Jamkrindo Tutup Program Pertukaran Pelajar Jawa Barat dan Bangka Belitung

(ki-ka) Sekda Babel Yan Meganda menerima plakat dari Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko I. Rusdonobanu Perum Jamkrindo pada acara penutupan Program SMN 2017

Perusahaan umum Penjaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) sebagai personal in charge (PIC) atau yang menjadi ketua penanggungjawab pelaksana program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) bersama PT Sucofindo menutup acara yang berupa pertukaran pelajar sekolah dari Provinsi Bangka Belitung (Babel) dengan Provinsi Jawa Barat, di Pangkal Pinang, Babel, Senin malam (24/7).

Pada acara yang berlangsung di aula rumah dinas Gubernur Babel itu, sebanyak 27 siswa/siswi dari kedua provinsi dipertemukan. Kemudian diambil dua anak sekolah mewakili rekan-rekan sekaligus mewakili provinsi masing-masing untuk memberikan testimoni dihadapan Gubernur Babel yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Babel Yan Megawandi, Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategi PT Sucofindo Beni Agus Permana, Kepala Divisi Uji Klinis dan Surveilance PT Biofarma, Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko I. Rusdonobanu, dan para kepala dinas terkait.

Dalamm testimoni Ahmad Fauzi yang berasal dari Jawa Barat disebutkan, selama tujuh hari berada di Babel telah mengenal banyak keragaman dan kekayaan alam Babel. Selama itu, tidak hanya berkeliling di tempat-tempat wisata dan industri maupun budaya, tapi juga BUMN yang jadi PIC dan sponsor. Fauzi terkesan dengan hutan mengrove yang menarik sebagai tempat wisata, tapi fasilitasnya belum memadai.

“Kami jadi mengenal BUMN, terutama Jamkrindo, Sucofindo dan yang menjadi sponsor, seperti Bank Mandiri, PTPN VIII, dan perusahaan pengolahan air bersih Jasa Tirta. Kami baru tahu ada Perum Jamkrindo yang menjadi lembaga penjaminan kredit, terutama pada UMKM dan lembaga uji mutu PT Sucofindo. Kami bersyukur kepada semua BUMN ini. Karena dengan adanya program ini, kami jadi merasakan bagaimana naik peswat, makan enak, dan tinggal di hotel. Semua itu seperti mimpi,” ujar Fauzi yang tampil duluan.

Sedagkan dari kulinernya, Fauzi terkesan dengan makanan Getas dan baru tahu Lada Babel nomor satu di dunia. “Kami sudah merekam baik foto maupun video. Dari situ, kami akan mengunggahnya ke media sosial. Jadi kami bisa lebih mengenal budaya nusantara lebih luas lagi,” ucapnya.

Ini diamini Ahmad Sobirin, pelajar Babel yang ke Bandung, Jawa Barat. Menurutnya, informasi tentang budaya nusantara akan disebarkan dari mulut ke mulut pada teman di sekolah masing-masing, kepada orangtua dan saudara-saudara. “Tidak saja menambah wawasan, tapi juga kami dapat ilmu pengetahuan. Seperti waktu kami berkunjung ke PTPN VIII yang mengolah teh. Bagi kami ini merupakan peluang bekerja di BUMN,” ujar Sobirin disambut tepuk tangan riuh.

Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko I. Rusdonobanu mengatakan, semua siswa siswi SMN merupakan hasil seleksi di sekolah, kemudian di tingkat provinsi dan nasional oleh penyelenggara SMN. Antara lain dari Bank Mandiri dan Biofarma. Dan wajib mengikutkan beberapa orang peserta penyandang disabilitas.

“Jadi ini siswa-siswa terbaik dan berprestasi. Tidak saja di sekolah masing-masing, tapi juga di level yang lebih tinggi. Itu terbukti waktu testimoni mereka membuka dengan bahasa Inggris yang cukup baik. Begitu waktu presentasi sebelum acara penutupan di masing-masing provinsi, materi paparannya berbahasa Inggris,” puji Rusdonobanu usai acara.

Lebih jauh Rusdono mengatakan, Jamkrindo menggelar tiga acara terkait dalam rangkaian program Kementerian BUMN, BUMN untuk Negeri. Selain SMN, digelar juga Bedah Rumah Veteran, jalan sehat, dan ditutup Upacara Bendera bertepatan dengan 17 Agustus hari Kemerdekaan RI. Di mana inspektur upacara dilakukan oleh Direktur Utama Jamkrindo Diding S Anwar.

“Program ini merupakan bagian dari PKBL Jamkrindo yang setiap tahun dilaksanakan. Untuk bedah rumah kami bekerjasama dengan LVRI (lembaga veteran republik Indonesia). Setiap rumah ditaksir mencapai Rp 30 jutaan. Bedah rumah ini dilakukan juga oleh BUMN-BUMN lain,” ungkapnya.

Jamkrindo sendiri menjadi PIC untuk tiga tahun ini, rinci Rusdono, di Aceh, Palu, dan sekarang Babel. “Dari 150an BUMN, ini memang dibagi-bagi untuk menjadi PIC dengan bekerjaan sejak diinisiasi Kementerian BUMN, tiga tahun terakhir,” ungkapnya.

Dalam paparan Geuget Tiara Asih dari SMK Negeri 2 Cirebon dan Evan Gavriel Harazaki dari SMA Negeri 24 Bandung, keduanya mengaku seleksinya cukup ketat. “Tidak hanya dari sisi kesehatan untuk ketahanan fisik, tapi juga pengetahuan budayanya. Karena ada juga yang gagal ikut setelah mengalami sakit waktu seleksi di kesehatan,” ungkap Geugeut.

Sedangkan Evan mengaku yang berat ketika diminta menulis essay sebanyak 500an kata. “Menulis ini penting karena kami diminta menuliskan diari setiap hari. Kemudian disimpulkan untuk jadi presentasi dan testimoni, dan selanjut dijadikan buku oleh Kementerian BUMN,” imbuh Evan di Pangkal Pinang.

Sekda Babel hanya berharap acara ini dapat terus dilaksanakan. “Saya berharap akan terus berlangsung acara semacam ini dengan kapasitas dan kualitas yang bertahan. Syukur-syukur ditingkatkan,” pungkasnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *