubungan yang sangat erat dengan orang tuanya, terutama ayahnya Abdulmanap. Abdulmanap berperan penting dalam perjalanan karier Khabib di dunia bela diri campuran.
Abdulmanaplah yang melatih Khabib bertarung sejak kecil dan kerap berada di sudutnya (corner) saat dia menang atas Dustin Poirier di Abu Dhabi pada September 2019.
Kepergian sosok ayah menjadi titik balik tersendiri bagi Khabib. Tak ada lagi yang melatih, mendampingi bepergian untuk duel ataupun sekadar memberikan suntikan semangat di setiap pertarungan. Meski tanpa Abdulmanap, namun Khabib tetap menjalankan rencananya untuk kembali ke Abu Dhabi.
Laga kontra Gaethje pun menjadi laga perdana Khabib setelah kematian ayahnya. Dia pun memenuhi janjinya untuk menghabisi lawannya dan mempertahankan gelar juara dunia kelas berat ringan.
Selain laga perdana, pertarungan tersebut sekaligus menjadi laga terakhirnya sebagai petarung MMA profesional. Dia telah berjanji kepada ibunya yang tak ingin Khabib bertarung tanpa ayahnya. “Terima kasih Ayah untuk segalanya. Kamu mengajarkan saya banyak hal di sepanjang hidup saya,” tulis Khabib dalam akun Twitternya.
Presiden UFC Dana White mengungkapkan bahwa Khabib sempat masuk ke rumah sakit sebelum melakoni duel melawan Justin Gaethje. Khabib bahkan ternyata harus bertarung dengan kondisi patah tulang pada dua jari kakinya saat berhadapan dengan petarung Amerika.
“Apapun yang telah terjadi dengan pria ini (Khabib), kita semua beruntung bisa menyaksikannya bertarung malam ini,” kata White dalam konferensi pers pascalaga dikutip ESPN, Minggu (25/10/2020).
Ditambahkan Dana White, “Ternyata ketika dia di rumah sakit, dia mengalami patah tulang kaki… tiga pekan lalu. Jadi dia punya dua jari kaki dan tulang di kakinya yang patah. Itulah yang diceritakan oleh timnya. Dia tak pernah memberi tahu siapapun.”
Mengetahui kenyataan tersebut, White pun menyebut bahwa petarung Rusia itu merupakan manusia paling tangguh di muka bumi. Khabib yang sempat diragukan itu, pada akhirnya berhasil memenangi laga melawan juara dunia interim kelas ringan UFC Justin Gaethje.
Laga tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak ia mengalahkan Dustin Poirier di Abu Dhabi pada September 2019, sekaligus menjadi pertarungan terakhirnya sebagai petarung bela diri campuran (MMA) profesional.
Khabib yang pensiun pada usia 32 tahun merupakan pemegang gelar juara kelas berat ringan UFC sejak April 2018 sampai pertarungan terakhirnya. Ia saat ini masih menjadi petarung MMA tak terkalahkan dengan mencatatkan rekor bertanding 29-0.
Ia mengakhiri perlawanan Gaethje pada ronde kedua dengan kemenangan submission, di mana ia menggunakan triangle choke yang membuat petarung AS itu tidak sadarkan diri. Hasil itu sekaligus memperpanjang catatan impresif Khabib yakni 29 kemenangan tanpa kekalahan.
Banyak pihak meragukan apakah Khabib yang kini berusia 32 tahun akan mampu tampil baik saat melawan Gaethje, setelah ayahnya, Abdulmanap, tutup usia akibat komplikasi yang disebabkan COVID-19 pada Juli silam.
Abdulmanap telah melatih Khabib bertarung sejak usia dini, dan sempat berada di sudutnya (corner) saat Khabib menang atas Dustin Poirier di Abu Dhabi pada September 2019.
“Saya berbicara dengan ibu saya tiga hari yang lalu. Ia tidak ingin saya bertarung tanpa ayah saya, namun saya berjanji kepadanya bahwa ini merupakan pertarungan terakhir saya, dan saya menepatinya, saya harus melakukannya,” kata Khabib di octagon seperti dikutip Reuters.
“Inilah pertarungan terakhir saya. Saya hanya menginginkan satu hal dari UFC, Anda memberikan saya petarung pound for pound nomor satu di dunia, karena saya berhak atas hal itu,” tambahnya.
Petarung bela diri campuran Conor McGregor memuji penampilan Khabib Nurmagomedov pada pertarungan pamungkasnya di ajang UFC, sekaligus menyampaikan rasa hormat kepada almarhum ayah saingannya tersebut, Abdulmanap.
Khabib memenangi pertarungan UFC 254 yang dimainkan di Abu Dhabi dengan mengalahkan Justin Gaethje. Setelah laga tersebut usai, petarung asal Rusia tersebut mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri dari bela diri campuran.
Hubungan McGregor dengan Khabib memburuk setelah petarung Irlandia itu dipecundangi pada UFC 229 yang berlangsung pada Oktober 2018. Setelah pertarungan tersebut, kedua petarung sempat terlibat kericuhan yang membuat pihak keamanan harus cepat turun tangan.
Sebelum pertarungan melawan Gaethje pun McGregor masih sempat meremehkan Khabib. Dalam cuitannya, McGregor berkata bahwa Khabib akan buang air kecil di celana, meski ia kemudian menghapus cuitan tersebut.
Meski demikian, melalui cuitannya McGregor memperlihatkan bahwa masih memiliki rasa hormat terhadap sang rival serta ayahnya yang merangkap sebagai pelatih Khabib.
Selain McGregor, sejumlah nama besar lain di dunia olahraga bela diri campuran juga turut menyampaikan selamat atas pencapaian-pencapaian Khabib selama berkiprah di octagon. Mantan juara kelas berat ringan dan kelas berat UFC Daniel Cormier tanpa sungkan menyampaikan pujiannya kepada petarung asal Dagestan tersebut.
Pujian serupa juga dilayangkan oleh mantan juara termuda UFC Jon Jones dan mantan juara kelas berat ringan Dustin Poirier. Tidak ketinggalan, petarung perempuan yang telah pindah ke Bellator,Cris Cyborg, turut memberikan pujian kepada Khabib. (net/smr)