High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) atau Forum Tingkat Tinggi Kemitraan MultiPihak 2024 menjadi momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan global dalam memperkuat solidaritas dan kolaborasi lintas sektoral.
semarak.co-Forum digelar 1-3 September 2024 di Bali itu tidak hanya melanjutkan estafet keberhasilan Indonesia dalam memimpin forum dunia, tetapi juga menjadi manifestasi dari komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan dan inklusif.
Hal tersebut ditegaskan Direktur Politik Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Internasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Hendra Wahanu Prabandani di Jakarta, Rabu (21/8/2024).
“Presidensi G20 sebelumnya telah menghasilkan Roadmap for Stronger Recovery and Resilience in Developing Countries. HLF MSP 2024 meneruskan estafet dari apa-apa yang sudah dibangun Pemerintah Indonesia sampai saat ini,” ujar Hendra dalam sambutan secara online melalui link zoom.
“HLF MSP 2024 akan menjadi bukti nyata bagaimana Indonesia mampu menggalang kemitraan multi-pihak, mulai dari pemerintah, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, hingga akademisi,” demikian Hendra menambakan seperti dirilis humas Kemenparekraf melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf, Kamis (22/8/2024).
Forum ini diharapkan menjadi katalisator untuk solusi inovatif dalam menghadapi tantangan global, serta memperkuat peran Indonesia sebagai pemimpin dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
Mengusung tema Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change, HLF MSP 2024 diperkirakan akan mempertemukan sekitar 1.000 peserta dari berbagai negara dan organisasi internasional untuk bersama-sama membahas isu-isu global yang mendesak, termasuk upaya mempersempit kesenjangan pembangunan antara negara-negara di Selatan dan Utara.
“Kita ingin menyampaikan penekanan terhadap pentingnya kolaborasi antarpemangku kepentingan untuk penguatan tindakan kolektif dalam rangka memastikan kolaborasi dan kerja sama yang inklusif, menemukan solusi inovatif untuk menyelesaikan masalah global yang kita tahu semakin hari semakin kompleks,” ujar Hendra.
Di bagian lain dirilis humas Kementerian PPN/Bappenas sebelumnya, Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan internasional High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 yang digelar di Bali, 1-3 September 2024.
Forum tersebut adalah upaya konkret Indonesia mengajak dunia menyiapkan solusi dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Forum ini merupakan inisiatif strategis untuk mengatasi tiga masalah global utama, yakni global polycrisis, melemahnya multilateralisme, dan dampak pandemi global.
Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas) Bogat Widyatmoko mengatakan, HLF MSP 2024 hadir sebagai platform untuk merespons berbagai krisis global yang telah memperlebar kesenjangan pembangunan antara negara-negara di Selatan dan Utara serta memperlambat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Suistainable Development Goals (TPB/SDGs) 2030.
“Indonesia pun ditegaskannya berkomitmen kuat mendorong solidaritas global sekaligus mempercepat pencapaian Visi Indonesia Emas 2045 melalui kemitraan multipihak yang inovatif dan transformative,” ujar Bogat dirilis humas Kementerian PPN/Bappenas melalui WAGroup Bappenas Media, Rabu (21/8/2024).
Tiga fokus pembahasan pada pertemuan HLF MSP 2024 adalah pertama, Multi-Stakeholder Partnerships for Strengthening South-South and Triangular Cooperation, yaitu kemitraan lintas negara yang memperkuat kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular guna menciptakan solusi bersama dalam menghadapi tantangan global.
Kedua, Enhancing Welfare and Sustainability through Sustainable Economy, yaitu merumuskan strategi kolaborasi untuk meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan melalui ekonomi yang berkelanjutan dengan menekankan pada pentingnya integrasi lingkungan dalam pembangunan ekonomi.
Ketiga, Advancing Development through Innovative Financing, yaitu mendorong pembangunan melalui pembiayaan yang inovatif, yang menjadi kunci dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara efektif.
HLF MSP 2024 diharapkan menjadi katalisator bagi upaya global dalam menciptakan perubahan sistemik yang berlandaskan pada kemitraan inklusif. Pertemuan di Bali nanti diharapkan dapat mendorong pertumbuhan, khususnya negara berkembang melalui perdagangan dan investasi.
Diskusi-diskusi pada HLF MSP 2024 juga diharapkan dapat memperbesar peluang dan akses yang lebih mudah ke teknologi baru, sehingga dapat meningkatkan produktivitas ekonomi dan efisiensi integrasi ke perdagangan global.
Langkah-langkah itu dinilai akan kembali menguatkan peran Indonesia dalam upaya mempersempit kesenjangan pembangunan antarnegara dan mempercepat pencapaian TPB/SDGs 2030. (TR/Elvira Inda Sari/smr)