Oleh soegianto#fst.unair.ac.id *)
Semarak.co – Indonesia, negeri yang kaya akan budaya dan kebersamaan, baru saja dinobatkan sebagai negara paling sejahtera di dunia berdasarkan studi Global Flourishing Study 2025 yang dilakukan oleh Harvard University bersama Baylor University dan Gallup.
Penghargaan ini bukan hanya sekadar prestasi, tetapi juga cerminan dari kekuatan nilai-nilai sosial dan kebersamaan yang telah lama menjadi ciri khas bangsa ini. Dalam narasi ini, kita akan menjelajahi mengapa Indonesia meraih posisi puncak, apa yang membuatnya istimewa, dan bagaimana kebahagiaan sejati tercipta di tengah masyarakatnya.
Makna Sejahtera yang Lebih Dalam
Studi Global Flourishing Study mendefinisikan kesejahteraan atau “flourishing” sebagai keadaan di mana semua aspek kehidupan seseorang—mulai dari kesehatan, kebahagiaan, makna hidup, karakter, hubungan sosial, hingga stabilitas finansial—berjalan dengan baik.
Berbeda dengan indikator ekonomi konvensional seperti PDB, studi ini mengukur kesejahteraan secara holistik, dengan skor rata-rata dari 0 hingga 10. Indonesia berhasil mencatat skor tertinggi, yaitu 8,47 mengungguli 22 negara lain yang disurvei, termasuk negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Keberhasilan Indonesia ini menunjukkan bahwa kesejahteraan tidak hanya tentang kekayaan materi, tetapi juga tentang kualitas hubungan sosial dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Gotong royong, kehangatan komunitas, dan keterlibatan dalam kegiatan keagamaan menjadi pilar utama yang mendorong Indonesia ke puncak daftar.
Kekuatan Hubungan Sosial dan Nilai Komunitas
Salah satu faktor utama yang membuat Indonesia unggul adalah kuatnya hubungan sosial di antara masyarakatnya. Menurut laporan, tiga perempat penduduk Indonesia menghadiri kegiatan keagamaan setidaknya sekali seminggu, mencerminkan betapa eratnya ikatan komunitas.
Tradisi seperti gotong royong—kerja sama untuk kepentingan bersama—menjadi fondasi yang memperkuat rasa kebersamaan. Baik di desa maupun kota, masyarakat Indonesia dikenal ramah, saling membantu, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Selain itu, studi ini menemukan bahwa masyarakat Indonesia memiliki karakter prososial yang kuat, seperti kebaikan hati dan empati. Hal ini berbeda dengan beberapa negara maju yang, meskipun kaya secara ekonomi, cenderung memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih rendah.
Karena isolasi sosial atau kurangnya makna hidup. Di Indonesia, kebahagiaan sering kali ditemukan dalam hal-hal sederhana: obrolan hangat di warung kopi, senyum tetangga, atau kebersamaan dalam acara keluarga.
Parameter yang Digunakan oleh Harvard dalam Global Flourishing Study
Studi Global Flourishing Study, yang dilakukan oleh Harvard University bersama Baylor University dan Gallup, mengukur kesejahteraan (flourishing) berdasarkan enam domain utama. Parameter ini dirancang untuk menangkap aspek holistik dari kesejahteraan manusia, melampaui indikator ekonomi tradisional. Berikut adalah parameter yang digunakan:
Kesehatan (Health):
Mengukur kesehatan fisik dan mental individu, termasuk persepsi terhadap kondisi kesehatan pribadi.
Kebahagiaan (Happiness):
Menilai tingkat kepuasan hidup dan emosi positif yang dirasakan individu.
Makna Hidup (Meaning):
Mengukur sejauh mana individu merasa hidup mereka memiliki tujuan atau makna yang jelas.
Karakter (Character):
Menilai sifat-sifat prososial seperti kebaikan hati, empati, dan integritas moral.
Hubungan Sosial (Relationships):
Mengukur kualitas dan kedalaman hubungan interpersonal, termasuk keberadaan teman dekat atau ikatan komunitas.
Stabilitas Finansial (Financial Security):
Menilai persepsi individu terhadap keamanan finansial mereka, meskipun ini kadang-kadang dianalisis secara terpisah untuk melihat kesejahteraan non-material. Setiap domain diukur melalui respons yang dilaporkan sendiri (self-reported) oleh lebih dari 203,000 responden dari 22 negara dan satu wilayah (Hong Kong).
Skor dari masing-masing domain dirata-rata menjadi indeks flourishing dengan skala 0 (tidak ada kesejahteraan) hingga 10 (kesejahteraan maksimal). Indonesia mencatat skor tertinggi, yaitu 8,47, terutama karena kekuatan hubungan sosial dan karakter prososial.
Mengapa Indonesia Berbeda?
Indonesia berhasil menunjukkan bahwa kesejahteraan sejati tidak hanya bergantung pada kemakmuran ekonomi, tetapi juga pada bagaimana masyarakat menjalani hidup dengan penuh makna. Meskipun tantangan seperti kesenjangan ekonomi masih ada, nilai-nilai budaya yang menekankan kebersamaan dan solidaritas telah membantu Indonesia mengatasi batasan-batasan tersebut.
Studi ini juga mencatat bahwa masyarakat Indonesia cenderung memiliki rasa syukur dan optimisme yang tinggi, yang turut berkontribusi pada skor kesejahteraan mereka. Sebagai contoh, meskipun Jepang memiliki kekayaan ekonomi dan harapan hidup yang lebih tinggi, negara itu berada di peringkat terendah dalam studi ini karena rendahnya hubungan sosial yang intim.
Sebaliknya, Indonesia menawarkan pelajaran berharga: bahwa kebahagiaan sejati sering kali lahir dari hubungan yang erat dan rasa memiliki terhadap komunitas.
Pelajaran untuk Dunia
Peringkat pertama Indonesia dalam studi ini bukan hanya kebanggaan nasional, tetapi juga inspirasi global. Dunia dapat belajar dari Indonesia bahwa kesejahteraan tidak hanya diukur dari angka-angka di rekening bank, tetapi dari kekayaan hati, kebersamaan, dan makna hidup.
Studi ini juga menjadi pengingat bahwa pembangunan ekonomi harus seimbang dengan pelestarian nilai-nilai sosial yang memperkuat ikatan antarmanusia. Ke depan, Indonesia dapat terus memanfaatkan kekuatan budayanya untuk mempertahankan posisi ini.
Dengan menjaga tradisi gotong royong, memperkuat hubungan komunitas, dan memastikan keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan kesejahteraan sosial, Indonesia tidak hanya akan tetap sejahtera, tetapi juga menjadi teladan bagi dunia.
Analisa akhir
Indonesia sebagai negara paling sejahtera versi Harvard University adalah bukti bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kebersamaan dan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi. Di tengah dunia yang sering kali terfokus pada materi, Indonesia mengajarkan bahwa kesejahteraan sejati adalah tentang hati yang penuh, senyum yang tulus, dan tangan yang saling menggenggam.
Mari kita rayakan prestasi ini dan terus menjaga warisan budaya yang membuat Indonesia begitu istimewa.
*) Soegianto @Pengajar UNAIR
Sumber WAGroup MEMBANGUN INDONESIA ADIL MAKMUR (postSabtu12/7/2025/)