Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya mendukung penuh gelaran The 48th Jazz Goes to Campus (JGTC), festival jazz tertua di Indonesia yang akan digelar di Kampus Universitas Indonesia, pada 9 November 2025.
Semarak.co – Dia mengapresiasi event musik jazz tertua di Indonesia yang menjadi bukti bahwa JGTC adalah contoh nyata kolaborasi generasi muda dalam menggerakkan ekosistem musik dan industri kreatif. Menurutnya, JGTC mampu menciptakan dampak sosial ekonomi.
“JGTC bukan hanya festival musik, tetapi ruang kreasi yang menumbuhkan ekosistem ekonomi kreatif berbasis musik, membuka peluang usaha bagi UMKM, dan memperluas jejaring musisi muda,” ujarnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Kemenekraf Siaran Pers, Selasa (16/9/2025).
Tahun ini, JGTC mengusung tema Serenading Jazz for the Youth dengan rangkaian kegiatan sejak Mei 2025. Agenda pembuka Roadshow UI di FISIP UI menarik 5.000 pengunjung, dilanjutkan Margo Jazz Night di Depok dihadiri 8.000 pengunjung, dan Sarinah Jazz Night di Jakarta yang menjadi ajang pemanasan menuju puncak festival.
“Jadi acara tersebut kick off dari JGTC tahun 48 yang akan kita jalani. Tujuannya kita mau menghadirkan awareness dengan mengajak mulai dari mahasiswa, komunitas hingga masyarakat. Nanti nya Sarinah Jazz Night menjadi pertanda kick off JGTC,” ujar Project Officer Ravandika.
Setiap acara menampilkan musisi muda dan senior, menciptakan kolaborasi lintas generasi yang memperkuat posisi jazz di hati publik. Panitia menargetkan kehadiran lebih dari 15.000 pengunjung pada puncak acara, dengan empat panggung utama dan belasan musisi nasional dan internasional
Lebih dari 65 UMKM kuliner dan 13 brand fesyen akan berpartisipasi, menciptakan nilai ekonomi yang diperkirakan mencapai Rp 1,2 miliar melalui perputaran usaha, keterlibatan vendor lokal, dan peluang kerja bagi masyarakat sekitar Depok dan Jabodetabek.
Data penyelenggara menunjukkan dominasi pengunjung berusia 17–22 tahun (46,8 persen), menjadikan JGTC wadah strategis untuk menumbuhkan minat musik di kalangan generasi muda. Pengunjung datang dari berbagai kota, dengan kontribusi terbesar dari Jakarta (43,5 persen) dan Depok (30,6 persen), memperlihatkan magnet JGTC sebagai festival lintas daerah.
Dengan rangkaian acara yang memadukan seni, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi, The 48th Jazz Goes to Campus diharapkan terus menjadi panggung inspiratif bagi musisi muda dan penggerak ekonomi kreatif. (hms/smr)