Imbas Gempa Jogjakarta, Personel Kebencanaan Ponorogo Kerja Bhakti Perbaiki Rumah Warga

Petugas gabungan membersihkan dan memperbaiki rumah warga yang rusak imbas gempa Yogyakarta M 6,4 SR, pada Sabtu malam (1/7/2023), pukul 18.16. WIB. Foto: fin

Sejumlah personel yang bertanggung jawab menanggulangi kebencanaan di Ponorogo, Jawa Timur, melakukan kerja bakti, Minggu siang (2/7/2023). Kegiatan gabungan ini membersihkan dan memperbaiki rumah warga yang rusak imbas gempa Yogyakarta M 6,4 SR, pada Sabtu malam (1/7/2023), pukul 18.16. WIB.

semarak.co-Penanganan tim gabungan memprioritaskan kerusakan fisik bangunan rumah yang dianggap parah dan mendesak. Personel yang terlibat terdiri BPBD Ponorogo (10 personel), Tagana Ponorogo dan Tagana Magetan (15 personel), perangkat desa, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas, serta relawan setempat.

Bacaan Lainnya

Salah satu dari 11 bangunan yang rusak berupa rumah, masjid, dan kampus, itu menangani rumah milik Dirun yang berada di Desa Paju, Kecamatan Kota, Ponorogo. Rumah itu perlu prioritas penanganan, lantaran mengalami kerusakan parah di teras depan, kamar dan sisi belakang.

“Tadi siang BPBD, Tagana Dinsos, TNI, Polri dan masyarakat melakukan kerja bhakti. Kegiatan menangani rumah warga terdampak gempa Yogya di Desa Paju,” Gilang, Personel Pusdalops BPBD Ponorogo di sela kerja bakti, Minggu (2/7/2023) seperti dilaporkan koresponde semarak.co di Ponorogo.

Operator Pusdalops BPBD Ponorogo mengatakan, kegiatan itu menindaklanjuti arahan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa, yang menginstruksikan agar secepatnya memperbaiki kerusakan akibat gempa. “Iya, kegiatan kami berlatar belakang instruksi Ibu Gubernur Jatim agar cepat ambil sikap membantu warga terdampak,” sebut Operator Pusdalops BPBD Ponorogo.

Kecuali kegiatan kerja bakti, pihaknya juga menyalurkan bantuan kedaruratan yang diperlukan untuk penunjang kebutuhan sehari-hari. Bantuan itu berupa paket Sembako, paket sandang, terpal, perlengkapan mandi serta sejumlah perlengkapan dapur. Kerja bakti berlangsung mulai siang sampai selesai, praktis tidak mengalami kendala. Para pekerja menggunakan perlengkapan kerja pertukangan sederhana.

Humas Universitas Darussalam Gontor (Unida) Syaifullah, yang dikonfirmasi terpisah menyebutkan, kegiatan perkuliahan tetap berlangsung meski beberapa sisi gedungnya mengalami keretakan akibat gempa. “Alhamdulillah kerusakan tidak parah, Mas. Tidak ada bangunan yang roboh, cuma retak halus dindingnya. Kegiatan kampus berjalan seperti biasa,” jelas Syaifullah.

Syaifullah menggambarkan, keretakan bangunan Unida terdapat di salah satu sisi gedung utama 4 lantai itu. Persisnya, menurut Syaifullah, terjadi di ruang kuliah dan perkantoran. Demi kenyamanan proses perkuliahan, lanjut Syaifullah, pihak kampus secepatnya memperbaiki kerusakan tersebut. (fin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *