Oleh Ahmad Khozinudin, S.H. *)
Semarak.co – Saat dipanggil Polda Metro Jaya untuk diperiksa sebagai saksi Pelapor, Saudara JOKO WIDODO mangkir. Alasannya, kondisi kesehatan. Padahal, itu kepentingan dirinya yang mengaku korban, karena sudah direndahkan serendah-rendahnya dan dihinakan sehina-hinanya.
Anehnya, pada saat yang bersamaan Saudara JOKO WIDODO malah menghadiri acara Kongres PSI. Dalam kongres, Saudara JOKO WIDODO begitu berapi-api akan terlibat penuh untuk memenangkan PSI yang logonya sudah berganti gajah.
Pengacara Joko Widodo berdalih, acara PSI masih di Solo. Jadi karena didalam kota, masih bisa dihadiri Jokowi. Lalu, Polda yang mengalah, sowan ke Solo. Pemeriksaan Jokowi dialihkan ke Polres Surakarta. Pemeriksaan, dilakukan di ruang yang mewah, untuk ukuran penanganan kasus.
Selang beberapa hari, setelah mengaku ijazah nya disita polisi, Jokowi malah pergi ke luar kota, ke Yogyakarta untuk menghadirkan reuni. Ke Jakarta untuk diperiksa POLDA, Jokowi tak bisa hadir. Tapi ke Yogyakarta untuk urusan reuni, Jokowi menghadiri.
Sebenarnya, kalau mau harga diri Jokowi kembali pulih itu caranya sederhana. Tinggal tunjukan Bukti. Bukan dengan REUNI. Bukti yang dimaksud, adalah ijazah asli. Disita polisi saja bisa, lalu apa susahnya menunjukkan ijazah itu ke publik?
Karena itu, publik berprasangka bahwa ijazah itu memang bermasalah. Sehingga, Jokowi berusaha ‘menambal bolong dan koyaknya lembar ijazah’ itu dengan acara reuni. Seolah-olah, dengan menghadiri reuni ijazah itu akan diyakini Asli.
Padahal, acara ketemu teman dan reuni reunian ini pernah dilakukan Jokowi saat ijazah miliknya dipersoalkan oleh Bambang Tri Mulyono. Saat itu, sejumlah orang yang mengaku teman Jokowi juga pamer foto kenangan, juga pamer ijazah.
Tapi reuni reunian itu, tak juga meyakinkan publik akan keaslian ijazah Jokowi. Saat sidang Bambang Tri, ijazah Jokowi tak pernah dihadirkan. Jokowi hanya mengandalkan REUNI untuk meyakinkan publik. Apakah, REUNI kali ini juga hanya modus untuk kembali tidak menunjukkan ijazah ke publik?
Apakah benar, ijazah itu sudah disita polisi? Bagi klien kami, klaim ijazah Jokowi disita polisi hanya info saja. Klien kami akan uji saat pemeriksaan nanti. Jika dalam pemeriksaan klien kami sebagai saksi terlapor, ada berita acara sita dan ijazah Jokowi itu ditunjukkan, baru bisa dipercaya bahwa ijazah itu telah disita.
Jika tidak? Polisi hanya bermain drama, dan Jokowi hanya merepetisi kebohongan. Apakah ijazah Jokowi sudah disita? SUDAH TAPI BELUM. Begitu kira-kira. Bagi segenap rakyat, untuk yakin ijazah Jokowi asli itu dengan DITUNJUKKAN ijazahnya. Bukan dengan REUNI.
Mau REUNI ribuan kali, jika ijazah asli tak ada, ya tidak bernilai. Lagipula, kalau ijazah Jokowi palsu bukan berarti teman reunian juga palsu. Karena saat ini, yang dipermasalahkan hanya ijazah Jokowi. Bukan ijazah teman Jokowi. Jadi, teman Jokowi juga tak perlu pusing dan tak perlu menunjukkan ijazah nya.
Bagaimana dengan Jokowi? Sepanjang ijazah asli tidak ada, tidak ditunjukkan, maka acara reuni itu tidak ada nilainya. Hanya framing, seolah-olah kalau ikut REUNI ijazahnya asli. [].
*) Advokat dan Koordinator Non Litigasi Tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis
Sumber: WAGroup BASECAMP PEJUANG MILITAN (postMinggu27/7//2025/rudyh)





