Oleh Sholihin MS *)
semarak.co-Di akhir Pemerintahannya Jokowi bukannya berusaha untuk membahagiakan rakyat dengan bertaubat dari kezalimannya dan memperbaiki diri agar bisa husnul-khatimah, tapi yang terjadi justru malah makin brutal dengan terus menyakiti rakyat.
Sepertinya dampak buruk dari berbagai kebijakannya selama ini mulai terasa, mulai dari hutang yang Jor-joran, infrastuktur yang kurang efektif, korupsi yang meraja lela, sampai dengan berbagai tuntutan dari oligarki taipan dan China komunis.
Jokowi semakin “mabuk berat”. Ciri-ciri orang yang mabuk adalah, dia kehilangan akal sehat, kesadaran normal, bertindak secara membabi buta, dan tidak sadar kalau dirinya sedang mabuk.
Setelah sukses menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, Jokowi (dengan mengobrak-abrik Undang-undang dan konstitusi, melumpuhkan lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, menyuburkan korupsi, ‘menjual’ negara ke pihak musuh, menumpuk hutang demi ambisi pribadi.
Meruntuhkan supremasi hukum, membunuh demokrasi, mematikan nilai-nilai moral dan etika, menyimpangkan ideologi Pancasila kearah paham komunis, dll), terus melanjutkannya kedzalimannya dengan membangun politik dinasti.
“Merampok’ kemenangan Anies dengan menjadikan Pemilu curang secara TSM dan brutal, terus _cawe-cawe_ urusan Pilgub, dan kini demi menutup defisit APBN yang salah urus bakal memeras rakyat dengan menaikkan pajak, menaikkan harga-harga, menaikkan biaya kuliah, dan menambah hutang lagi.
Jokowi terus bikin “keonaran’ politik dengan membuat gebrakan lagi:
Pertama, bersama DPR mengesahkan UU DKJ yang bakal memberi kekuasaan besar kepada Gibran di wilayah Aglomerasi.
Kedua,membuat UU Penyiaran yang akan memberangus kebebasan pers seperti zaman orde baru.
Ketiga, Bersama dengan DPR Jokowi hendak merevisi UU MK (yang pernah ditolak Mahfud MD), yang tujuannya untuk menyingkirkan orang-orang berintegritas, sama seperti dilemahkannya KPK.
Keempat, Melalui Mendikbud biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal) naik 500%.
Kelima,Melalui Menteri Agama Non-Muslim ikut mengurusi jemaah haji.
Keenam,Melalui Menag KUA bakal jadi tempat nikah semua Agama.
Keenam,Melalui Menko Marinves, Luhut Binsar Panjaitan, Jokowi menyediakan 1 hektar lahan untuk digarap petani China (yang diduga kuat adalah oTentara Merah China), menambah jumlah tentara China yang sebelumnya masuk lewat TKA China”.
Ketujuh, Melalui Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, pajak bakal naik sampai 12%, semuanya bakal kena pajak.
Kedelapan,Tarif Dasar Listrik bakal naik lagi.
Kesembilan, Hampir semua harga barang (dan jasa) bakal naik, sedangkan pendapatan tetap, PHK massal terus terjadi, dan peluang kerja sangat sulit terutama setelah membanjirnya TKA China.
Kesepuluh, Di era Jokowi China sangat diistimewakan termasuk ideologi komunis mulai merongrong ideologi Pancasila.
Sangat tampak betapa jahatnya seorang Jokowi terhadap rakyat Indonesia. Demi memuaskan sang majikan, oligarki taipan dan China komunis, rakyat terus jadi korban. Semoga pertolongan Allah segera tiba agar kejahatan Jokowi segera bisa diakhiri.
*) Pemerhati Sosial Dan Politik
Bandung,20 Mei 2024
sumber: persuasi.id/2024/05/20 di WAGroup Keluarga Besar Umi Firdaus AlJabri – Abah Muhammad Saugi Al-Idrus (postRabu22/5/2024/firdausaljabri)