Dalam pertemuan bersama Menteri Pasifik dan Lingkungan Hidup Inggris Lord Zac Goldsmith, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menegaskan komitmen Indonesia untuk implementasi Ekonomi Hijau, menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan, melalui program Low Carbon Development Initiative atau Pembangunan Rendah Karbon (PRK).
semarak.co-Dimulai 2017, kerja sama Indonesia-Inggris dalam kerangka PRK kini memasuki fase transisi ke tahap kedua yang akan dimulai 2022 hingga 2025, dengan target lebih strategis dan berdampak jangka panjang.
Menteri Bappenas Suharso mengatakan, kolaborasi Pemerintah Indonesia dan Inggris telah memberikan landasan yang kokoh bagi Indonesia untuk bergerak menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan melalui berbagai studi kebijakan.
“Seperti food loss and waste, carbon tax, carbon pricing, efisiensi energi, serta keterkaitan antara keanekaragaman hayati dan perubahan iklim,” tutur Menteri Suharso di London, Jumat (29/10/2021) waktu setempat seperti dirilis humas melalui WAGroup Bappenas Media, Minggu (31/10/2021).
Pada 2019, Kementerian PPN/Bappenas bersama konsorsium penelitian dan mitra pembangunan mengembangkan laporan Perubahan Paradigma Menuju Perekonomian Hijau di Indonesia dengan temuan kunci meliputi pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan dapat menghasilkan tingkat pertumbuhan PDB rata-rata enam persen per tahun, hingga strategi penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 43% pada 2030.
Kementerian PPN/Bappenas mengintegrasikan temuan tersebut ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, salah satunya dengan menjadikan pengurangan emisi gas rumah kaca sebagai indikator pembangunan ekonomi makro.
Di 2021, bersama UK-Foreign, Commonwealth & Development Office dan didukung New Climate Economy serta World Resources Institute, Kementerian PPN/Bappenas menyusun laporan Ekonomi Hijau untuk Menuju Net-Zero Emissions di Masa Mendatang yang membahas Build Back Better.
Juga komitmen untuk bangkit dari Covid-19, menuju Ekonomi Hijau dan untuk mencapai Net-Zero Emissions paling lambat pada 2060. “Berdasarkan Laporan Ekonomi Hijau yang Bappenas terbitkan bulan ini, skenario Net-Zero akan membawa manfaat tambahan dalam hal ekonomi, sosial, dan lingkungan,” ujarnya.
“Ini sebagai upaya yang tidak terpisahkan dari langkah-langkah pemulihan Covid-19, sekaligus berkontribusi dalam menjaga suhu global di bawah 1,5 derajat Celsius yang turut menjadi tujuan bersama Indonesia-Inggris,” tegas Menteri Suharso menutup rilis humas Bappenas. (smr)