Ijtima Ulama Sepakat Dukung Pasangan AMIN yang Elektabilitasnya Melejit, Survei LSI Denny JA: Pemilih Islam Mayoritas Pilih AMIN

Capres Anies (keempat dari kiri) dan Muhaimin Iskandar alias Gus Imin (kelima dari kiri) hadiri acara Ijtma di Majelis Az-Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor, Sabtu malam (18/11/2023). Foto: internet

Dukungan Muhamadiyah full se Indonesia kepada Pasangan Amin, yaitu calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan dan calon wakil presiden (cawapres) Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus Imin membuat pasangan Amin bisa memenangkan pemilihan presiden (pilpres) 2024 satu putaran begitu hasil survey terbaru yang dibuat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ditukangi Eep Saifullah.

semarak.co-Para tokoh Pimpinan Pusat (PP) Muhamadiah menyatakan, Muhamadiah mengutamakan  capres halal atas masukan pertimbangan hukum Dewan Tarjih atau Dewan Fatwa dan hukum Ormas Besar Muhamnadiah.

Bacaan Lainnya

Yaitu capres yang paling sesuai dgn nilai nilai luhur tradisi akhlak etika spiritual karakter Islami dan perhatian kepada umat pribumi Muslim mayoritas nenurut pandangan Study pendekatan berbagai cabang keilmuan aqli dan naqli.nash dan penelitian kritis

Memang kalau dilihat pembicaraan banyak orang seperti Yenni Wahid sangat tidak ilmiah dan tidak masuk akal sehat. Yenny mengklaim Kiai NU mayoritas memilih Prabowo. Tapi jelas-jelas Gus Imin 20 tahun jadi ketum PKB, partai milik kiai yg di dalamnya.

Bahkan duduk sebagai pembinanya para kiai besar Nahdlatul Ulama (NU) seperti ketua umum NU Prof KH Aqil Shiraj dan Dr Muhaimin dari NU jadi tim sukses AMIN. Menurut beberapa kiai yang dihubungi lembaga Survey LSI Denny JA, dimana hasil survei itu menyatakan para pemilih Islam mayoritas memilih pasangan AMIN.

Dalam pandangan Islami para kiai dan santri biasanya memandang dari standarisasi cerdas ilmiah yang paling umum, yaitu capres yang paling Shidiq Amanah, Fathonah, dan Tabligh yaitu Anies Baswedan dan Gus Imin atau Cak Imin.

Sementara profil Prabowo yang sudah diketahui umum sudah tua baru belajar ngaji dan belum lancar jelas capres yang jauh dari Akhlak ajaran Islam dan kurang perhatian kepada agama serta jauh dari ajaran tradisi agama ditambah suasana kepemimpinan rumah tangganya kurang berhasil.

Semua ini masuk dalam penelitian keIslaman. Apalagi diakui dari mulut PBW (Prabowo) bilang sendiri bahwa tahun 98 ia pernah menculik puluhan aktivis mahasiswa dan sudah dibebaskan tetapi ada 13 orang yang sampai sekarang belum Kembali.

Dan menurut para jendral seperti Agum Gumelar yang mewawancarai team mawar dll mereka yang tidak kembali sudah dibunuh dihilangksn nyawanya dan Agum siap antarkan kekuburannya kalau mau bukti. PBW sampsi sekarang masih menyandang pelanggar Ham berat Internasional.

Rekam jejak hitam kriminal Inilah salah satu yang membuat para kiai NU dan tokoh pimpinan Muhamadiah mendukung capres yang sudah jelas-jelas memiliki nama harum yang masuk daftar 100 intelektual Islam Dunia, yaitu DR Anies Baswedan.

Begitu pula Prof KH Aqil berkata PKB adalah NU dan NU adalah PKB dan pilih yang ada Cak Iminnya. Karena memang aslinya PKB didirikan 100% kiai besar NU dan murni sebagai partai wadah politik yang mewakili kyai NU dalam pilpres dan pemilu.

Tidak masuk akal sehat kalau tokoh pimpinan Muhammadiah memilih capres yang jauh dari agama dan sudah tua belum bisa lancar ngaji dan memiliki rekam jejak kriminal mantan jagal pembunuh yg diharamkan Allah Swt dan Nabi dalam al Quran dan hadis serta pandangan hukum Islam dan nilai nilai budi pekerti yg islami dan santun.Jadi NU dukung PBW adalah Khayalan Yenny Wahid saja.

Capres satunya Granjar Pranowo (GP) berbau korupsi pada proyek E KTP dan uang yayasan zakat Baznas dimana uang zakat milik fuqara dan masak digunakan GP untuk kepentingan partai. Ditambah lagi akhlak yang tidak punya rasa malu GP ngaku dgn santai dan enteng bicara seakan bukan dosa besar dan aib kalau dia hobbynya suka nonton video porno ditambah pemabukan peminum Khamar

Sebagaimana hasil survey Deny JA LSI bahwa santri dan lembaga serta pemilih Islam hampir seluruhnya mayoritas condong akan memilih Anies wajar saja. Apalagi di situ ada cawapres cucu Pendiri NU dan Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar.

Seperti dilansir InfoMu.co – 18 November 2023 dari laman pencarian google.co.id, total anggota NU Nasional 90 juta dan Muhamadiah anggotanya 60 juta ditambah PKS dan FPI 212 anggotanya 20 – 30 juta. maka wajar kalau survey internal PKB terbaru menyebutkan pasangan Amin akan menang satu putaran.

Belum lagi ditambah Partai NasDem dan 60% pemilih Demokra dan PPP. Pemilih milenial dan mahasiswa yang mendominasi pemilih 2024 mayoritas juga memilih capres Anies Baswedan yang bersih dari korupsi kolusi dan nepotisme (KKN).

Bukan PBW pendukung dinasti dan penghancur tatanan hukum dan demokrasi. Yang membuat seluruh lembaga hukum tidak bisa lagi yang bisa dipercaya masyarakat dan hanya menjadi capres robot kekuasaan yg meneruskan kebijakan Jokowi.

Memang belum pernah pemilu ada sikon seperti ini dimana seluruh muslimin pribumi mayoritas, yaitu NU, Muhamadiah, PKS, dan FPI bersatu memenangkan pasangan Anies dan Gus Imin. Jadi hasil survey terbaru Pasangan Amin menang satu putaran bisa diterima akal dan sangat ilmiah.

Terbaru diberitakan, lembaga Survei Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei elektabilitas capres 2024 yang menunjukkan Anies Baswedan melejit ke posisi kedua dalam survei yang dirilis Sabtu 18 November 2023.

Dalam simulasi tiga nama capres, elektabilitas Prabowo Subianto meraih 37,5%, Anies Baswedan 32,7%, dan terakhir Ganjar Pranowo 28,3%. Survei IPO tersebut berskala nasional, berlangsung 10 – 17 November 2023 dengan jumlah responden 1.400 orang dengan metode wawancara tatap muka dengan tingkat kesalahan atau margin of error (MoE) 2,5%, tingkat akurasi data 95%.

Setting pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sample bertingkat. Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengungkapkan, penguatan elektabilitas capres Anies akan berimbas kepada partai pengusung.

“Penguatan elektabilitas capres Anies Baswedan juga berimbas pada partai pengusung. PKB dan NasDem turut mengalami peningkatan. Bahkan PKB berhasil menyeruak ke posisi ketiga yang biasa ditempati Golkar,” terang Dedi di Jakarta, Sabtu (18/11/2023) dilansir jpnn.com, Minggu, 19 November 2023 – 03:39 WIB.

Ketokohan Anies berhasil meyakinkan publik bahkan pendukung capres lain pun banyak terpikat dan memutuskan ganti pilihan. “Jika situasi ini terus berlangsung, peluang Anies membersamai Prabowo di putaran kedua cukup besar. Ganjar dengan situasi yang ada, justru kian tidak diperhitungkan, meskipun selisih elektabilitas masih mungkin saling kejar,” bebernya.

Dedi mengemukakan, pengalaman Anies saat menghadapi pilkada DKI Jakarta lalu menjadi bukti sahih bahwa elektabilitas dalam survei begitu dinamis. “Terlebih Anies miliki pengalaman di pilkada DKI Jakarta di mana elektabilitas dalam survei begitu dinamis. Bahkan, kemudian Anies berhasil mengubah pilihan publik dalam waktu tidak lebih dari beberapa bulan saja,” pungkas Dedi.

