Sebanyak 20 ribu personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah disiapkan akan diberangkatkan untuk menjalani misi perdamaian di Gaza. Bahkan, TNI menggelar latihan bersama TNI Australia.
Semarak.co – Pengiriman personel TNI ke Gaza menjalani misi perdamaian sudah disampaikan Presiden Prabowo Subianto lewat pidatonya di KTT Perdamaian Gaza di Mesir pada 13 Oktober 2025 lalu.
Kehadiran pasukan TNI di Gaza ini menegaskan komitmen Indonesia dalam mendorong perdamaian dunia dan dukungan terhadap rakyat Palestina.
Presiden juga memerintahkan TNI untuk bersiap mengirim pasukan perdamaian, apabila keputusan tersebut disetujui Dewan Keamanan PBB”, jelas Presiden Prabowo dikutip indonesiago.id di Instagramnya (13/10/25).
Langkah ini menjadi bagian dari diplomasi aktif Indonesia dalam menjaga stabilitas dan kemanusiaan global. Beberapa saat setelahnya, TNI menyatakan kesiapannya untuk dikirim ke Gaza menjalani misi perdamaian.
Menurut kabar terbaru, TNI sudah mempersiapkan setidaknya 20.000 personel yang sudah kaya pengalaman untuk diberangkatkan. “Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan 20.000 personel TNI yang disiapkan untuk menjalankan misi perdamaian di Gaza berkompeten dan sudah berpengalaman di bidang tugas kemanusiaan.”
Saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu lalu , dia mengatakan ke-20.000 prajurit itu terbiasa menjalankan misi operasi militer selain perang (OMSP) di dalam maupun luar negeri,” katanya dikutip dari Antara (15/11/25).
20 ribu personel TNI itu akan mendapat 2 tugas pokok selama penugasan di Gaza. Yang pertama, sebagai tenaga medis dan kedua, merekonstruksi bangunan yang rusak.
Freddy menjelaskan, ke-20.000 personel yang akan dikirim terdiri dari pasukan di bidang kesehatan dan satuan Zeni untuk pembangunan konstruksi.
Tugas mereka, antara lain, lanjut Freddy, yakni membuka layanan kesehatan untuk warga korban perang sekaligus membangun infrastruktur berupa fasilitas umum.
Para personel tersebut, seperti dilansir zonajakarta.com dan antaranews.com pada 18/11-2025, juga akan dilengkapi dengan beragam peralatan penunjang di bidang kesehatan dan pembangunan konstruksi.
Beberapa saat setelahnya, TNI menyatakan kesiapannya untuk dikirim ke Gaza menjalani misi perdamaian.
Sementara TNI AU dan Angkatan Udara Australia berlatih bersama mengasah kemampuan airdrop
TNI AU dan Angkatan Udara Australia berlatih bersama mengasah kemampuan airdrop
“TNI AU dan Royal Australian Air Force (RAAF) mengasah kemampuan airdrop dan medical evacuation (medevac) dalam latihan Rajawali Ausindo 2025 di Morotai”, jelas TNI AU di Instagramnya (6/11/25) lalu.
Skenario latihan menggambarkan terjadinya letusan gunung berapi di Halmahera Utara yang menyebabkan akses logistik terputus. Untuk mendukung misi kemanusiaan tersebut, pesawat C-130J dari Skadron Udara 31 TNI AU dan 37 Squadron RAAF terlebih dahulu mengirimkan logistik melalui metode airdrop.
Dilansir zonajakarta.com





