Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) masih tertekan, pada Kamis sore (19/3/2020). Meski Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 4,5 persen.
semarak.co -IHSG ditutup melemah 225,25 poin atau 5,2 persen ke posisi 4.105,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 43,52 poin atau 6,64 persen menjadi 612,12.
Analis Indopremier Sekuritas Mino mengatakan, pemangkasan 7RRR 25 bps belum mampu menetralisir kekhawatiran investor terhadap pandemi COVID-19 di Indonesia. Dimana jumlah orang yang terinfeksi dan meninggal terus bertambah.
“Dibuka melemah, IHSG terus berada di teritori negatif hingga penutupan perdagangan saham. Perdagangan saham sempat dibekukan sementara pada pukul 9.37 waktu JATS karena IHSG turun 5,01 persen,” ujar Mino di Jakarta, Kamis (19/3/2020).
Secara sektoral, kata Mino, seluruh sektor terkoreksi dimana sektor aneka industri turun paling dalam yaitu minus 6,07 persen, diikuti sektor manufaktur dan sektor konsumer masing-masing minus 5,96 persen dan minus 5,95 persen.
“Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp35,87 miliar,” kutipnya.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 244.073 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,23 miliar lembar saham senilai Rp5,18 triliun. Sebanyak 46 saham naik, 378 saham menurun, dan 92 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 173,8 poin atau 1,04 persen ke 16.552,8, indeks Hang Seng melemah 582,7 poin atau 2,61 persen ke 21.709,1, dan indeks Straits Times melemah 106,91 poin atau 4,41 persen ke 2.318,71.
Sementara itu, nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore (19/3/2020) terkulai mendekati level Rp16.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah ditutup melemah 690 poin atau 4,53 persen menjadi Rp15.913 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.223 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, penyebaran wabah Virus Corona atau Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan dan menyebabkan kepanikan pasar membuat Bank Indonesia (BI) hari ini memutuskan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen.
“Apa yang dilakukan oleh Bank Indonesia sudah mengikuti anjuran bank sentral global, namun BI tidak bisa menjaga stabilitas mata uang rupiah akibat pasar yang panik karena dinamika dinamika penyebaran Virus Corona sangat cepat,” ujar Ibrahim di Jakarta, Kamis (19/3/2020).
BI juga menurunkan suku bunga deposit facility turun 25 bps menjadi 3,75 persen dan suku bunga lending facility turun 25 bps menjadi 5,25 persen. Menurut Ibrahim, terus bertambahnya kasus positif COVID-19 membuat pelaku pasar menghindar aset-aset berisiko salah satunya mata uang rupiah.
“Level Rp16 ribu adalah level kunci. Di mana apabila terlewati maka rupiah akan terus melemah dan dalam kondisi saat ini, wajar kalau rupiah bisa bertengger di 16.500 di bulan April 2020,” kata Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari tadi (19/3/2020) dibuka menguat di posisi Rp15.288 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp15.288 per dolar AS hingga Rp15.913 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp15.712 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp15.223 per dolar AS. (net/lin)
sumber: indopos.co.id