Di bagian lain, seolah menguatkan hasil survey Denny JA terkait pemilih Islam semua dukung Pasangan AMIN, Ijtima Ulama yang digelar Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama, Persaudaraan Alumni 212, dan Front Persaudaraan Islam (FPI) merekomendasikan nomor urut 1, atau pasangan AMIN, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

“Capres dan cawapres yang direkomendasikan adalah yang tadi pagi datang yaitu pak Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” ujar anggota Steering Committe Ijtima Ulama Aziz Yanuar saat membacakan hasil Ijtima Ulama di Kompleks Majelis Az Zikra, Sentul, Bogor, Sabtu malam (18/11/2023).

Sebelum diumumkan, para peserta Ijtima Ulama menggelar rapat tertutup selama kurang lebih 11 jam. Anies dan Cak Imin sendiri sempat menghadiri pembukaan acara. Anies didampingi Cak Imin sempat memberikan pidato di hadapan peserta. Dalam pidatonya, Anies menyatakan ulama bukanlah musuh negara. Melainkan tempat mendapatkan nasehat dalam mengambil keputusan.

Seperti dilansir cnnindonesia.com,Sabtu, 18 Nov 2023 20:58 WIB, hadir Ketua Majelis Syuro PA 212 Yusuf Martak yang juga masuk Timnas Pemenangan AMIN, Sekretaris Dewan Syuro PA 212 Slamet Maarif, Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin, hingga menantu mantan pentolan FPI Habib Rizieq Shihab, Habib Muhammad Hanif Al-Attas.

Anies dan Gus Imin hadir di Majelis Az-Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor, Sabtu malam (18/11/2023). Capres dan Cawapres Indonesia nomor urut 1 ini hadir untuk memenuhi undangan kegiatan Ijtima’ Ulama dan Tokoh Nasional.

Sekedar informasi, Ijtima’ Ulama adalah kesepakatan atau konsensus ulama. Ijtima’ Ulama dan Tokoh Nasional yang dihadiri lebih dari 600 kiai, alim ulama, habaib, dari 24 provinsi se-Nusantara ini, sesuai temanya, dalam rangka menyatukan arah perjuangan umat Islam menuju pembaharuan Indonesia yang lebih baik.

Dihadiri 600 Kiai

Pantauan Bogordaily.net, nampak hadir di kursi jajaran paling depan dalam acara tersebut antara lain Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 sekaligus Ketua OC Ijtima’ Ulama Ust. Slamet Maarif, Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak.

Kemudian, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Habib Muhammad bin Husein Alatas (Ketua SC), KH. Buya Qurtubi Jaelani, KH Muhyiddin Junaidi (Wakil Wantim MUI Pusat sekaligus Penanggung Jawab Ijtima Ulama).

Lalu, KH Shabri Lubis (Dewan Syuro FPI), Ustaz Abdul Syukur (Pimpinan Az-Zikra), Ustazah Nurdiati Akma (tokoh Muslimah), Habib Ali Alatas (Sekum FPI), Ustaz Uus Solahudin (Sekjen PA 212), dan lainnya.

Kendati hasil konsensus atau kesepakatan para ulama dalam Ijtima’ Ulama dan Tokoh Nasional ini diumumkan resmi pada sore harinya, namun di sesi pembukaan acara sekira pukul 09.00 WIB, telah mengemuka para ulama memilih pasangan calon (paslon) AMIN.

“Rasulullah Muhammad SAW pernah menegaskan bahwa akan diutus setiap 100 tahun hamba-hamba Allah. Maka 2024 harus jadi kebangkitan umat Islam dari Indonesia. Ini ikhtiar untuk mendapatkan pemimpin yang terbaik. Rasyid artinya orang yang bijaksana. Kata Rasyid ada dalam Alquran,” ungkap Penanggungjawab Ijtima’ Ulama dan Tokoh Nasional, DR. KH. Muhidin Junaidi, dalam sambutannya.

Dijelaskan pula, berkumpulnya ratusan alim ulama yang mayoritas pengasuh pondok pesantren ini selain menentukan dukungan terhadap Capres-Cawapres AMIN juga untuk membahas dua topik sentral. Yakni, soal keumatan dan politik.

