Innalillahi Wainailaihi Rojiun, Tokoh Rizal Ramli yang Jadi Panutan bagi Aktivis Meninggal

Tokoh aktivis dan ekonom Rizal Ramli. Foto: internet

Begawan ekonomi Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa malam (2/1/2024). Mantan Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman era Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2015-2016 mengembuskan napas terakhir pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Menteng Jakarta Pusat.

semarak.co-Mantan Menko Ekonomi dan Industri (Ekuin) era Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dikabarkan meninggal oleh pihak keluarga almarhum melalui pesan elektronik media sosial Whatsapp (WA). Rizal Ramli lahir di Padang, Sumatera Barat, 10 Desember 1954.

Bacaan Lainnya

Dikenal sebagai aktivis sejak mahasiswa, Rizal sangat kritis terhadap kebijakan pemerintah yang dirasa tidak ditujukkan untuk kepentingan rakyat kecil. Tokoh yang akrab disapa RR dikenal sebagai aktivis dan ekonom yang kerap bersikap kritis terhadap pemerintahan Jokowi.

Rizal Ramli juga dikenal dekat dengan berbagai kalangan aktivis senior maupun juniornya. Andrianto, salah seorang aktivis 98, dikenal cukup dekat dengan RR. “Bang Rizal Ramli sosok senior yang menjadi panutan para aktivis 98 maupun sesudahnya,” kata Andrianto kepada SINDOnews.

Andri menceritakan, perkenalan dirinya dengan Rizal Ramli saat konsultan top ekonomi Indonesia yang kritis terhadap kekuasaan Orde Baru. “Saat saya jadi Ketua LSM Humanika tahun 1998-1999, sering diskusi ke Kantor Econit yang sederhana di Hotel Kartika Chandra dan di bilangan Tebet Timur Dalam Jaksel,” ujarnya.

Jika diskusi yang digalang tentang ekonomi, selalu Bang RR berdebat seru dengan Ekky Syahrudin (almarhum). Andrianto mengatakan, jelang Soeharto lengser, dirinya banyak berkomunikasi dengan RR. “Namun, saat Habibie berkuasa, kami berpisah jalan. Saya dukung Habibie, Bang RR tidak terima Habibie karena dianggap penerus Soeharto,” ujarnya.

Saat Gus Dur berkuasa, Rizal Ramli menjadi Menko Ekonomi dan Menteri Keuangan. Andrianto mengaku pada era itu dirinya tidak ada komunikasi intens dengan Rizal. Justru hubungan yang intens saat periode pertama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), 2004-2009.

“Saya dan Bang RR menggalang aksi kritis terhadap tim ekonomi. Puncaknya saya dan Bang RR melakukan demo terbesar era SBY, yakni penolakan BBM naik pada Mei 2008. Saya dan Bang RR nyaris jadi tersangka,” ujarnya.

Andrianto menambahkan, dirinya kemudian menjadi Tim Sukses Rizal Ramli sebagai Bakal Calon Presiden 2009. “Kami keliling ke penjuru negeri dan parpol. Karena iklim yang neoliberal membuat Bang RR tidak cukup memperoleh dukungan,” ujarnya.

Di era Joko Widodo (Jokowi), Rizal Ramli pernah menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada 12 Agustus 2015–27 Juli 2016. Setelah tak lagi berada di kabinet, nama Rizal Ramli sempat muncul dalam bursa cagub DKI DKI Jakarta 2017. Andrianto pun menjadi timsesnya. “Namun sekali lagi, situasi dan kondisi politik yang neolib jadi penghalangnya,” ujarnya.

Rizal Ramli kemudian dikenal sebagai ekonom yang kritis terhadap pemerintah. “Saya sangat apresiasi Bang RR, meski peluang beliau terbuka jadi pejabat, tapi beliau beroposisi yang kritis berkalkulasi dengan argumen dan data valid,” ujarnya.

Begitu Pilpres 2024 memasuki masa kampnye, Rizal Ramli dikabarkan sakit. “Saya sangat jarang bertemu beliau sakit. Namun, biasanya tiap hari bertukar info kritis via WA. Terakhir bulan Desember setelah ultahnya pada 10 Desember,” ujar Andrianto.

Andrianto pun mengaku kaget dan sedih begitu malam ini menerima kabar senior dan gurunya, Rizal Ramli, meninggal dunia. Dia pun mengabarkan kepergian Rizal Ramli kepada SINDOnews. “Pesan beliau, jaga idealisme. Saya yakin Bang RR orang teramat baik dan teramat lurus, husnulkhatimah,” pungkasnya. (net/rmo/snc/smr)

 

sumber: rmol/sindonews di WAGroup BASECAMP PEJUANG MILITAN/Keluarga Alumni HMI MPO (postSelasa2/1/2024/)

Pos terkait