Oleh Damai Hari Lubis *
semarak.co-Jokowi/Jkw 3 periode melalui pemilu 2024 diundur adalah sebuah planning A atau rencana pertama. Dan sudah didrop oleh Jkw (dibaca: oleh oligarki), oleh sebab test water planning A yang dilempar ke publik melalui beberapa orang menteri dan beberapa tokoh parpol selaku ketua umum, plus belakangan juga mendapat kerak atau sisa –sisa dukungan dari Bamsoet/Ketua MPR RI dan La Nyalla Mattalitti /Ketua DPD RI.
Sebelum mendapat dukungan kedua tokoh legislatif tersebut, terjadi beberapa gejolak peristiwa politik yang mengiringi fenomena penolakan masyarakat bangsa ini, baik penolakan melalui beberapa polling maupun dalam bentuk aksi – aksi massa atau demo menolak Jkw 3 periode bahkan aksi penolakan dimaksud berimplikasi eksiden jatuhnya korban dalam bentuk materi, fisik maupun jiwa.
Faktual, korban – korban ini disebabkan daripada akibat adanya aksi – aksi massa penolakan Jkw 3 periode, yang lalu menimbulkan beberapa peristiwa tragis, diantaranya pos pol pejompongan, Jakarta Pusat telah dibakar oleh massa, dan DR. Ade Armando menjadi korban aniaya secara eigenrichting atau oleh amuk massa.
Dan Dr. Ade Armando tubuhnya nyaris bugil, lalu hilangnya nyawa seorang anggota Polri di Kendari, Sulawesi Tenggara, disebabkan banyak menghirup zat beracun yang berasal dari tembakan asap, para aparat Polri saat mengamankan massa atau aksi demo mahasiswa di Kendari. Lalu diikuti laporan terhadap Luhut Binsar Panjaitan/LBP.
MenMarVes, sebagai salah seorang penggagas undur pemilu berdasarkan big data (”bohong“) miliknya yang isinya 110 juta rakyat Indonesia menginginkan Pemilu 2024 diundur sehingga alhasil Jkw menjadi presiden 3 periode dengan melanggar konstitusi dasar UUD. 1945, serta tanpa pemilu serta.
Selain peristiwa aksi penolakan, juga nyatanya sudah ada agenda Pemilu yang diumumkan oleh KPU dan Puan selaku Ketua DPR RI. perihal waktu, tanggal bulan dan tahun diselenggarakannya Pemilu Pilpres di 2024. Lalu reka –reka pertama atau planning A tersebut, bisa diyakini akan di drop oleh Jkw atau oligarki kroninya selaku stake holder.
Maka Jkw dan Kroni akan memainkan planning B. atau planning kedua yang sudah mulai jelas mengarah kepada sosok Ganjar Pranowo/GP. Hal planning B. Ini terlihat selain Jkw. Secara eksplisit menyatakan, capres 2024 adalah yang rambutnya putih semua, alias rambut yang sudah uban semua.
namun belakangan akhirnya Jkw pun seolah mengklarifikasi terkait ciri capres yang bakal menjadi pilihan rakyat, bahwa Prabowo Subianto/PS pun ternyata memiliki uban “Setelah PS. Mengeluarkan statemen politiknya yang isinya menyatakan, bahwa: presiden terpilih di 2024 harus cerdas dan tidak planga- plongo.
Publik pastinya menyaksikan, terhadap gejala politik GP. Yang terus melakukan manuver politiknya, walau mendapat banyak cemoohan dari rekan rekan separtainya, walau wartanya, GP. sudah mendapat teguran resmi secara lisan dari DPP. PDIP.
Flash back mengapa Jkw. Nekad mensuport GP. Ini bisa jadi tidak terlepas atas penolakan Megawati Soekarno Putri/ Mega terhadap ide undur pemilu 2024, yang berkausalitas mutatis mutandis Jkw. Akan menjadi Presiden 3 periode tanpa pemilu.
