PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) kembali menyiapkan 26 kapal trayek Nusantara dan 46 trayek kapal perintis untuk melayani angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) yang berlangsung 22 hari. Mulai 18 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Ridwan Mandaliko mengatakan, pelanggan diprediski mencapai 324.458 orang. Atau naik 1% dibanding tahun lalu sebanyak 324.204 pelanggan.
“Pelni akan menyiapkan satu kapal tipe 3000 pax, sembilan kapal penumpang tipe 2000 pax dan dua kapal 3 in 1 atau yang dapat mengangkut orang, kendaraan dan alat berat. Sembilan kapal tipe 1000 pax, tiga kapal tipe 500 pax dua kapal Roro dan 46 trayek kapal perintis,” ungkap Ridwan dalam rilis Humas Pelni, Senin (10/12).
Prediksi puncak angkutan Nataru dengan kapal Pelni, lanjut Ridwan, diperkirakan akan terjadi H-3, (22/12), yaitu mencapai 23.769 orang. Tahun lalu 23.037 orang. Sedangkan puncak arus balik pada H+13, (7/1-2019) mencapai 19.141 orang. Tahun lalu 19.223 orang. “Puncak arus mudik naik, namun pada puncak arus balik menurun,” imbuhnya.
Berdasarkan mobilitas masyarakat, lanjut dia, Pelni membagi 3 wilayah pelayanan, terdiri dari Wilayah Barat, Tengah, dan Timur. Pergerakan penumpang di Wilayah Barat sebanyak 18%, Wilayah Tengah 32%, dan Wilayah Timur 35%.
“Pada Nataru, pergerakan penumpang didominasi di wilayah Timur sebanyak 35 persen, disusul wilayah Tengah 32 persen, dan wilayah Barat 18 persen. Wilayah Timur lebih dominan dibanding wilayah Tengah, dan Barat,” tulis Ridwan.
Untuk pergerakan penumpang di wilayah Barat ruas-ruas terpadat terdiri Tanjung Priok-Batam, Belawan. Semarang-Kumai-Kumai-Surabaya dan Surabaya-Makasar. Kemudian Kijang-Nauna-Tarempa dan Kijang-Letung.
“Pergerakan di wilayah Barat akan mencapai 66.713 penumpang, dengan terpadat Cabang Batam sebesar 25 persen, Balawan 18 persen, Surabaya 13 persen, Tanjung Priok 11 persen, Kijang 10 persen,” rincinya lagi.
Pergerakan di wilayah Tengah ruas Makasar-Maumere-Bima—Labuan-Benoa. Makasar-Baubau-Kendari-Wanci-Ambon. Pare-pare-Balikpapan-Pantoloan dan Tarakan. Kupang-Larantuka, Ende-Lewoleba.
Cabang terpadat, sebut dia, adalah Makasar (18%), Baubau (10%), Kupang (9%), Balikpapan (8%), Parepare (8%), Maumere (6%). Untuk pergerakan di wilayah Timur ruas-ruas tertinggi dari Ambon-Dobo-Bauabau-Tual, Sorong-Saumlaki, dan Ambon-Bandaneira.
Adapun Sorong-Ternate, Bitung-Ambon, Fakfak, Nabire-Jayapura, Serui, Manokwari dan Biak. Cabang terpadat di wilayah Timur , Ambon (18%), Jayapura (17%), Manokwari (14 %), Sorong (13%), Biak (7%), Nabire (6 %). (lin)