Israel Dilanda Kebakaran Hebat Akibat Gelombang Panas Ekstrem, Negara-negara Enggan Bantu Padamkan di Tel Aviv dan Yerusalem

Kebakaran hutan di Israel. Foto: internet

Kebakaran hebat melanda kawasan antara Tel Aviv dan Yerusalem Israel. Api dengan cepat meluas ke permukiman dan lahan terbuka. Pihak berwenang menetapkan situasi darurat nasional. Sejumlah warga dievakuasi dari daerah terdampak.

Semarak.co-Beberapa korban mengalami luka-luka akibat paparan asap dan kepanikan. Rumah sakit setempat menerima puluhan pasien dalam waktu singkat. Angin kencang memperburuk penyebaran api. Petugas kesulitan mengendalikan kobaran yang merambat cepat.

Bacaan Lainnya

Kepala pemadam kebakaran nasional menyatakan bahwa kondisi saat ini merupakan salah satu yang terburuk dalam sejarah Israel. Tim penyelamat memprioritaskan evakuasi warga yang masih terjebak. Pesawat pemadam tidak dapat beroperasi karena cuaca ekstrem.

Langkah darurat terus ditempuh, namun kobaran belum sepenuhnya terkendali. Pemerintah Israel sempat menghubungi beberapa negara untuk meminta bantuan pemadaman. Namun, respons yang diterima cenderung dingin dan minim dukungan.

Beberapa negara memilih tidak menanggapi permintaan tersebut. Situasi politik dan kebijakan luar negeri Israel disebut menjadi salah satu alasan di balik sikap penolakan. Sebagian pihak menilai bahwa permintaan bantuan dari Israel tidak mendapat simpati internasional.

Hubungan yang memanas dengan sejumlah negara Timur Tengah turut mempersulit kerja sama lintas negara. Meski demikian, upaya penanggulangan kebakaran tetap dilakukan secara maksimal di tingkat lokal.

Seperti dilansir repelita.id, 5/02/2025 06:07:00 PM, Presiden Israel menyebut bencana ini sebagai bagian dari krisis lingkungan global yang harus ditanggapi serius. Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional mencurigai adanya unsur kesengajaan.

Namun, hingga kini belum ada bukti kuat yang mendukung tudingan tersebut. Pihak keamanan masih melakukan investigasi di sejumlah titik lokasi api bermula. Kebakaran ini juga berdampak pada acara nasional yang seharusnya berlangsung minggu ini.

Beberapa peringatan resmi dibatalkan karena alasan keselamatan publik. Warga yang terdampak mengeluhkan lambatnya respons pemerintah dalam penyaluran bantuan. Kondisi ini menambah tekanan di tengah situasi ekonomi dan politik yang tidak stabil.

Kritik terhadap pemerintah meningkat tajam di media sosial. Sebagian pengguna menyayangkan lemahnya sistem penanggulangan bencana yang ada. Peristiwa ini menjadi sorotan luas baik dari dalam maupun luar negeri.

Situasi darurat masih berlangsung hingga laporan ini diterbitkan. Pemadaman diperkirakan akan memakan waktu lebih lama karena intensitas api yang tinggi. Pemerintah diminta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kesiapan tanggap darurat nasional.

Diketahui sebelumnya, Gelombang panas ekstrem melanda Israel sejak akhir April 2025. Kondisi ini memicu kebakaran hutan besar di sekitar Yerusalem. Ribuan warga terpaksa dievakuasi. Jalur utama antara Tel Aviv dan Yerusalem ditutup total akibat kobaran api.

Kebakaran kali ini disebut sebagai yang terburuk dalam sepuluh tahun terakhir. Lebih dari 5.000 hektare lahan hangus dilalap api. Pemerintah Israel menyatakan status darurat nasional. Suhu udara mencapai 45 derajat Celsius di sejumlah wilayah. Kombinasi suhu ekstrem dan angin kencang mempercepat penyebaran api.

Komandan Pemadam Kebakaran Distrik Yerusalem, Shmulik Friedman, mengatakan kebakaran ini termasuk yang terbesar dalam sejarah Israel. Ia menyebut situasi masih jauh dari terkendali.

Mengutip repelita.net, 5/02/2025 07:24:00 PM, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkhawatirkan angin barat yang berpotensi mendorong api masuk ke wilayah Yerusalem.

Kepala Pemadam Kebakaran Nasional Israel, Eyal Caspi, menyatakan cuaca ekstrem menghambat penggunaan pesawat pemadam. Caspi menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah penyelamatan nyawa. Tercatat 163 tim pemadam kebakaran telah diterjunkan ke lokasi.

Sebanyak 12 pesawat pemadam juga dikerahkan. Militer Israel turut membantu dengan puluhan kendaraan konstruksi dan pesawat angkut berat. Lebih dari 20 petugas pemadam mengalami luka. Sebanyak 12 warga sipil dirawat akibat menghirup asap. Bantuan internasional mulai berdatangan.

Beberapa negara seperti Italia, Prancis, Ukraina, dan Kroasia mengirimkan pesawat pemadam. Kebakaran juga berdampak pada pasokan listrik nasional. Pemadaman bergilir dilakukan untuk mengurangi beban jaringan. Warga diminta menghemat penggunaan listrik.

Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Beberapa pihak mencurigai adanya unsur kesengajaan. Netanyahu menegaskan pemerintah akan menindak tegas pelaku yang terbukti bertanggung jawab. Warga diminta tetap waspada dan mengikuti arahan otoritas.

Pemerintah berjanji meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana serupa. Tragedi ini menjadi pengingat akan ancaman nyata perubahan iklim. Langkah-langkah konkret perlu segera diambil. Kerja sama global sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis iklim yang kian parah.

Kejadian di Israel menjadi alarm bagi negara lain agar serius menangani isu lingkungan. Hanya dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas internasional, ancaman serupa bisa dicegah. (net/pel/smr)

 

Sumber: semua link share di WAGroup FORUM INDONESIA BERSATU (postJumat2/5/2025/repelita)

Pos terkait