IMSO 2019 Ajang Indonesia Rebut Belasan Medali Matematika dan IPA

Tim Pelajar Sekolah Dasar (SD) Indonesia terdiri dari 24 pelajar berhasil meraih 11 medali perak dan 11 Perunggu di ajang Internasional Mathematics dan Science Olympiad (IMSO) di Hanoi, Vietnam 26 Nopember-1 Desember 2019. Foto: gunawan tarigan

Tim Pelajar Sekolah Dasar (SD) Indonesia terdiri dari 24 pelajar berhasil meraih 11 medali perak dan 11 Perunggu di ajang Internasional Mathematics dan Science Olympiad (IMSO) di Hanoi, Vietnam 26 Nopember-1 Desember 2019.

semarak.co. Program ini merupakan tindak lanjut dari Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Direktur Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementarian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud Khamim mengatakan, ke-24 pelajar itu merupakan hasil terbaik dari Olimpiade Sains Nasional tingkat Sekolah Dasar (OSN-SD) 2019.

“Alhamdulilah kegiatan IMSO yang kita ikuti tahun ini, tim pelajar berhasil meraih 11 Perak dan 11 Perunggu. Dengan rincian bidang matematika 5 perak dan 5 perunggu, sedangkan bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kita memperoleh 6 perak dan 6 perunggu,” ujar Khamim pada wartawan saat penjemputan Tim Pelajar ini di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, di Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (1/12/2019).

Menurut Khamim target kita di IMSO kali ini adalah meraih yang terbaik. Oleh sebab itu kami mengirimkan para pelajar yang memiliki potensi dan kompetensi daya saing dengan peserta lain untuk bisa menyerap materi soal yang disajikan penyelenggara.

“Kami berharap ilmu yang diperoleh tersebut akan bisa ditularkan dengan para pelajar lainnya. Dan berbagi ilmu dengan zona sekolah masing-masing para pelajar peserta IMSO ini,” tandasnya.

“Program kami selanjutnya adalah mereka akan kami tugasi akan menjadi tutor untuk berbagi ilmu baik kepada adik kelasnya maupun kepada sekolah yang berada di sekitar wilayah asal sekolah mereka, sesuai Zona masing-masing wilayah,” ucapnya.

Mereka terus dibina, lanjut Khamim, bukan berhenti sampai di sini. Selain pembinaan menjadi tutor mereka juga kita tugasin di depan murid-murid lain untuk mengerjakan soal yang diberikan para guru penguji, secara pragmatis dan lugas. “Ini lah yang kita sebut berbagi ilmu,” ujarnya.

Masih menurut Khamim bahwa para pelajar tersebut, akan terus kami dorong untuk lebih mandiri. Dan cinta tanah air dan bangsa sesuai dengan Sila Ketiga dari isi Pancasila. Pada akhirnya mereka punya rasa syukur kepada Sang Pencipta, yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila terutama Sila Pertama.

“Itu lah yang kita harapkan dari mereka. Punya kecerdasan, punya rasa kepedulian, dan punya rasa saling berbagi. Serta punya rasa syukur. Jadi bukan semata mata hanya cerdas, tapi tingkah laku harus sesuai dengan pengamalan Pancasila,” tutup Khamim. (trigan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *