Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membantah rilis Indonesia Police Watch (IPW) yang mengklaim telah mendapat informasi bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan merombak atau reshuffle 18 menteri Kabinet Indonesia Maju usai dilakukan pergantian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
semarak.co– “Jadi kita semua terkejut dengan rilis yang mengatakan ada 18 menteri yang akan direshuffle. Itu tidak benar,” bantah Pratikno di Jakarta, Sabtu (22/8/2020).
Sebelumnya Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyatakan telah mendapat informasi bahwa Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle 18 menteri setelah pergantian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. “Ada 11 sampai 18 anggota kabinet yang akan bergeser dan berganti,” terang Neta dalam rilisnya.
Adapun menteri-menteri yang bergeser dan akan diganti seperti dimaksud IPW adalah Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Menkum HAM Yasonna Laoly, Menpora Zainudin Amali, Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio.
Selanjutnya Menaker Ida Fauziyah, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Mensos Juliari P Batubara akan di-reshuffle. Kemudian ada Menteri Kominfo Johnny G Plate, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi, dan Kepala Bulog Budi Waseso.
“Tidak benar kita akan melakukan reshuffle. Apalagi besar-besaran seperti diinformasikan itu. Karena Pak Presiden selalu perintahkan kepada menteri untuk fokus bekerja, fokus menyelesaikan krisis, dan fokus membajak momentum krisis ini untuk menjadi lompatan kemajuan di segala bidang,” tambah Pratikno.
Para menteri di Kabinet Indonesia Maju, lanjut dia, saat ini berkonsentrasi luar biasa untuk menghadapi krisis kesehatan dan krisis perekonomian akibat pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19.
“Semuanya bekerja keras, baik itu menterinya seluruh jajaran kabinet beserta birokrasi-birokrasi di bawahnya dan kita juga tahu ada dukungan luar biasa dari lembaga-lembaga negara lain termasuk DPR,” ungkapnya.
Mensesneg menyatakan seluruh kabinet beserta jajaran di bawahnya pun fokus untuk bekerja di tengah pandemi. “Jadi itu yang sudah disampaikan Pak Presiden kepada saya juga, karena saya juga mengkonfirmasi perihal ini kepada beliau kemarin,” tambahnya.
Pratikno menambahkan, “Kepada rekan-rekan menteri yang diisukan direshuflle tolong fokus ke tugas masing-masing, saling bersinergi saat ini rakyat Indonesia membutuhkan kecepatan kerja pemerintah dengan seluruh jajarannya dan juga dengan seluruh komponen bangsa agar kita bisa segera keluar dari krisis,” tegas.”
Fokus tersebut dibutuhkan agar Indonesia dapat segera keluar dari krisis kesehatan karena Covid-19. “Krisis kesehatan segera selesai, krisis perekonomian segera selesai, dan justru kita sekali lagi melakukan lompatan kemajuan ke depan. Jadi tolong kita semuanya fokus untuk bekerja,” ajak Pratikno. (net/pos/smr)