PT Bank Muamalat Indonesia menggandeng BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) dalam rangka membuka peluang bisnis dengan investor luar negeri. Komitmen tersebut ditandai penandatanganan kesepakatan bersama di Muamalat Tower, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat sore (25/10/2019).
Dalam seremoni tersebut Bank Muamalat diwakili Chief Executive Officer Bank Muamalat Achmad K. Permana dan BKPM diwakili Deputi Kepala Bidang Kerjasama Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo.
Turut hadir Komisaris Utama Bank Muamalat Ilham Akbar Habibie dan Assistant Trade Commissioner Malaysia External Trade Development Corporation AmirulAzman Ahmad.
Permana mengatakan, BKPM merupakan pintu gerbang investasi baik dari dalam maupun luar negeri. Karena itu pihaknya mengajak BKPM berkolaborasi agar terjalin pertukaran informasi terkait peluang investasi yang potensial.
“Apalagi Bank Muamalat merupakan bank devisa dan satu-satunya bank syariah yang memiliki kantor cabang penuh (full branch) di luar negeri,” ujar Permana dalam rilis Humas Bank Muamalat, Sabtu (26/10/2019).
Tujuan dari kerja sama ini, kata Permana, adalah untuk meningkatkan penanaman modal dan promosi hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara lain. “Khususnya dengan Malaysia dimana kami memiliki full branch di sana,” katanya.
Dengan adanya kerja sama ini Bank Muamalat akan menjadi bank rujukan bagi investor asing yang hendak menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini akan mendorong pertumbuhan nasabah baru dan menaikkan volume dana penempatan giro perseroan. “Kami sekaligus menjadi bank syariah rekanan pertama negara melalui BKPM,” imbuhnya.
Sementara itu, Wisnu mengatakan BKPM senantiasa mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan kemudahan bagi para investor.
“Dengan terlaksananya kerja sama antara BKPM dengan lembaga perbankan seperti Bank Muamalat, investor memiliki referensi untuk pendanaan, sehingga harapannya dapat mempercepat proses realisasiinvestasi” jelasnya.
Selain Malaysia, Bank Muamalat juga berharap dapat menggaet investor asing yang datangke Indonesia khususnyadarinegara-negaradengan mayoritas penduduk muslim seperti Brunei Darussalam danTimur Tengah.
Namun tidak tertutup kemungkinan juga menjalin kerja sama dengan investor negara lain seperti Singapura, Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan atau Jepang.
Kerja sama ini juga meliputi pengembangan kapasitas sumberdaya manusia melalui kegiatan capacity building oleh Bank Muamalat bagi aparatur BKPM, termasuk juga bagi para penanam modal yang membutuhkan edukasi mengenai ekonomi syariah,” tutupnya. (lin)