Irjen Ferdy Sambo Orang Kepercayan Mendagri Tito Karnavian dan Moncer di Era Kapolri Idham Azis

Koorspripim Polri Kombes Ferdy Sambo mendampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Foto: internet

Nama Irjen Ferdy Sambo terus disebut-sebut masyarakat lantaran rumah dinasnya di kompleks Perumahan Polri Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat sore (8/7/2022) WIB menjadi tempat tewasnya Brigadir J. Banyak versi terkait kematian Brigadir J yang merupakan ajudan istri Ferdy Sambo, yaitu drg Putri Candrawathi.

semarak.co-Di sini, penulis tidak ingin mengulas kasus yang masih menimbulkan tanda tanya tersebut. Penulis mencoba mengulas sosok alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1994 tersebut. Irjen Ferdy Sambo diketahui sebagai perwira tinggi (pati) bintang dua pertama di angkatannya ketika menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri.

Bacaan Lainnya

Sambo naik jabatan pada era Kapolri Irjen Idham Azis. Dia menjabat Kadiv Propam Polri berdasarkan surat promosi nomor ST/3233/XI/KEP 2020 yang diteken oleh Asisten SDM Kapolri Irjen Sutrisno Yudi Hermawan tertanggal 16 November 2020. Padahal, Sambo baru setahun menjadi Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri.

Berarti, ia mendaptkan dua bintang dalam waktu dua tahun. Sambo mendapat bintang satu berdasarkan surat telegram bernomor ST/3020/XI/KEP/2019 tertanggal 8 November 2019 atau sepekan setelah Jenderal Idham Azis dilantik sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Tito Karnavian yang ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Nama Sambo mulai terkenal di tingkat nasional ketika ikut menangani kasus racun sianida dengan tersangka Jessica Wongso pada 4 Januari 2016 dan bom bunuh diri di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada 14 Januari 2016.

Kala itu, Sambo masih menjabat Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadir Reskrimum) Polda Metro Jaya. Pangkat Sambo saat itu masih AKBP. Sambo berdinas di bawah komando Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian. Dia bersama Direskrimum Kombes Krishna Murti kerap mendapat sorotan media.

Dalam perjalanannya, Sambo mampu melampaui eks atasannya tersebut yang masih bintang satu hingga sekarang. Saat ini, Krishna Murti masih berpangkat Brigjen atau bintang satu. Pada pertengahan tahun 2016, Sambo pindah posisi dengan mendapat promosi pangkat Kombes di Mabes Polri.

Kala itu, Presiden Jokowi sudah melantik eks Kepala BNPT Letjen Tito Karnavian menjadi Kapolri. Tito pun menyandang jenderal penuh atau bintang empat. Di Mabes Polri, Sambo pertama menjabat Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) IV Dittipidum Bareskrim Polri.

Hanya beberapa bulan, ia dimutasi ke posisi baru menjabat Kasubdit III Dittipidum Bareskrim Polri. Setelah dua tahun, Tito menunjuk Sambo sebagai Koordinator Staf Pribadi Pimpinan (Koorspripim) Polri. Sambo pun menjadi pimpinan ajudan dan staf yang terus mengawal pergerakan Tito selaku Kapolri.

Ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Tito untuk menjadi menteri ke Istana pada 21 Oktober 2019, Sambo terlihat ikut mendampingi bersama Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal. Sambo memang terlihat di mana pun Tito berada.

Ketika akhirnya Tito masuk kabinet, kemudian keduanya berpisah. Sepertinya, Tito sudah menempatkan orang kepercayaannya itu untuk naik bintang. Tito juga sukses menitipkan Sambo kepada penerusnya.

Terbukti, usai Tito menyerahkan jabatan Kapolri kepada Idham Azis, dalam mutasi beberapa hari berikutnya, Sambo digeser menjadi Dirtipiddum Bareskrim Polri dan mendapat pangkat Brigjen. Setahun berselang, kembali mendapat promosi menjadi Kadiv Propam Polri dengan pangkat Irjen. Sambo menjadi lulusan Akpol 1994 paling moncer.

Kini, Sambo terjerat masalah terkait kematian Brigjen J di rumah dinasnya. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun membentuk tim untuk membongkar kasus tersebut. Bagaimana karier Sambo ke depannya?

Berita terkait dilansir gorontalo.pikiran-rakyat.com – 18 Agustus 2022, 15:33 WIB, berjudul Profil dan Biodata Tito Karnavian, Mantan Kapolri Terkaya, Sosok Dibalik Melejitnya Karir Ferdy Sambo. Karir Irjen Ferdy Sambo bisa dibilang melejit sangat cepat sebelum akhirnya terlibat dalamn dugaan kasus penembakan Brigadir J.

Ada beberapa sosok jenderal besar yang membantu Ferdy Sambo naik dengan cepat dalam karirnya sebagai polisi. Lihat saja bagaimana Ferdy Sambo melewati beberapa seniornya dan menjadi jenderal bintang dua paling muda.

Salah satu sosok yang paling berpengaruh dalam karir Ferdy Sambo adalah mantan Kapolri yakni Jenderal (Purn) Tito Karnavian. Ferdy Sambo berdinas di bawah komando Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian. Dia bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya waktu itu yakni Kombes Krishna Murti kerap mendapat sorotan media.

