Produsen film Falcon Pictures menggelar ajang pencarian bakat baru penulis skenario film bertajuk Falcon Script Hunt yang diadakan mulai 1 September – 31 Oktober 2020. Ajang Falcon Script Hunt ini menghadirkan tujuh sutradara terkemuka Indonesia sebagai juri.
semarak.co– Mereka adalah Anggy Umbara, Fajar Bustomi, Rako Prijanto, Ifa Ifansyah, Danial Rifky, Indra Gunawan, dan Herwin Novianto. Nantinya tujuh sutradara ini akan memfilmkan tujuh skenario dari peserta terpilih dengan total hadiah sebesar Rp350 juta.
Sutradara Anggy Umbara mengatakan, dirinya berharap bisa menemukan penulis dengan cerita organik, orisisnil, dan dia punya gagasan, punya pendapat atau refleksi dari tema yang dibawakan.
Untuk itu, lanjut Anggy, ajang pencarian seperti Falcon Script Hunt menjadi salah satu wadah yang positif dalam mencari bakat baru penulis skenario yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Industri film Indonesia memerlukan penerus atau regenerasi untuk profesi penulis skenario guna mencukupi kebutuhan industri layar lebar,” ujar Anggy dalam jumpa pers secara virtual tentang Falcon Script Hunt dari Jakarta, Senin (7/9/2020).
Peran skenario dalam sebuah produksi sangatlah penting dalam menghasilkan film berkualitas. Namun sayangnya, menurut sutradara serta penulis Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 dan Si Manis Jembatan Ancol 2019, saat ini belum banyak penulis skenario film layar lebar di Indonesia.
Hal itu, lanjut dia, akan menjadi kendala bagi Indonesia di masa depan, karena penulis skenario layar lebar tidak hanya menentukan kualitas film, namun juga menjadi sosok penting dalam industri yang mempertemukan ide cerita dengan visi sutradara dan produser.
“Kita kekurangan penulis untuk memenuhi kebutuhan scene layar lebar ini. Enggak banyak penulis yang bisa mencukupi kebutuhan itu dalam arti menghasilkan karya yang bisa men-deliver visi dari sutradara dan produsernya,” katanya.
Terbatasnya jumlah penulis skenario, kata Anggy, disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya karena belum ada kesempatan yang diberikan kepada penulis baru hingga masalah kualitas.
“Penulis dari televisi banyak tapi kalau untuk masuk layar lebar ini entah kenapa ada persyaratan kualifikasi. Secara general ada kualitas dan kuantitas yang dipermasalahkan atau bisa juga secara kesempatan belum bisa diberikan,” ujarnya.
Anggy menambahkan lagi, “Sekarang kita kekurangan pilihan untuk dijadikan opsi menulis. Kita butuh talenta, potensi dan kesempatan baru dari penulis skenario. Sekarang ini film layar lebar, sutradara itu hampir memegang andil lebih banget dalam film.”
Hal senada disampaikan sutradara film Teman Tapi Menikah, Rako Prijanto yang menyebut ajang ini akan menjadi panggung untuk para penulis cerita baru. “Pasti banyak orang punya cerita yang engak pernah diceritakan, tapi ceritanya yang enggak biasa. saya berharap menemukan itu,” ujarnya.
Sementara itu, Fajar Bustomi yang sukses dengan trilogi film Dilan mengatakan sangat mendukung penyelenggaraan ajang Falcon Script Hunt. Menurut dia ajang ini dapat dijadikan sebagai wadah untuk berkreasi menuangkan ide atau gagasan dalam penulisan skenario film yang belum pernah dibuat. (net/pos/smr)