Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menanggapi usulan mantan Wakil Presiden (Wapres) 2004 dan 2014 Jusuf Kalla alias JK soal calon wakil presiden (cawapres) menunjukkan bahwa JK ingin Anies Baswedan memenangkan pemilihan presideh (Pilpres) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
semarak.co-JK, kata Mardani, memang sosok yang selalu diperlukan dalam kontestasi Pilpres. Mardani bercerita, Pilpres periode pertama yang diikuti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004 memerlukan JK. Kala itu, JK merupakan Wakil Presiden (Wapres) yang mendampingi SBY.
Selain itu, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) periode pertama tahun 2014-2019 disebut Mardani juga memerlukan JK sebagai Wapres. Mardani menyebut hubungan Anies dengan JK sudah terjalin baik sejak dulu. Oleh sebab itu, saran dan masukan dari JK disebut Mardani layak didengarkan.
Kendati demikian, Mardani menyebut bahwa pengusung Anies, yakni Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS telah sepakat menyerahkan keputusan soal cawapres kepada calon presiden (capres) Anies Baswedan.
“Jadi Pak JK mengusulkan cawapres, bagi saya itu tanda Pak JK sangat berharap Mas Anies menang di Pilpres. Jadi hati-hati memilih cawapres. Buat saya, usulan Pak JK layak dipertimbangkan, seperti dari partai lain. Hasilnya keputusan Mas Anies, partai pengusung, dapat cawapres terbaik,” kata Mardani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Adapun kelompok parpol yang menjagokan Anies sebagai capres 2024 terdiri atas Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS. Setelah membentuk Koalisi Perubahan, tim kecil ketiga parpol tengah sibuk mencari pendamping Anies.
Sebelumnya, Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla mengatakan telah mengusulkan nama cawapres kepada Anies Baswedan saat bertemu pada acara buka puasa bersama di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/3/2023).
Kendati demikian, dia menyebut keputusan akhir tetap ditentukan Anies dibantu oleh tim kecil Koalisi Perubahan. “Adalah pasti (mengusulkan tokoh). Tergantung Pak Anies aja dan partai-partai (koalisi), mana yang cocok,” kata JK di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Maret 2023 dikutip tempo.co yang dilansir laman berita msn.com, Rabu (29/3/20230.
JK menjelaskan, sosok yang pantas mendampingi Anies hendaknya punya elektabilitas sehingga bisa menambah suara. Selain itu, cawapres Anies juga mesti bisa bekerja sama jika nantinya memenangkan Pilpres 2024. Namun, JK belum menerangkan sosok yang telah diusulkan kepada Anies.
Menyitir laporan Majalah Tempo bertajuk Perintah Lurah Meminang Khofifah Edisi 26 Februari 2023, kubu Anies Baswedan sedang melirik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dua narasumber yang mengetahui lobi-lobi ke Khofifah bercerita, bekas Wakil Presiden Jusuf Kalla berupaya menjalin komunikasi dengan Khofifah.
Tujuannya, kata narasumber tersebut, menjadikan Khofifah sebagai pendamping Anies. Menurut orang dekat Kalla, Khofifah memenuhi syarat sebagai kader NU yang maju jadi cawapres. Rekam jejaknya sebagai pemimpin Muslimat NU sekaligus Gubernur Jawa Timur disebut-sebut diperhitungkan oleh Kalla.
Diketahui sebelumnya mantan Wapres Jusuf Kalla adalah sosok penentu yang mengantarkan Anies Baswedan memenangkan pemilihan gubernur (pilgub) DKI tahun 2017. Pada pilgub tersebut, Anies mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang gubernur incumbent didukung partai pemenang pemilu, PDI Perjuangan.
Jusuf Kalla merupakan tokoh politik senior yang sangat berpengalaman. Jurus-jurus politik JK kerap mempengaruhi peta politik nasional. JK juga berperan besar pada pilgub DKI 2017. Sudah jadi rahasia umum, Pilgub DKI adalah pertarungan tingkat tinggi. Banyak yang menyebut, pilkada DKI adalah pilgub rasa pilpres.
Pada pilgub DKI 2017, Jusuf Kalla menjadi king maker. Jusuf Kalla yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden, memilih Anies Baswedan untuk mengadang Ahok. JK mengakui dirinya melobi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS saat itu, Sohibul Iman, untuk mengusung Anies sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
“Saya kenal dekat dengan Anies. Saya yang mendukung dia jadi calon gubernur, itu benar. Malam-malam 12 jam sebelum penutupan, saya telepon Pak Prabowo dan Ketua PKS, semua setuju,” kata JK dalam wawancara eksklusif di kanal YouTube Berita Satu, Desember 2020. Strategi tersebut terbukti manjur.
Anies memenangkan Pilgub DKI dan menjadi Gubernur DKI 2017-2022 bersama Sandiaga Salahuddin Uno yang kini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Diketahui, Sandi Uno mengundurkan diri dan digantikan Ahmad Riza Patria sesama kader Partai Gerindra tahun 2019. Karena Sandi Uno memilih jadi cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2019, namun kalah dari Jokowi Ma’ruf.
JK mengaku telah menyodorkan nama cawapres yang akan mendampingi Anies. Namun Jusuf Kalla merahasikan nama dia sodorkan kepada Anies. “Adalah, pasti, tergantung Pak Anies saja,” kata JK ketika menjawab pertanyaan wartawan seusai acara buka puasa bersama di NasDem Tower.
Menurutnya, sosok cawapres bagi Anies itu harus bisa menambah suara untuk kemenangan Anies Baswedan. “Cocoknya kalau calon menambah suara dan bekerja sama nanti kalau menang,” ungkap JK, dikutip dari Tribunnews.com yang dilansir tribuntangerang.com.
Politikus senior Partai Golkar ini menilai sosok cawapres 2024 yang layak mendampingi Anies Baswedan ialah figur yang menopang pemenangan. “Cocoknya kalau calon, menambah suara dan bekerja sama nanti kalau menang,” kata JK dilansir jpnn.com.
Ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengaku menyodorkan sosok cawapres yang dianggap layak mendampingi Anies. Namun, JK tidak memaksakan figur yang disodorkan karena semua tergantung kepada mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. “Tergantung Pak Anies saja dan partai-partai mana yang cocok,” lanjutnya.
JK kemudian ditanya awak media soal kemungkinan menyodorkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk cawapres pendamping Anies. “Belum,” jawab pria kelahiran Sulawesi Selatan itu.
Sebagai informasi, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yakni NasDem, Demokrat, dan PKS telah menandatangani piagam koalisi. Perwakilan Anies di tim kecil rencana Koalisi Perubahan, Sudirman Said mengatakan dengan teken MoU itu artinya ketiga partai itu memutuskan mendukung Anies Baswedan.
“Telah ditandatanganinya piagam Koalisi Perubahan. Intinya adalah dengan piagam itu maka secara formal, kolektif, ketiga partai telah memutuskan secara bulat mengusung Bapak Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024,” kata Sudirman saat jumpa pers di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2023).
Sudirman mengatakan piagam Koalisi Perubahan tersebut telah ditandatangani Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu. “Piagam ini secara berturut-turut telah ditandatangani Paloh, AHY, dan dilengkapi oleh pimpinan PKS Ahmad Syaikhu,” ujarnya. (net/msn/tpc/tbc/jpn/wkc)