Maka Jkw yang tahu Mega akan menjadikan trah Soekarno melalui anak biologisnya Puan Maharani/ Puan, maka Jkw- pun mengeluarkan jurus strategi Planning B. Dimaksud, yakni GP. Dijadikan pion untuk maju, sehingga membuat kalang kabut Mega dan PDIP, walau nota bene PDIP merupakan partainya Jkw dan GP.
Namun GP. diyakini tidak akan menolak perintah atas dasar ide dari Jkw walau dirinya akan dijadikan sekedar bola sepak oleh Jkw. GP yang pernah tersandung ” kasus dugaan korupsi E KTP di KPK. bersama dengan Puan. Nampaknya GP. memang lebih patuh dan setia kepada Jkw dibanding kepada Mega.
Sehingga bisa jadi penolakan Jkw 3 periode oleh Mega, oleh Jkw berbalas manuver politik dengan menggunakan pola strategi dipersilahkannya GP bersiap – siap untuk maju sebagai Capres di 2024. Kemudian GP. yang masih menjabat Gubernur Jateng, yang seolah telah mengantungi izin diskresi kampanye terbuka, GP. langsung tancap gas.
Sekalian membentuk semacam tim sukses dengan nama dewan kopral sambil GP melakukan berbagai manuver politik atau kampanye (mengenalkan diri) turun koordinasi ke akar-akar rumput di banyak daerah provinsi dan kabupaten di tanah air, tanpa pernah sama sekali kedengaran oleh publik GP mendapat teguran dari Jendral Pur Pol Tito Karnavian selaku Mendagri.
Apakah planning kedua atau B. Ini akan mulus, tentu tidak, Mega dan Puan serta para senioren Jkw di PDIP akan bersatu menolak GP. Namun ternyata Jkw. Pun sudah preparing, Partai Golkar didisain olehnya sebagai partai lapisan kedua (setelah PDIP) yang justru akan memberi dukungan untuk GP bersama – sama dengan partai KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) yakni PAN dan PPP.
yang ketiga partai tersebut memang sudah cukup memiliki jumlah perolehan Presidential Threshold 20 % sebagai syarat utama parpol untuk dapat mencalonkan seorang untuk menjadi calon Presiden Ri. di 2024. Lalu bagaimana hubungan politik dan kejayaan PDIP yang telah berkuasa melalui Jkw sang petugas partai, agar mereka PDIP pada 2024 – 2029 tetap berkuasa seperti kurun waktu 2014 – 2024?
Polemik luar biasa bagi Mega sebagai tokoh sentral termasuk tentunya bagi para senioren DPP PDIP. Sementara Mega dan para petinggi partai PDIP sudah mulai mengendus GP dan pelindungnya (presiden Jkw) dapat membahayakan kursi Ketua Umum PDIP jika Ganjar dipilih Golkar (KIB) menjadi Capres Presiden di 2024.
Tentu Mega yang sudah malang melintang serta merasakan asam garam didunia politik, wajahnya akan merasa tertampar, lalu akan terasa sulit menaruh mukanya, oleh sebab selain reaksi keras internal dari PDIP, partai yang Ia besarkan, namun pada kenyataannya Mega akane dapat serangan.
Ia tidak dapat atau tak sanggup atau tak ingin kadernya menjadi Capres selain Putrinya Puan? atau tak mau mendukung kader partainya yakni sosok GP. yang dianggap kelak oleh para pengkritisi lebih berkualitas dibanding Puan untuk menjadi capres. Terlebih jika GP malah justru memenangkan pemilu 2024.
Lalu GP. menjadi presiden namun didukung oleh partai lain, bukan partai PDIP. Sehingga ramalan atau prediksi gejolak politik yang akan terjadi serta implikasinya menjadi buah simalakama atau bumerang terhadap diri Mega dan PDIP.
Jika setuju atau menolak tawaran atau desakan Jkw untuk pilih GP, namun sebaliknya GP sudah dianggap sebagai pribadi bak kacang lupa kulitnya atau sosok kader yang berkhianat, karena terbukti telah mengangkangi hak partai yang telah meresmikan dewan kolonel untuk menjagokan Puan cucu Soekarno.