Dalam perjalanannya, Sambo mampu melampaui eks atasannya tersebut yang masih bintang satu hingga sekarang. Saat ini, Krishna Murti masih berpangkat Brigjen atau bintang satu. Pada pertengahan tahun 2016, Sambo pindah posisi dengan mendapat promosi pangkat Kombes di Mabes Polri.

Kala itu, Presiden Jokowi sudah melantik eks Kepala BNPT Letjen Tito Karnavian menjadi Kapolri. Tito pun menyandang jenderal penuh atau bintang empat. Di Mabes Polri, Ferdy Sambo pertama menjabat Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) IV Dittipidum Bareskrim Polri.

Hanya beberapa bulan, ia dimutasi ke posisi baru menjabat Kasubdit III Dittipidum Bareskrim Polri. Setelah dua tahun, Tito menunjuk Ferdy Sambo sebagai Koordinator Staf Pribadi Pimpinan (Koorspripim) Polri. Ferdy Sambo pun menjadi pimpinan ajudan dan staf yang terus mengawal pergerakan Tito Karnavian selaku Kapolri.

Ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Tito Karnavian untuk menjadi menteri ke Istana pada 21 Oktober 2019. Ferdy Sambo terlihat ikut mendampingi bersama Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal. Ferdy Sambo memang terlihat di mana pun Tito Karnavian berada. Ketika akhirnya Tito masuk kabinet, kemudian keduanya berpisah.

Sepertinya, Tito Karnavian sudah menempatkan orang kepercayaannya itu untuk naik bintang. Tito Karnavian juga sukses menitipkan Sambo kepada penerusnya. Terbukti, usai Tito Karnavian menyerahkan jabatan Kapolri kepada Idham Azis, dalam mutasi beberapa hari berikutnya, Ferdy Sambo digeser menjadi Dirtipidum Bareskrim Polri dan mendapat pangkat Brigjen.

Setahun berselang Ferdy Sambo kembali mendapat promosi menjadi Kadiv Propam Polri dengan pangkat Irjen. Ferdy Sambo menjadi lulusan Akpol 1994 paling moncer saat ini. Sayang, karirnya harus tamat karena kasus Brigadir J.

Mantan Kapolri Terkaya

Selain menjadi Kapolri yang paling muda, Tito Karnavian juga disebut-sebut sebagai Kapolri yang paling kaya dari semua Kapolri sebelumnya. Tito Karnavian merupakan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) ke-23 yang menjabat sejak 13 Juli 2016.

Saat ini, ia menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia sejak tanggal 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Joko Widodo. Tito Karnavian disebutkan KPK dalam laporan 30 Juni 2015 memiliki aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp 11,2 miliar.

Angka ini merupakan akumulasi sejumlah properti yang tersebar di Pelembang, Tanggerang, Jakarta, bahkan di Singapura. Terkhusus aset di Singapura, ia diketahui menguasai bangunan seluas 120 m2 yang berasal dari hasil sendiri.

Perolehan tahun 2008 dengan NJOP Rp3 miliar. Lalu, Tito Karnavian juga disebutkan memiliki harta bergerak lain Rp 160 juta, serta giro dan setara kas Rp1,8 miliar. Total harta yang diperoleh Rp13,2 miliar.

Namun, Tito Karnavian juga mempunyai kewajiban membayar utang sekitar Rp2,99 miliar yang terdiri atas utang pinjaman barang Rp2,91 miliar dan utang kartu kredit Rp 76 juta. Dengan begitu, harta bersih Tito Karnavian pada saat laporan ini dirilis oleh KPK adalah berjumlah Rp 10,29 miliar. (net/prc/smr)

Profil Tito Karnavian

Nama Lengkap: Tito Karnavian

Agama: Islam

Tempat Lahir: Palembang

Tanggal Lahir: 26 Oktober 1964.

Istri: Tri Suswati

Biografi

Tito Karnavian menjalani pendidikan di SD Xaverius 4 di Palembang, lalu ke SMP Xaverius 2 di Palembang serta SMA Negeri 2 Palembang. Pasca menempuh pendidikan dasar, Tito Karnavian melanjutkan pendidikan AKABRI pada tahun 1987.

Di Tahun 1993, Tito Karnavian berhasil menyelesaikan program postgraduate di Universitas Exeter di Inggris dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies. Tak cuma itu, Tito menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta tahun 1996 dan meraih Strata 1 dalam bidang Police Studies.

Tito juga mendapat gelar Ph.D dalam jurusan Strategic Studies with interest on Terrorism and Islamist Radicalization, di S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, pada 2013 lalu. Kiprahnya dalam dunia kepolisian cukup cemerlang, salah satunya membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M. Top serta Dr. Azahari pada 2005 lalu.

Dari situ karirnya mencuat, diawali dengan menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri, menggantikan Brigjen Polisi Saud Usman Nasution. Setelah itu, pada September 2012, Tito Karnavian dilantik menjadi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua hingga Juli 2014.

Selanjutnya, Tito menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya dari Juni 2015 hingga Maret 2016. Selanjutnya, Ia menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme sejak Maret 2016. Lalu beliau menjabat sebagai Kapolri pada 13 Juli 2016, sebagai calon tunggal menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang pensiun. (net/rep/smr)

 

sumber: digdaya.republika.co.id dari YouTube UNCLE WIRA/Saturday, 16 Jul 2022, 11:38 WIB di WAGroup Keluarga Alumni HMI MPO (postSabtu20/8/2022/oerip)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *