Pengamat Sepak Bola Nasional Kesit Budi Handoyo mengutip pesimistis masyarakat Indonesia jelang leg II final Piala AFF 2021 Tim nasional (Timnas) Indonesia melawan Timnas Thailand di Singapura, besok malam Sabtu (1/1/2022) tayangan langsung RCTI. Pasalanya pada leg I, Kamis (29/12/2021), Indonesia dibantai Thailand dengan skor telak 4-0.
semarak.co-“Mustahil, tidak mungkin, butuh mukjizat. Begitu kata-kata yang beredar di tengah masyarakat tatkala pertandingan leg II final Piala AFF 2020. Tapi, bola itu bundar. Jadi banyak kemungkinan bisa terjadi sebelum 2 x 45 menit dimulai,” terang Kesit, sapaan akrabnya seperti dikutip radardepok.com/31 Desember 2021 07:50 WIB.
Harapan serta doa masih bergumul kepada Skuad Garuda, lanjut Kesit, terutama pada sebagian masyarakat seperti di Kota Depok yang ingin Indonesia tetap berjuang sampai titik darah penghabisan. Apalagi pada leg I, ulas Kesit, timnas Indonesia tampil buruk. Sebab, semua lini tidak berjalan dengan baik.
“Selain karena kalah kelas dengan Thailand, para pemain timnas juga tampak drop mentalnya setelah lawan cetak gol cepat. Di leg kedua yang akan dihadapi timnas Indonesia akan terasa jauh lebih berat. Pasalnya, Indonesia telah tertinggal empat gol tanpa balas. Peluang sangat tipis dan sulit sepertinya untuk bisa dikejar,” sebut Kesit.
Kesit menyarankan agar Timnas Indonesia dapat bermain lepas pada leg II. Sebaiknya, Indonesia tidak fokus pada kemenangan tetapi lebih mengurusi perbaikan pola permainan. “Urusan menang atau kalah kesampingkan dulu. Sepak bola, selalu memunculkan kemungkinan—kemungkinan,” saran Kesit yang juga Sekretaris umum PWI Jaya.
Tetapi, diakui Kesit, dalam hal ini Indonesia akan sulit mengejar ketertinggalan empat gol dari Thailand. “Kemungkinan selalu ada. Tapi realistis saja. Berat untuk bisa mencetak gol sebanyak itu ke Thailand,” terangnya.
CEO Depok United FC Pradi Supriatna tak menampik hal tersebut. Disamping kalah kelas dengan Thailand, penampilan Asnawi cs cenderung menurun ketimbang saat semifinal kontra tuan rumah Singapura. “Sementara Thailand begitu on fire. Serangan baliknya sangat cepat. Efektif,” ungkap Pradi kepada Radar Depok, Kamis (30/12/2021).
Pradi menilai, ada faktor kelelahan yang mendera timnas. Laga sengit dua leg saat semifinal, dirasa menguras seluruh energi pemain. Mungkin juga ditambah faktor non-teknis. “Lelah misalnya. Karena bermain berat ketika melawan Singapura,” jelas Pradi yang politisi Partai Gerindra.
Namun lepas dari itu semua, dirinya memberi apresiasi khusus kepada sang pelatih, Shin Tae-yong. Juru taktik asal Korea Selatan ini mampu mengorbitkan pemain muda untuk main di level senior. “Dia mampu mengorbitkan pemain muda potensial,” ujar dia.
Makanya dia berpesan kepada PSSI, tetap pertahankan Shin Tae-yong. Dengan materi pemain yang ada saat ini, beberapa tahun ke depan dipastikan akan menorehkan hasil manis. “Akan lebih matang dari segi teknik sampai mental,” tegas mantan Wakil Walikota Depok.
Pelatih Timnas Thailand Alexandre Polking menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan Timnas Indonesia membalikkan keadaan pada laga leg II. “Kami tak mau memberikan kesempatan itu untuk Indonesia,” ujar Polking dalam konferensi pers virtual setelah laga leg pertama, Rabu malam (29/12/2021) yang diikuti dari Jakarta.
Juru taktik berkewarganegaraan Brazil-Jerman itu mengatakan sama sekali tidak ada alasan bagi skuadnya untuk berleha-leha meski menang 4-0 pada leg pertama. Dia mengatakan, jika para pemain Thailand terbawa suasana euforia, Skuad Garuda dapat memanfaatkan kesempatan dan bisa saja menyamakan atau melampaui agregat.
“Saya belum berpikir pertandingan final ini selesai. Kita sudah pernah melihat ada tim terbaik dengan pemain terbaik di dalamnya yang kalah ketika sudah menang 4-0,” tutur Polking sambil menambahkan.
Saat klub Spanyol, Barcelona mampu menyingkirkan tim Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) dari Liga Champions UEFA musim 2016-2017 meski kalah 0-4 pada leg pertama. Barcelona secara luar biasa menang 6-1 pada leg kedua untuk lolos ke babak perempat final.
“Agar situasi tidak diinginkan tak terjadi, kami harus mempersiapkan diri dengan baik, memulihkan diri dengan benar. Kami juga mau mengecek kondisi pemain yang cedera. Intinya, kami akan berlaga di leg kedua dengan konsentrasi penuh,” kata Polking.
Thailand menghajar Timnas Indonesia dengan skor 4-0 pada laga leg pertama final Piala AFF 2020 di Stadion Nasional, Singapura. Dua dari empat gol Thailand dijaringkan lewat kaki Chanathip Songkrasin dan sisanya disumbangkan Supachok Sarachart serta Bordin Phala.
Asnawi Mangkualam dan kawan-kawannya harus menang dengan selisih minimal lima gol pada leg kedua untuk menjadi juara Piala AFF 2020.(rdcnet/smr)
sumber: radardepok.com di WAGroup Guyub PWI Jaya (postJumat31/12/2021/kesitbhandoyo)