Sehingga sebuah kewajaran jika GP. Dianggap telah membuat Mega dan PDIP jengkel dan marah, karena diri GP. Dianggap identik memandang sebelah mata kepada Mega, sang pemilik partai, termasuk secara hakekat GP. telah merendahkan atau meremehkan para petinggi dan senioren PDIP. Secara keseluruhan.
Kemudian yang kedua adalah lebih berbahaya lagi menurut Mega yang sudah penuh pengalaman di dunia politik, Mega logis tentunya jika berasumsi dari hasil pengamatannya selama ini terhadap sepak terjang atau attitude GP. terhadap partai PDIP yang membesarkan GP, telah memberkasi sosok GP.
Sebagai pribadi yang mbalelo atau ngeyel, walau disebabkan adanya faktor beking seorang Jkw yang presiden. Terlepas dari faktor adanya kekesalan atau marahnya Mega kepada sosok GP. Namun jika ternyata GP sudah cukup 20% untuk maju sebagai Capres tanpa melalui PDIP sama saja perolehan PT yang hampir 20% dimiliki PDIP ter sia–siakan oleh Mega selaku Ketua umum Partai PDIP.
Maka tentunya hal ini tidak boleh terjadi. Jika ini terjadi tentunya Kursi Ketua Umum PDIP. Pun besar kemungkinan bakal terancam bahkan pra pemilu Pilpres 2024, bisa jadi kursi Ketum PDIP lalu menyusul lepasnya jabatan dirinya di BPIP serta BRIN pindah dijabat tokoh lain.
Oleh karena tangan kekuasaan prerogatif hak miliki Jkw. Selaku Presiden RI, Mega tidak sudi, khususnya kursi Ketum PDIP diambil alih oleh Jkw. Atau terlebih diduduki GP. Polemik akibat kisruh ini akan pecah diawali adanya kekisruhan di internal partai oleh sebab dipicu hal substantif bahwa Mega Sang Ketua Umum atau Dewan Pengurus di jajaran DPP.
PDIP tidak sanggup memajukan kandidat bakal calon presiden untuk 2024. Jika hal ini terjadi, Mega dan Puan serta orang–orang dekat mereka, dikhawatirkan menjadi tuan rumah namun bak tamu di rumahnya sendiri. Bila ini nyata terjadi, maka semuanya akan runyam serta menjadikan buah simalakama atau bumerang terhadap Partai PDIP.
Lalu bagaimana eksistensi PS? Dengan mimpi capres di 2024. Karena PS sudah jauh hari sejak tahun 2020 nampak sudah ancang–ancang, dan ngotot demi tampil dan hadir kembali sebagai kompetitor untuk kali ketiga diajang kompetisi capres di 2024 dan terkait mimpinya ini, sampai–sampai PS habis–habisan mengutarakan banyak pujian kepada Jkw dengan kata – kata, “angkat sumpah bahwa Jkw. Is on right track; Jkw.
Satu level lebih cerdas dari dirinya, dan akan melanjutkan apa yang Jkw sudah rintis dan kerjakan sebagai pemimpin dan imbalan baliknya PS. pun sudah mendapat kisi – kisi sebagai salah seorang yang bakal didukung oleh Jkw.
Selebihnya sinyal terkait mimpi PS menjadi Capres ada peristiwa PS khusus datang dari Jakarta menemui Jkw. Di Istana Presiden, Gedung Agung di Jogjakarta untuk sebuah pertemuan atau spesial silaturahim, walau di tengah ketatnya Prokes Covid-19 diberlakukan.
PS dijamu makan opor ayam, bakso dan tahu bacem pada tahun 2021 di hari pertama idul fitri. Tentu PS secara sadar telah melewati rumah Mega yang lebih dekat di Jakarta. Ataukah saat itu kemungkinan PS sudah mendapat info bahwa Mega tidak akan mendukungnya menjadi capres atau Mega kembali melupakan mufakat mereka di Batu Tulis, Bogor, Jabar pada Tahun 2009 untuk dukungan Mega terhadap PS menjadi Capres di tahun 2014.
Namun kenyataannya 2014 dan 2019 Mega justru mendukung Jkw. Lalu PS tentu berdasarkan data empirik dimaksud bisa jadi 2024 Mega kembali akan melakukan wan prestasi atau bisa jadi secara materi perjanjian, hal terkait Batu Tulis, memang sudah daluwarsa atau tidak mengikat diantara keduanya?
Maka jika tidak mengikat tentu Mega sah mendukung Puan anak biologisnya atau siapapun subjek kader yang akan didukung oleh Mega. Kamudian apa yang terjadi, tentu saja selanjutnya akan ada kepentingan saling tarik menarik, bargaining position, adu siasah atau permufakatan politik diantara kubu Mega dan Jkw serta PS. Puan dan tentunya GP. Dan GP akan yess men, terserah apa kata Jkw.
Dan akhirnya terjadi saling mengalah dan atau juga karena keterpaksaan akan adanya tokoh kharismatik yang mereka khawatirkan dari sosok Anies Baswedan yang bakal capres dari kubu PKS dan Demokrat setelah diawali pernyataan dukungan sebagai Capres 2024 oleh Surya Paloh, Ketua Partai Nasdem yang selama ini (masih) menjadi partai koalisi di pemerintahan Jkw. Pada Kabinet Koalisi Indonesia Maju.
Tehadap Tokoh Anies Baswedan yang dikenal sosok berkepribadian luwes namun tegas dan cerdas, jujur serta berani melawan penguasa atau pejabat otoriter sekalipun serta nyata banyak hadirkan bukti banyak hasil karya pembangunan yang spektakuler saat dirinya selaku Gubernur DKI Jakarta, Ibukota Negara RI.
Dan terhadap sosok AB yang sudah diketahui publik diberi lebel atau cap oleh lawan politiknya yang rata–rata merupakan pendukung Jkw dan PDIP atau kelompok penguasa. AB sudah mendapat framing sebagai figur politik identitas dan atau sosok tokoh yang diminati.
Serta diidolakan oleh berbagai kelompok atau golongan politik identitas, dan tentunya AB diperhitungkan oleh karena akan mendapatkan dukungan konstituen dari ketiga kelompok masyarakat warga dari ke 3 partai politik sebagai pendukung AB dimaksud.
Namun pastinya dimata masyarakat para pendukungnya AB sejatinya merupakan sosok tokoh yang berkepribadian agamis–nasionalis, dan memang diprediksi AB. Akan mendapat dukungan penuh dari masyarakat golongan muslim dan nasionalis multiras dan dari berbagai lapisan strata, dan kaum akademisi dan lintas ilmu serta lintas SARA.
Dan salah satunya yakni golongan yang cukup besar jumlahnya serta berkarakter kuat yamg dikenal sebagai kelompok 212 yang dibawah satu tongkat komando yang berada ditangan ulama besar di tanah air Habib Rizieq Shihab (HRS).
Dengan begitu banyak pengikutnya dari para ulama berikut simpatisan serta pengikut dari para ulama yang berimam kepada HRS di seluruh tanah air, selain pastinya AB akan mendapatkan dukungan kaum nasionalis dan agamis sebagai simpatisan parpol Nasdem dan Demokrat.
Dan dimaklumi oleh seluruh lapisan masyarakat dan golongan seluruh pecinta serta pendukung AB masyarakat lintas SARA secara umum benar benar berharap AB akan dapat membawa masyarakat bangsa (majemuk) lintas SARA ini ke perubahan bangsa yang lebih baik.
Berkepastian hukum dan berkeadilan serta maju dan tumbuh pesat di segala bidang, selain faktor penting pendidikan demi mencerdaskan, dan memicu kemajuan bangsa disemua sektor pembangunan ekonomi, dan kesejahteraan dalam kehidupan sosial.
Menjaga dan merawat budaya demi persatuan dan kesatuan bangsa serta yang tidak kalah penting, membangun mental bangsa ini dari kemerosotan moralitas yang nampak terpuruk oleh karena beberapa pola sistem yang ada saat ini, pada era presiden Jkw.