“Keumatan, yakni membahas problematika yang dihadapi umat Islam di segala sektor. Politik, yakni membahas ketidakadilan dan ketimpangan yang dialami di Indonesia saat ini. Indonesia sangat kaya. Tapi sumber daya alamnya baru dinikmati oleh segelintir anak-anak bangsa, segelintir penguasa, segelintir orang-orang kaya. Semoga dengan presiden yang baru kekayaan bisa dinikmati oleh seluruh bangsa,” jelasnya.

Direstui Habib Rizieq Shihab

Wakil Kapten Timnas AMIN yang juga Ketua GNPF Ulama, Yusuf Martak, mengatakan bahwa kegiatan Ijtima’ Ulama dan Tokoh Nasional ini telah direstui Habib Rizieq Shihab. “Semua langkah dan keputusan yang saya ambil ini atas restu dan persetujuan Habibana Rizieq Shihab,” ujarnya.

Dikatakannya, melalui Ijtima’ Ulama dan Tokoh Nasional ini secara bersama mencari solusi pergantian kepemimpinan. Mengingat peristiwa 2019 telah diadakan ijtima’ ulama hingga 4 kali di bawah kepemimpinan Habib Rizieq Shihab dan telah menghantarkan Anies Rasyid Baswedan menjadi gubernur DKI Jakarta.

“Terlebih lagi Capres dan Cawapres Anies dan Cak Imin berjanji akan istiqomah dan tetap akan berdiskusi dengan para ulama apabila akan mengambil keputusan,” papar Yusuf Martak dilansir cnnindonesia.com,Sabtu, 18 Nov 2023 20:58 WIB.

Visi Misi AMIN

Sementara itu, Anies dan Cak Imin cukup panjang memaparkan visi misi mereka di hadapan hadirin. Selain mengisahkan sejarah kebangkitan bangsa, Anies-Cak Imin menyoroti tajam tentang kondisi negara ini yang masih jauh dari keadilan, yang ditandai dengan adanya ketimpangan di berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kami berdua membawa visi berikutnya, Indonesia harus satu kemakmuran dan keadilan. Salah satu tanda ketidakadilan itu adalah ketimpangan. Ketimpangan itu mengeringkan hutan. Hutan tidak bisa terbakar jika basah,” katanya.

Ketimpangan di Indonesia, kata Anies, bisa dilihat dari fakta indeks SDM. Jawa dan Sumatera warnanya putih. Sisanya Kalimantan, Sulawesi, NTT, Maluku, Papua, warna kuning. IPM di Jawa dan Sumatera tahun 2013 itu 69. Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara dan lain-lain tahun 2023 indeksnya 69. Mereka tertinggal 10 tahun dari Jawa dan Sumatera. Jedanya, selisihnya, 10 tahun.

Pembangunan adalah membangun manusianya, bukan membangun jalannya, bukan membangun barang-barang yang bisa difoto. Pembangunan adalah membuat manusia yang berakhlakul karimah, membangun manusia yg kompeten, membangun manusia yang bisa hidup mandiri. Pembangunan tentang manusia, bukan tentang infrastruktur. Maka kami akan meluruskan pembangunan ini.

Anies menyebut pemerataan pembangunan harus jadi perhatian. “Membesarkan kue itu baik, tapi membaginya itu lebih baik lagi. Terkadang kita berfikir untuk membuat kue yabg besar, itu betul, tapi kalau yang menikmati hanya sebagian (itu) salah besar. Apalagi kuenya besar tenaga kerjanya bukan lokal, lebih salah lagi. Jadi jangan kita konsentrasi membesarkan kue (tapi) lupa membagi. Ketika lupa membagi siapa yang lebih tertinggal? Adalah yang di tengah dan di bawah,” papar dia.

Menurut Anies, pendekatan strategi pembangunan harus digeser dari selama ini sektoral menjadi teritorial. “Jangan disamakan untuk wilayah Sulawesi kebutuhannya beda dengan Jawa, untuk Papua beda dengan Nusa Tenggara, beda dengan Kalimantan. Selama ini rencana pembangunan dibuat nasional tanpa membedakan per wilayah, ke depan kita akan membedakan berbasis teritori,” ujarnya.

