Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menunaikan zakat mal melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui metode pembayaran digital yang mudah dan cepat, yaitu dengan memindai QR Code atau Kode QR BAZNAS disaksikan Ketua BAZNAS Prof. KH. Noor Achmad di Istana Negara Jakarta, Selasa (12/4/2022).
semarak.co-Penyerahan Zakat Istana bertajuk Nusantara Cinta Zakat diikuti Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, para menteri Kabinet Indonesia Maju, Kepala Lembaga Tinggi Negara, Direksi BUMN, Pejabat Kementerian Lembaga, dan Kepala Daerah diselenggarakan secara hybrid melalui kanal YouTube BAZNASTV.
“Alhamdulillah pada hari ini saya bersama dengan Bapak Wakil Presiden dan para pimpinan lembaga serta para menteri, para gubernur, bupati, dan wali kota bisa tetap berzakat di tengah pandemi Covid-19,” ujar Presiden dalam sambutannya dirilis humas Baznas melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Selasa petang (12/4/2022).
Presiden Jokowi pun berharap dana zakat yang dihimpun BAZNAS dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan akibat pandemi Covid-19 serta mengentaskan kemiskinan di Tanah Air secara menyeluruh. “Semoga zakat yang kita keluarkan akan menyempurnakan ibadah puasa kita dan menyempurnakan ketaatan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ucap Presiden.
Ketua BAZNAS RI Prof KH Noor Achmad mengapresiasi pemberian zakat yang dilakukan Presiden Jokowi beserta jajarannya. Menurut Prof KH Noor, langkah ini menjadi teladan baik bagi masyarakat.
Tak hanya itu, Noor juga mengatakan, BAZNAS juga terus berinovasi dalam memberi kemudahan dan kenyamanan para muzaki menunaikan zakatnya demi mendorong peningkatan penghimpunan zakat, infak, dan sedekah agar dapat dirasakan manfaatnya oleh umat.
“Alhamdulillah kami telah menyaksikan Bapak Presiden RI menunaikan zakat ke BAZNAS melalui layanan kemudahan berzakat hanya dengan memindai QR Code/Kode QR BAZNAS RI. Hal ini merupakan upaya BAZNAS memberikan layanan zakat, infak, dan sedekah kepada para muzaki agar lebih mudah dan cepat,” ujar Prof Noor.
Menurut Prof Noor, BAZNAS terus memberi kemudahan kepada masyarakat menunaikan zakatnya, salah satunya dengan cara digitalisasi. Terlebih di masa pandemi yang meminimalkan kontak langsung, jadi para muzaki dapat dengan tenang dan cepat dalam membayar zakat.
“BAZNAS harus menyesuaikan diri dengan era digital sehingga hadir dan dekat dengan umat serta masyarakat. Dengan begitu, BAZNAS menjadi tempat tujuan pertama para pembayar zakat. BAZNAS akan terus memanfaatkan kanal-kanal digital untuk menggandeng para muzaki,” ujarnya.
Optimalisasi jaringan media sosial juga terus digenjot agar menjadi upaya jemput bola bagi zakat. Saat ini, BAZNAS telah berkolaborasi dengan lebih dari 80 mitra platform digital, yang terdiri atas beragam peran, antara lain sebagai fasilitas payment gateway, crowdfunding, e-commerce, penyediaan QRIS untuk ZIS, dan penyedia teknologi chatbot ataupun teknologi augmented reality (AR).
Untuk mendukung berjalannya aneka aplikasi/platform yang dikembangkan, BAZNAS telah memiliki sistem backbone yang disebut SIMBA, singkatan dari Sistem Informasi dan Manajemen BAZNAS. Sistem yang dikembangkan sejak 2012 ini berperan penting dalam pencatatan aktivitas pengelolaan ZIS secara nasional.
Presiden mengimbau kepada seluruh pejabat negara, seluruh pejabat BUMN, seluruh perusahaan swasta dan seluruh kepala daerah beserta jajarannya untuk menunaikan kewajiban zakatnya melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
“Saya mengimbau kepada seluruh pejabat negara, seluruh pejabat BUMN, seluruh perusahaan swasta dan seluruh kepala daerah beserta jajarannya untuk menunaikan kewajiban zakatnya melalui BAZNAS sehingga dana zakat dapat dikelola dengan profesional dan teratur,” imbuh presiden.
Serta berdampak baik dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat kita. “Semoga zakat yang kita keluarkan akan menyempurnakan ibadah puasa kita dan menyempurnakan ketaatan kita kepada Allah SWT,” harap Jokowi.