Oleh karenanya Jkw, Mega, PS, Puan serta GP beserta kolega serta partai-partai pendukungnya tentu seluruh kader dan para pengikut serta simpatisan yang ada, demi hendak mempertahankan keadaan status quo sistim hukum dan politik, serta ekonomi serta pola pikir sesuai seruan revolusi mental oleh Jkw dan demi mencegah tekad perubahan yang akan dibawa AB dan para tokoh idolanya, mereka Jkw, Mega dan PS.
Tentunya dengan berbagai kekuatan serta fasilitas yang mereka miliki, tentu akan berjuang, dengan berbagai ruang dan peluang, tidak akan memberikan peluang kemenangan kepada AB untuk itu dengan masing – masing kekuatan.
Di antara mereka tidak akan bakal menjagokan sendiri–sendiri atau masing – masing kader untuk ditampilkan serta diusung dalam kompetisi demokrasi di 2024 untuk diusung menjadi bakal capres dan cawapresnya secara terpisah dan terpecah, untuk melawan AB yang akan membawa misi perubahan drastis bada bangsa ini di banyak faktor pada sistim–sistim yang telah mereka bangun.
Maka kuncinya ada di tangan Jkw. Jkw akan memainkan win – win solusi untuk mencegah kemenangan A.B. Dan Jkw. akan disetujui semua versus atau pihak pelawan A.B. utamanya PDIP demi pertahankan kedigdayaan partainya PDIP sebagai partai penguasa pada 2014 – 2019 dan 2024 untuk kembali berjaya di 2024 – 2029.
Yakni solusi yang Jkw tawarkan adalah tidak Puan juga tidak GP. Yang sama sama dari partai PDIP, namun yang akan menjadi capres di 2024 adalah sosok netral dari pihak netral diluar PDIP yaitu PS. sebagai capres, lalu pasangan sebagai cawapres yang ditawarkannya adalah dirinya Jkw.
Sehingga pasangan Capres–Cawapres sebagai utusan dan kolaborasi Partai–Partai Koalisi di Kabinet Indonesia Maju (minus NasDem) yang mengusung Capres adalah Prabowo Subianto dengan Cawapres (dirinya sendiri) Joko Widodo untuk di 2024.
Dan usulan Jkw sebagai win-win solusi ini adalah sebagai pola planning ketiga atau terakhir atau Planning C dan tanpa dinafikan selain demi meraih kemenangan dan atau kekuasan kembali juga demi keselamatan kelompok (oligarki) mereka.
jika, memang ada terdapat kekeliruan atau kesalahan selama mereka berkuasa di lingkup penegakan dan atau kebijakan penerapan hukum dan HAM, diskresi politik serta kebijakan ekonomi. Selanjutnya apakah hasil pengamatan politik narsum artikel perihal bakal capres dan bakal cawapres ini akan tepat? wait and see! Wallahu’alam.
Namun pastinya kapasitas dan subtansial dari narasi ini filosofinya adalah, bagaimana seluruh anak bangsa ini (tanpa terkecuali) bisa mendapatkan perubahan yang hakekatnya tidak semata hanya menggantikan seorang sosok pemimpin, serta hendaknya rakyat bangsa Prudential principle dan track record (kehatian–hatian dan latar belakang pilihan) atau teliti.
Sehingga tidak mendapatkan kualitas pemimpin yang identik atau terlebih semoga tidak mendapatkan kepemimpinan dibawah kualitas pemimpin sebelumnya, melainkan insya Allah memperoleh sosok pemimpin dengan kepemimpinan berkualitas (berkemampuan ) serta sanggup membangun karakter bangsa (character building) dengan kualitas jauh di atas , atau lebih baik dari pemimpin sebelumnya dari setiap sisi atau dari semua sudut pandang.
*) Pengamat Hukum dan Politik Mujahid 212
sumber: keuangannews.id/ 04/01/2023 9:42 PM/ di WAGroup INDONESIA ADIL MAKMUR (postRabu4/1/2023/muslimistiqomah)