Kapten Portugal Cristiano Ronaldo menolak menggunakan ban kapten pelangi di Piala Dunia 2022 Qatar yang merupakan dukungan bagi Komunitas LGBT. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan ide Cristiano Ronaldo dan lebih memilih menghormati peraturan pemerintah Qatar dan FIFA, pasalnya di negara tersebut dihuni mayoritas umat muslim.
semarak.co-Namun hal ini jauh berbeda dengan Timnas Inggris, Wales, Belanda, Swiss, Jerman hingga Denmark yang bersikukuh ingin mengenakan ban kapten pelangi bertulisan One Love, demikian dilansir viva.co.id Sabtu, 26 November 2022 – 11:30 WIB.
Seperti pada pertandingan sebelumnya, Timnas Jerman melakukan aksi protes dengan berpose menutup mulut, sebagai bentuk protes kepada Pemerintah Qatar dan FIFA terkait larangan tersebut serta tidak diperbolehkannya komunitas LGBT datang ke Qatar.
Sementara Timnas Denmark mengancam akan mengundurkan diri di Piala Dunia 2022, jika pemerintah Qatar dan FIFA masih memberlakukan peraturan tersebut. Pasalnya komunitas LGBT merupakan hak asasi manusia, itu yang disampaikan Federasi Sepakbola Denmark.
FIFA juga akan mengancam akan mengeluarkan kartu kuning jika masing bersikukuh mengenakan ban kapten pelangi serta bertulisan One Love. Komunitas LGBT di Eropa semakin besar, banyak orang-orang memberikan ruang kepada komunitas tersebut, baik dunia sepakbola hingga dunia politik.
Namun hal tersebut banyak ditolak sebagian orang yang menyebut bahwa tindakan LGBT merupakan perilaku penyimpangan seksual. Seperti dilansir berbagai sumber, Sabtu 26 November 2022. Cristiano Ronaldo mengungkapkan bahwa peraturan serta tindakan yang dilakukan FIFA dan Pemerintah Qatar sudah tepat dan dirinya akan menghormati segala keputusan yang sudah ditetapkan. (net/viv/smr)