Jokowi Menanggung Beban Legacy Presiden Berijazah Palsu

Mantan Presiden Jokowi dengan latarbelakang ijazah yang diduga palsu. Foto: internet

Oleh Ahmad Khozinudin, SH *)

Semarak.co – Hari ini (Sabtu, 6/12/2025), penulis bersama keluarga rihlah sejenak ke puncak. Setelah menikmati bubur ayam langganan di ‘Puncak Pass’, kami sekeluarga melanjutkan perjalanan ke Bumi Perkemahan Mandalawangi, Cibodas.

Bacaan Lainnya

Sepanjang perjalanan, ada saja yang bertemu, menyapa dan minta foto bersama. Di Puncak Pass, seorang petugas parkir dengan santun mendekati penulis, menceritakan apa yang diketahuinya tentang perjuangan penulis mengungkap kasus ijazah palsu. Dan akhirnya, berujung meminta foto bersama.

Saat rehat di Masjid Ciloto, sesaat setelah sholat Dhuha, penulis merebahkan badan untuk istirahat sejenak. Tiba-tiba, sejumlah ibu ibu jamaah pengajian telah berkumpul, dan seorang ustadz datang. Rupanya, tiap Sabtu di Masjid Al Ihsan Ciloto, diadakan pengajian ibu-ibu.

Lalu… Sang Ustadz dan petugas marbot masjid segera mengenali penulis. Mengasosiasi penulis sebagai pengacara Habib Rizieq Shihab. Dan tentu saja, berujung meminta izin untuk foto bersama.

Saat mengunjungi Air Terjun di Komplek Perkemahan Bumi Mandalawangi, hal serupa terjadi berulang. Seorang petugas lapangan yang sedang mengantarkan siswa dari Jakarta Selatan untuk orientasi lokasi persiapan kemping, juga mengenali penulis.

Segera, kami ngobrol dan petugas itu mengenalkan diri sebagai ‘Abah Condet’. Di antara nasehat yang disampaikan, beliau mewanti manti kepada penulis untuk mawas diri. Karena, saat ini penulis sudah banyak dikenal masyarakat. “Pokoknya mah, dalilnya mantab. Lanjutkan perjuangan…” Begitu ungkapnya.

Mungkin, karena beliau menonton diskusi penulis dalam berbagai forum. Yang memang, setiap ada kesempatan penulis selalu menyiapkan dalil baik berupa ayat, hadits, kaidah fiqh, qoul ulama hingga sejumlah ungkapan, analogi dan adagium.

Misalnya, yang terakhir penulis sampaikan analogi ‘adanya jejak kaki unta menunjukan adanya unta’. Tanpa sadar, masyarakat telah menyematkan sosok lawyer pengungkap ijazah palsu Jokowi pada diri penulis. Itu terjadi, karena konsistensi dalam membongkar kasus ini.

Lalu bagaimana dengan Jokowi?

Nampaknya, suka tidak suka, rela tidak rela, Jokowi harus menerima kenyataan bahwa masyarakat telah menyematkan dirinya sebagai Presiden dengan legacy ijazah palsu. Hal itu terjadi, karena keengganan (baca: kesombongan) Jokowi yang tak kunjung mau menunjukan ijazahnya.

Namun, betul pula keyakinan Prof Ciek Julyati Hisyam Akademisi UNJ yang meyakini ijazah Jokowi palsu. Sebab, jika ada dan punya yang asli, tentu Jokowi akan berani menunjukan ijazahnya. Seperti yang disampaikan Prof Lely Arrianie dari LSPR Institute.

“Kalau saya jadi pak Jokowi, saya taruh ijazah saya, gedebuk, silahkan periksa”. Begitu komentar pakar komunikasi politik, yang mengkritik keengganan Jokowi menunjukan ijazahnya. Ala kulli hal, Pada akhirnya setiap kita pada hakekatnya sedang menuliskan sejarah kita masing-masing.

Dan sayangnya, Saudara Jokowi saat ini sedang konsisten menulis legacy sebagai ‘LELAKI BERIJAZAH PALSU, sebagaimana ditulis oleh Bambang Tri Mulyono dalam bukunya yang berjudul ‘Jokowi Undercover 2. [].

*) Advokat dan Koordinator Non Litigasi Tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi & Aktivis

 

Sumber WAGroup AMAR MARUF NAHI MUNKAR (postMinggu7/12/2025/rodaterusberputar)

Pos terkait