Tegakkan Keadian Hukum

Anies dan Cak Imin juga menyoroti persoalan hukum di negeri ini. Ditegaskannya bahwa penting untuk bisa mengembalikan kewibawaan pengadilan dan penegakan hukum dan tidak ada kriminalisasi kepada siapapun.

“Termasuk (kepada) ulama dan oposisi. Karena hukum dipakai bukan kepentingan politik tapi menghadirkan keadilan, bukan sebagai alat. Pemerintah (wajib) mengikuti hukum, bukan negara kekuasaan. Kami komitmen itu dari ikhtiar kita,” tandasnya.

AMIN juga berkomitmen menjaga kehidupan agama dengan baik, dimulai dari pembangunan fasilitas-fasilitas pendidikan keagamaan yang lebih berkualitas dan kesetaraan antara pendidikan umum dengan pendidikan agama.

“Pondok pesantren merupakan pusat di mana pejuang-pejuang bangsa Indonesia dilahirkan. Pendidikan pesantren harus jadi mainstream yang diprioritaskan oleh negara. Yang tak laha penting, ulama adalah mitra umaro, bukan lawan apalagi musuh. Ulama tempat meminta petunjuk, nasihat, konsultasi,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Anies-Cak Imin kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga dasar negara. “Pancasila adalah harga mati yang tidak bisa ditawar. Itu artinya kita tidak bisa berkompromi dengan faham-faham lainnya, termasuk tidak bisa berkompromi dengan komunisme yang kerap dianggap permasalahan,” imbuhnya dijawab teriakan “Allahu Akbar” dari hadirin.(Acep Mulyana)

Dukungan kalangan Islam ini terbilang konsisten. Di mana sebelumnya diberitakan, Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei terbaru bakal calon presiden peserta pemilu 2024. Hasilnya, sebanyak 99,1% responden beragama Islam memberikan dukungan pilihan pada capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan.

Survei dilakukan pada 24 Mei hingga 3 Juni 2023. “Dari total responden yang memilih capres koalisi perubahan itu 99,1 persen beragama Islam dan hanya 0,9 persen yang beragama di luar Islam. Data ini menegaskan bahwa Anies cenderung ditolak oleh komunitas non-muslim,” kata Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry dalam siaran daring melalui kanal Youtube Garuda TV, dilansir Antara, Minggu (11/6/2023).

Lanjut Gema, bakal capres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo meraih dukungan sebanyak 84,9 responden yang beragama Islam, sementara 15,1 persen dukungan sisanya berasal dari pemeluk agama selain Islam. “Ganjar Pranowo adalah salah satu bakal capres yang paling banyak memperoleh dukungan dari komunitas non-muslim,” ujar Gema.

Gema menyebut bahwa dari hasil itu, Ganjar cenderung diterima oleh pemilih di luar pemeluk Islam. Namun proporsi pemilih Ganjar yang beragama selain Islam itu sedikit melebihi persentase penduduk Indonesia yang beragama selain Islam yakni sekitar 13%.

“Dengan demikian, jika dilihat dari latar belakang agama, komposisi pendukung Ganjar maupun Anies kurang ideal. Untuk Ganjar persentase pendukung non-muslim sedikit kebanyakan, sedangkan Anies terlalu dominan pemilih muslim dan terlalu sedikit pemilih non-muslimnya,” jelas dilansir liputan6.com – 11 Jun 2023, 22:42 WIB.

Sementara itu, capres Prabowo Subianto meraih dukungan mendekati ideal. Mantan Danjen Kopassus itu diterima baik dari kalangan pemeluk beragama Islam maupun di luar pemeluk agama Islam. Gema menjelaskan, sebanyak 87,8% responden yang beragama Islam memberikan dukungan kepada Prabowo, dan 12,2% dukungan sisanya diberikan oleh pemeluk agama selain Islam.

Hasil survei LSN dilakukan terhadap 1.420 responden dengan teknik pengambilan sampel secara acak sistematis. Responden adalah yang punya hak pilih yakni berusia 17 tahun ke atas atau sudah memiliki KTP. Survei yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia itu menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,6% dan tingkat kepercayaan 95%. (net/jpn/cnn/fmu/l6c/smr)

 

sumber: jppn.com di WAGroup Info & Forum diskusi AMIN (postSenin20/11/2023/dwhb)/google.co.id

Pos terkait