Aktivis yang juga wartawan senior Edy Mulyadi ikut menyoroti soal berbagai halangan yang Anies Baswedan terima terkait statusnya sebagai calon presiden yang sudah dideklarasi Partai NasDem, terbaru soal berseliwerannya spanduk dengan narasi Khilafah-HTI yang menyudutkan Anies.
semarak.co-Edy menduga berbagai penjegalan dan gangguan tersebut datang dari kubu yang berseberangan dengan Anies atau saat ini berada dalam kubu penguasa. Menurut dia, serangan kepada Anies dilakukan karena mereka sudah tahu jika Pemilu dilakukan dengan situasi dan kondisi saat ini, maka Anies akan menjadi presiden.
“Istana itu sudah sampai pada kesimpulan jika pemilu berlangsung, maka Anies Baswedan tidak bisa dihentikan, pasti akan menang, mereka tidak suka itu,” jelas Edy dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Pusat Kajian dan Analisis Data, Rabu (24/1/23) dilansir muslimtrend.com, 2023-01-28,09:04155 dari artikel asli Warta Ekonomi.
Dilanjutkan Eddy lagi, “Lawan-lawannya Anies itu takut betul kalau pemilu jadi, karena mereka hampir pada tahap haqqul yaqin kalau pemilu jadi Anies pasti menang. Kubu lawan Anies akan melakukan berbagai cara untuk membuat nama Anies busuk.”
Salah satunya pengaitan Anies dengan kelompok yang dinarasikan seakan-akan radikal atay garis keras. Meski demikian, Edy menilai saat ini publik perlahan mulai sadar dengan pola yang dimainkan untuk membusukkan nama Anies.
Hal ini Edy dasari dengan melihat antusiasme masyarakat saat Anies Baswedan melakukan kunjungan ke daerah. “Seberapa efektif? Tidak efektif. Buktinya setiap Anies berkunjung ke mana-mana euforia masyarakat itu sudah menggelegar,” jelasnya.
Belum lagi, Edy menyebut masyarakat sudah muak dengan pemerintahan Jokowi yang mana otomatis, Anies menjadi pilihan mengingat eks Gubernur DKI Jakarta tersebut diasumsikan sebagai antitesa Jokowi.
“Karena masyarakat sudah muak dengan perilaku pemerintah penguasa sekarang dan orang terlanjur menganggap Anies itu antitesa Jokowi dari sisi pendidikan, bahasa inggris, wawasan, buku bacaan, semua antitesa dari Jokowi. Jadi orang lihat wah ini alternatif,” ungkapnya.
Belum lagi, Edy menyebut masyarakat sudah muak dengan pemerintahan Jokowi yang mana otomatis, Anies menjadi pilihan mengingat eks Gubernur DKI Jakarta tersebut diasumsikan sebagai antitesa Jokowi.
“Karena masyarakat sudah muak dengan perilaku pemerintah penguasa sekarang dan orang terlanjur menganggap Anies itu antitesa Jokowi dari sisi pendidikan, bahasa inggris, wawasan, buku bacaan, semua antitesa dari Jokowi. Jadi orang lihat wah ini alternatif,” ungkapnya.
Untuk diketahui, telah beredar spanduk/banner/poster Dukung Anies Baswedan Tegakkan Khilafah di Banten lengkap dengan logo HTI yang beredar di sejumlah titik di Pandeglang, Banten. Rumah eks Gubernur Banteng Wahidin Halim yang juga merupakan tokoh yang membersamai Anies saat kunjungan ke Banten mendapat teror pelemparan ular Cobra sekarung.
Sebelmunya, di Kantor NasDem Aceh, teror telur busuk juga dilancarkan menjelang kedatangan Anies. Kekinian, Demokrat mengikuti jejak NasDem untuk menyatakan dukungan secara resmi kepada Anies sebagai Calon Presiden yang akan didukung di 2024. (net/mus/smr)