Intel yang Sebut Hasil Survei Sesungguhnya Anies Baswedan di Puncak, Anies Heran Masih Dijegal Kalau di Posisi 3?

Salah satu bukti dukungan dari ratusan ribu warga kepada capres Anies Baswedan ketika safari politik ke Kalimantan Selatan. Foto: ist

Nama Anies Baswedan kerap berada di posisi 3 di berbagai survei nasional dalam pemilihan presiden (pilpres). Elektabilitas Anies masih di bawah Ganjar dan Prabowo. Menanggapi hal ini, calon presiden (capres) Anies meminta agar para pendukungnya tak perlu khawatir dengan hasil survei-survei yang ada saat ini.

semarak.co-Capres Anies yang diusung Koalisi Perubahan dari gabungan Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat menyebut jika hasil survei sebaiknya dijadikan sebagai referensi bukan justru menjadi demotivasi.

Bacaan Lainnya

“Survei-survei itu cukup kita jadikan referensi. Jangan sampai menjadi demotivasi. Jangan justru membuat kita khawatir,” kata capres Anies saat menghadiri Milad ke 21 PKS di Kota Yogyakarta, Kamis (18/5/2023) seperti dilansir merdeka.com/Kamis, 18 Mei 2023 21:31.

Capres Anies membeberkan dirinya pernah mengalami peristiwa serupa saat berkontestasi di pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 2017. Anies yang kala itu berpasangan dengan Sandiaga Uno selalu berada di posisi bawah dalam survei. Meski demikian, akhirnya justru Anies-Sandi yang memenangkan Pilgub DKI Jakarta.

“Saat Pilkada Jakarta tidak ada satupun survei yang memenangkan kami. Sampai saat itu saya bilang, ini sebenarnya hasil aspirasi masyarakat atau aspirasi penyelenggara survei?” kenang Anies yang mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga mantan Rektor termuda Indonesia di Universitas Paramadina.

Capres Anies justru pun mempertanyakan hasil survei yang ada saat ini. Anies yang selalu berada di survei nomor tiga mengatakan jika banyak yang berupaya menjegalnya untuk maju.

“Ada yang tanya Pak Anies banyak yang jegal-jegal. Mungkin yang jegal-jegal itu sedang mengatakan survei aslinya. Kalau di survei nomor tiga kenapa harus dijegal? Mungkin yang jegal-jegal itu dia tahu hasil asli surveinya,” ungkap Anies.

Sekadar mengingat terkait hasil survei juga bahwa di Pilkada DKI Jakarta 2012 terjadi sebaliknya dari 2017. Di mana hampir semua lembaga survey memenangkan calon gubernur (cagub) Fauzi Bowo yang incumbent karena sebelumnya wakil gubernur Sutiyoso. Tapi hasilnya ternyata dimenangkan pasangan Jokowi dengan Ahok.

Diberitakan sebelumnya Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengomentari perihal hasil survei elektabilitas milik Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Hal itu disorot usai wacana pembentukan Koalisi Besar yang terdiri dari gabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Refly menyoroti hasil survei elektabilitas sejumlah lembaga survei yang dianggap kredibel di mana Ganjar selalu menempati posisi pertama dan Anies di posisi ketiga. Sementara itu, dirinya sendiri pernah mendengar slentingan dari orang yang dekat dengan kekuasaan di Tentara Nasional Indonesia (TNI) soal hasil survei elektabilitas.

“Saya misalnya pernah mendengar slentingan seperti itu dari seorang teman yang seorang teman ini mensitir seorang yang berkuasa di ketentaraan,” ujar Refly dikutip WE NewsWorthy dari kanal YouTube pribadinya, Selasa (11/4/2023).

Berdasarkan informasi dari intel yang dimiliki orang di kekuasaan TNI tersebut, terang Refly, konon Anies malah yang menang, bukan Ganjar. “Mereka kan punya tuh intel-intel. Konon katanya intel-intel itu melaporkan yang menang Anies. Konon. Namanya konon belum tentu benar,” ujar Refly usai menirukan laporan intel.

Namun, ia pun tidak bisa menjamin Anies memang calon yang dipastikan menang. Tapi secara kasat mata memang terlihat jelas bagaimana sambutan masyarakat terhadap kedatangan Ganjar maupun Anies. “Tapi isu-isu seperti ini kan kita bisa lihat kasat mata di lapangan. Bagaimana orang menyambut Ganjar. Bagaimana orang menyambut Anies,” pungkas Refly.

Diketahui sambutan kepada capres Anies Baswedan dalam setiap safari politiknya tidak ribuan, tapi puluhan bahkan ratusan ribu orang mendatangi tempat Anies akan berpidato. Jejak digital seperti di Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), di Makassar Sulawesi Selatan (Sulses), di berbagai kota Jawa Barat, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, dan banyak lagi. (net/mdc/war/smr)

 

sumber artikel asli NW Wartaekonomi dikutip gentapos.com/April 12, 2023/merdeka.com di google.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *