Humas (hubungan masyarakat) dan protokol dalam pemerintahan menjadi kunci suksesnya para pemimpin dalam lembaga tersebut. Sehingga kinerja kedua lembaga ini jadi terukur.
Dosen Fakultas Komunikasi Islam (KI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Publisistik Thawalib Heryanto, SE. SS. MM mengatakan, Biro Humas dan Protokol kunci dari kesuksesan para pemimpin dalam menjalankan visi misinya.
“Baik di daerah, seperti bupati maupun gubernur bahkan dari tingkat kelurahan dan kecamatan. Namun di Indonesia untuk posisi humas belum diadakan untuk tingkat kelurahan dan kecamatan,” cetus Heryanto usai mengajar mata kuliah Publik Speaking di semester IV, baru-baru ini.
Harusnya, lanjut Heryanto, lurah maupun camat setidaknya-tidaknya mau meng-hire atau ambil honorer untuk personil humas ini. Humas dan Protokol, nilai Heryanto, berbeda.
“Walau keduanya satu napas yang berkaitan. Itu terlihat dari teori administrasi kerja sama untuk mencapai tujuan proses pencapaian itu sama,” ujar Heryanto dihadapan kelas gabungan regular dan eksekutif pada semester dan mata kuliah yang sama.
“Tujuannya sama-sama melayani pimpinan, dengan mempunyai momentum atas eksistensi para petugas di Humas dan Protokol. Lengkap menjembatani pimpinan dengan publiknya. Baik buruk maupun citra si pemimpin ada di humas,” ujarnya.
Humas dan Protokol di setiap instansi, terang dia, memiliki intensitas serta beban kerja yang tinggi karena tidak kenal waktu dan selalu berhubungan langsung dengan para tamu-tamu penting.
Namun, kata dia, walaupun demikian Humas dan Protokol dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya diharapkan selalu menunjukkan kinerja yang baik. Selain itu yang dituntut dimiliki Humas dan Protokol harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik tidak bersifat kaku dan mampu berinovasi,” ujarnya.
Karena itu, ajak Heryanto, Humas dan Protokol perlu sering-sering melaksanakan rapat koordinasi (rakor) agar dapat meningkatkan wawasan, kerja sama, serta penyamaan persepsi dalam melaksanakan tugas fungsi sehari-hari.
“Rakor antara lain untuk menyamakan persepsi dan fungsi tugas dari keprotokolan, seperti apabila ada kegiatan acara dapat kordinasi satu sama lain. Selain itu, untuk menyamakan visi misi supaya dapat bekerja sama, sekaligus juga menjadi ajang silaturahim antara pegawai,” tuturnya.
Yang penting lagi, kata dia, Rakor bertujuan supaya humas dan protokol lebih memahami kaidah keprotokolan tersebut. Baik secara undang-undang maupun tentang praktek agar tidak terjadi benturan saat melaksanakan tugas,” tutupnya. (lin)