Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, mengarahkan jajarannya agar angka kelahiran tetap terjaga di dua anak per keluarga. Sebab, kalau sampai tidak mau punya anak atau childfree, maka akan hilang nanti anak-anak Indonesia.
Semarak.co – Eka mengutarakan hal itu pada pemantapan dan realisasi dari kesepahaman bersama (MoU) dan Perjanjian Kerjasama yang sebelumnya telah diteken Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN dan Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Semarang, Selasa (5/8/2025), Emak Eka juga mengemukakan kondisi kekinian program yang diampu Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.
“Pasangan usia subur yang belum ber-KB masih menjadi PR kami. Termasuk pernikahan dini yang angkanya adalah 13 dari 1000 kelahiran berada di usia anak-anak,” ungkap Emak Eka, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemendukbangga/BKKBN, Rabu (6/8/2025).
Sementara Wakil Rektor III Unwahas Ratih Pratiwi memaparkan bahwa pihaknya memiliki 10 fakultas dan 25 bidang studi, dan menjadi tim yang siap berkolaborasi. “Semoga kerjasama dengan Unwahas dapat mendorong capaian program Kemendukbangga,” kata Ratih.
Ia juga meyakini bahwa arah kerjasama tidak satu pihak saja, tetapi membuahkan solusi bersama. Termasuk diantaranya sinergi melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. (hms/smr)