Mengiringi Layanan Zakat di Istana Negara, Pimpinan BAZNAS RI Saidah Sakwan bersama KH Achmad Sudrajat, Lc, MA juga mengisi talkshow siaran langsung di Studio 1 Metro TV. “Berzakat merupakan kewajiban umat Islam untuk berbagi rezeki, berbagi kebahagiaan dengan saudara-saudara kita utamanya bagi para mustahik,” ujar Jokowi.
Presiden berharap, dana yang dihimpun oleh BAZNAS ini dapat digunakan sebaik-bainya untuk membantu saudara-saudara kita terutama yang mengalami kesulitan akibat pandemi covid-19 dan juga membantu mengentaskan kemiskinan secara menyeluruh.
Ketua BAZNAS, Prof. KH. Noor Achmad mengucap Alhamdulillah. Bertepatan 10 Ramadhan 1443 H, adalah merupakan hari yang sangat istimewa dan membanggakan. “Hal ini karena kami dapat meneruskan jejak baik (sunnah hasanah) yang telah dirintis Bapak Presiden Jokowi,” ujar Prof KH Noor.
Menurut Prof Noor, sebagaimana arahan Presiden pada 24 Februari 2021, BAZNAS telah melaksanakan 4 (empat) program penguatan, yaitu Penguatan Kelembagaan, Penguatan SDM dan Manajemen, Penguatan Infrastruktur serta Penguatan Jaringan sebagai upaya mewujudkan BAZNAS menjadi Lembaga Utama Mensejahterakan Umat.
Untuk mewujudkan hal tersebut pihaknya memastikan, pengelolaan zakat nasional dikelola dalam 3 jaminan keamanan; yaitu Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI. “Gerakan Cinta Zakat yang telah Bapak Presiden luncurkan pada Ramadhan tahun lalu tepatnya 15 April 2021 M atau 3 Ramadhan 1442 H, telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap kinerja pengumpulan zakat secara nasional,” ujarnya.
Pada tahun 2021, lanjut dia, total pengumpulan ZIS DKSL Nasional mencapai Rp.14 Triliun yang artinya meningkat cukup besar dari tahun sebelumnya. Gerakan Cinta Zakat juga telah banyak diikuti banyak gubernur serta bupati dan walikota di seluruh Indonesia. Penyaluran ZIS-DSKL BAZNAS di 2021 sebesar Rp435.389.685.369.
Komposisi penyaluran tersebut meliputi bidang kemanusiaan sebesar 63.3% dari total penyaluran, bidang kesehatan sebesar 7.16%, bidang pendidikan 8.75%, bidang ekonomi sebesar 9.2%, dan bidang dakwah-advokasi 11.58%. Adapun penerima manfaat BAZNAS (Pusat) di tahun 2021 mencapai 1.834.332 jiwa.
Dari hasil pengukuran dampak zakat yang dilakukan BAZNAS RI, sebanyak 52.563 jiwa mustahik telah berhasil dientaskan dari garis kemiskinan pada tahun 2021 dengan menggunakan standar kemiskinan BPS, yaitu Rp2,12 juta/kk/bulan. Secara nasional penyaluran yang dilakukan BAZNAS Daerah dan seluruh LAZ berhasil mengentaskan 397.419 jiwa.
Dalam rangka mendukung pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemic, Prof Noor mengatakan, BAZNAS berkomitmen berfokus pada program pengentasan kemiskinan dengan memprioritaskan program ekonomi, kesehatan, dan beasiswa terutama untuk para yatim piatu yang ditinggal wafat oleh orang tuanya akibat Covid-19.
“Bahkan kami sepakat dengan Kementerian BUMN akan meluncurkan 10 ribu beasiswa yang berbasis talent dan mempunyai impact sosial yang tinggi dari masyarakat miskin agar mereka bisa berkompetisi di dunia kerja di tahun-tahun yang akan datang. Kami mengucapkan terima kasih karena menteri BUMN telah mendedikasikan dana ZIS DSKL di lingkungan BUMN akan diperuntukkan untuk beasiswa melalui BAZNAS,” katanya.
Prof Noor juga menyampaikan, BAZNAS terus berupaya memperkuat jaringan kerjasama dengan Kementerian/Lembaga seperti dengan MPR, DPR, Para Menko, BPK, KPK, BNPT, para Menteri, serta perusahaan BUMN, maupun non BUMN atau Swasta.
Pada kesempatan sama, disaksikan Presiden Jokowi pemberian bantuan beasiswa secara simbolis kepada Muhammad Fais Suhada dari Papua serta bantuan pemberdayaan petani kepada Bapak Sutarjo dari Lampung dan pemberdayaan usaha kecil kepada Ibu Citra Buana dari Jakarta. (smr)