Menjelang pelaksanaan Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan (PPP), pertengahan Desember 2020 di Kota Makassar, suhu politik di internal Partai Kabah mulai hangat.
semarak.co-Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Suharso Monoarfa mendeklarasikan maju sebagai calon ketua umum (caketum), muncul juga sejumlah nama mentereng yang juga disebut berpotensi maju sebagai caketum PPP.
Wakil Sekjen DPP PPP Ahmad Baidowi mengatakan, memang sejauh ini tokoh yang sudah mendeklarasikan diri maju sebagai caketum baru Suharso Monoarfa yang juga Menteri PPN/Kepla Bappenas.
“Namun ada beberapa nama yang disebut-sebut bakal maju. Di antaranya anggota Watimpres Bapak Mardiono, kemudian Pak Muqowam, politisi senior PPP,” ujar Baidowi kepada SINDOnews, Minggu (25/10/2020).
Selain itu, ada pula nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang diusulkan DPW PPP Jawa Timur dan mantan wakil gubernur Jatim yang saat ini maju sebagai calon wali kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul). “Di Jatim mengusulkan nama Bu Khofifah dan Gus Ipul, itu usulan dari DPW Jatim,” ungkap Baidowi.
Tidak hanya itu, ternyata nama kader Gerindra yang pernah maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Salahudin Uno juga diusulkan sejumlah DPC sebagai salah satu caketum.
“Tapi itu baru sekadar usulan, baru wacana. Apakah benar-benar beliau mau maju ya belum tahu. Yang terdengar sudah konsolidasi itu kan Pak Suharso Monoarfa malah sudah melakukan konsolidasi ke beberapa DPW dan berkomunikasi dengan DPC-DPC. Kemudian Pak Mardiono juga sudah menyiapkan tim pemenangan,” katanya.
Soal nama Khofifah, Gus Ipul, dan Sandiaga Uno, sejauh ini baru sekadar usulan DPW Jatim. “Sementara ada beberapa DPC yang mewacanakan Sandiaga Uno, ya itu kan hak untuk menyampaikan aspirasi, tapi semua tergantung muktamirin siapa yang akan dipilih nanti,” katanya.
Namun, Baidowi memastikan bahwa Muktamar PPP bakal digelar pada pertengahan Desember di Makassar. Karena masih masa pandemi, pelaksanannya dilakukan dengan mengombinasikan offline dan online.
Apakah nama dari luar kader bisa maju sebagai caketum? Baidowi mengatakan bahwa jika merujuk pada AD/ART partai, maka ketum harus sudah satu periode di DPP atau DPW.
“Namun, AD/ART juga bisa diubah di muktamar. Makanya semua tergantung muktamirin. Kalau diubah, apakah diberlakukan pada Muktamar IX atau muktamar setelahnya, semua bergantung muktamirin,” pungkas Wakil Ketua Baleg DPR ini.
Gerindra sebagai partai politik yang menaungi Sandi Uno menyerahkan keputusan kepada kadernya itu. Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pun menanggapi biasa saja dengan menyerahkan pada Sandi Uno sendiri.
“Soal nama Sandi Uno yang kemudian ditawarkan menjadi Ketum PPP, ya memang pada saat ini Pak Sandi Uno adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang baru ditetapkan dalam kongres baru-baru ini. Untuk itu, diserahkan ke Pak Sandi Uno sendiri,” kata Dasco kepada wartawan, Minggu (25/10/2020).
Meski demikian, Dasco mengaku berat bagi Gerindra jika Sandiaga meninggalkan partai pimpinan Prabowo Subianto. Dasco pun berharap Sandiaga tetap bersama Gerindra.
“Sebenarnya ya kami pasti berat, tetapi hak politik itu hak seseorang yang tidak bisa diatur-atur orang lain. Namun kami harapkan bahwa Pak Sandi Uno tetap merasa nyaman dan tetap bersama kami di Partai Gerindra,” ungkap Dasco.
Dihubungi terpisah, juru bicara Partai Gerindra Habiburokhman menyebut ada aturan bahwa seseorang tidak boleh menjadi kader dua partai politik sekaligus. Habiburokhman pun yakin Sandiaga tetap betah bersama Gerindra.
“Ya bagus juga, itu bentuk apresiasi terhadap kader kami. Tapi menurut UU Parpol, tidak mungkin satu orang ada di dua partai, dan insya Allah Pak Sandi betah banget di Gerindra,” ujar Habibirokhman.
Menurut Habiburokhman, PPP adalah sahabat Gerindra. Karena itulah, ia berterima kasih atas apresiasi kader PPP terhadap Sandiaga Uno. “PPP adalah partai sahabat kami, chemistry kami nyambung. Kami terima kasih atas apresiasi mereka terhadap Pak Sandi,” tuturnya. (net/smr)
sumber: detik.com di WA Group FSU (Forum Sandi Uno)