Indonesia Harus Jadi negara Berkekuatan Industri Gula, Menteri Erick Minta Tebu Rakyat Dilibatkan

Menteri BUMN Erick Thohir usai mengikuti sidang kabinet. foto: internet

Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi transformasi yang dicapai PT Industri Gula Glenmore di bawah pengelolan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII. Baik dari sisi produksi dan aplikasi maupun teknologi modern pengolahan gula. Hal itu diharapkan ikut mendorong terwujudnya swasembada gula konsumsi bagi Indonesia.

semarak.co-Dengan luas seluruh lahan yang dikelola holding perkebunan, Menteri Erick menegaskan, Indonesia harus menjadi negara berkekuatan industri gula yang solid. Menteri Erick menyampaikan semua itu dalam kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (18/9/2021).

Bacaan Lainnya

Di kabupaten terujung Pulau Jawa, Menteri Erick meninjau PT Industri Gula Glenmore (IGG) yang dikelola PT PN XII di lahan seluas 102,4 hektare di Desa Karang Harjo Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Ia didampingi juga Direktur Utama PTPN III Muhammad Abdul Gani sebagai Holding Perkebunan dan mantan bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

“Melalui produksi gula yang terus meningkat dan juga aplikasi teknologi modern di industri ini, saya harap PT IGG menjadi bagian dari usaha terwujudnya swasembada gula konsumsi. Itu bagian dari ketahanan pangan,” ujar Erick dalam rilis yang dikutip republika.co.id/Sabtu 18 Sep 2021 21:59 WIB.

Apalagi, lanjutnya, peta jalan mengenai  realisasi swasembada gula konsumsi ke depan sudah ada. Presiden Joko Widodo turut memberikan dukungan. “Meski banyak tantangan, tetapi Lillahi Ta’ala kita harus jalankan,” tutur Menteri Erick.

Walau tetap memerlukan peran swasta, tapi menurut dia, sudah saatnya perusahaan BUMN yang bergerak dalam bisnis perkebunan tebu dan gula bergabung dalam satu holding demi mewujudkan mimpi lama tersebut. “Saat ini terdapat tujuh anak perusahaan PTPN yang bergerak di industri tebu dan gula, yaitu PTPN VII di Lampung, PTPN IX sampai XII di Jawa Timur, dan PTPN XIV di Sulawesi Selatan,” rinci dia.

Menteri BUMN menambahkan, restrukturisasi yang dilakukan di PTPN XII telah memberikan hasil maksimal didukung membaiknya keuangan dan memberi keuntungan sehingga menuju swasembada gula konsumsi diperlukan kolaborasi dengan rakyat dan instansi lain.

“Saya minta libatkan tebu rakyat, dan lahan milik Perhutani sehingga ada peningkatan lahan produksi dari 45 ribu hektare menjadi 85 ribu hektare. Lalu secara perlahan hingga tahun 2024 sampai 2025 harus menjadi 250 ribu hektare. Jika hal itu tercapai, impian indonesia menjadi negara pengekspor gula akan terwujud,” jelas dia.

Keinginan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor, kata Menteri Erick, terutama pada komoditas yang dimiliki dan menjadi kekayaan Indonesia, terus diupayakan Kementerian BUMN kepada perusahaan BUMN.

“Sudah saatnya kita jangan hanya menjadi market yang akan menyulitkan negara kita. Melalui potensi yang kita miliki, bagaimana pula gula harus menjadi tulang punggung ekonomi yang penting ke depannya,” tegas Erick. (net/rep/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *