Hasil Survei SMRC: Hanya AHY atau Khofifah Pasangan Anies Baswedan yang Bisa Kalahkan Ganjar di Pilpres 2024

Ketum Demokrat AHY (kiri) bersama capres Anies Baswedan di kantor DPP Demokrat Jakarta. Foto: internet

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa disebut calon kuat pendamping Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden (cawapres0. Selain AHY, nama Khofifah juga muncul sebagai calon pendamping Anies Baswedan di pemilihan presiden (Pilpres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

semarak.co-Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani mengatakan, AHY dan Khofifah sama-sama punya keuntungan untuk dijadikan Cawapres pendamping calon presiden (capres) Anies Baswedan yang telah dideklarasikan Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Bacaan Lainnya

“Dua tokoh ini, Khofifah dan AHY, bisa mengisi kekurangan Anies,” kata Saiful Mujani dalam program Mengangkat Anies: AHY atau Khofifah? seperti ditayangkan Youtube SMRCTV, Kamis (6/4/2023) seperti dikutip tribun-timur.com dari tribunnews.com yang dilansir melalui laman berita msn.com, Jumat (7/4/2024).

Anies diklaim lemah di Jawa Timur. Sementara Khofifah yang merupakan politikus PKB memiliki pengaruh di wilayah tersebut. Ia sudah beberapa kali teruji kompetitif dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur. Khofifah juga kuat di basis santri NU yang ada di wilayah Tapal Kuda.

Namun Khofifah bukan tokoh partai dan tak punya kekuatan politik membangun koalisi. Sementara AHY punya basis di wilayah Mataram yang dikenal secara tradisional sebagai daerah kaum abangan. Selain itu, Demokrat juga punya sejarah di Jawa Timur di mana Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah orang Pacitan dan punya basis kuat.

Terlebih Demokrat pada Pileg 2009 memperoleh 20 persen suara mengalahkan PDIP atas dukungan kuat di Jawa Timur. Soal siapa cawapres potensial bagi Anies, Saiful Mujani menyebut AHY merupakan Ketum Demokrat saat ini. Partainya juga menginginkan AHY menjadi cawapres Anies.

Jika Demokrat mencabut dukungan atau keluar dari Koalisi Perubahan, maka koalisi tersebut bisa jadi bubar. “Di situ kekuatan AHY yang tidak dimiliki Khofifah. AHY punya partai sebagai kekuatan politik yang bisa menggenapi Koalisi Perubahan yang mendukung Anies sebagai Capres,” ulas Saiful Mujani.

Sebelumnya berdasarkan hasil survei nasional SMRC yang dilakukan pada bulan Maret 2023, suara Anies saat disimulasikan dipasangkan dengan Khofifah. Keterpilihan pasangan Anies-Khofifah sebesar 46 persen, mengalahkan Ganjar Pranowo yang hanya 33%.

Sementara saat Anies dipasangkan dengan AHY, suara Anies melonjak signifikan dengan 47 persen suara. Sedangkan Ganjar tertahan di 42%. “Jika Khofifah dipasangkan dengan Anies, punya probabilitas secara signifikan untuk menaikkan suara Anies. Demikian pula AHY, jika dipasangkan dengan Anies, suara Anies punya peluang untuk naik secara signifikan,” tutur Saiful Mujani.

Mampu kalahkan Ganjar Pranowo

Studi eksperimental yang dilakukan SMRC pada periode Maret 2023, menyebut AHY dan Khofifah Indar Parawansa, sama-sama bisa menaikkan suara Anies Baswedan saat dihadapkan dengan Ganjar Pranowo.

Pada pertanyaan, Jika pemilihan presiden dilaksanakan sekarang dan yang maju sebagai calon adalah Anies Baswedan berhadapan dengan Ganjar Pranowo, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden? Sebanyak 51% memilih Ganjar Pranowo.

Sedangkan Anies Baswedan mendapatkan 32% suara. Sisanya 17% menjawab tidak tahu atau tidak menjawab. Ini signifikan karena sekitar 20% perbedaannya. Sehingga pertanyaan relevan berikutnya adalah siapa yang bisa membantu Anies untuk mengalahkan Ganjar.

Berdasarkan hasil survei nasional SMRC yang dilakukan Maret 2023, suara Anies hanya meningkat 3% saat dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Sedangkan Ganjar 47%. Saat Anies dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, elektabilitas eks Gubernur DKI Jakarta tetap tertinggal signifikan dari Ganjar.

Anies-Prabowo hanya meraih suara 35%. Sedangkan Ganjar sendirian mampu meraih 52% suara. Sementara saat Anies dipasangkan dengan AHY, suara Anies melonjak signifikan dengan 47% suara. Sedangkan Ganjar tertahan di 42%. Sisanya 11% mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

“Anies ini kalau dipasangkan dengan AHY kekuatannya menjadi 47, lumayan ada kenaikannya di situ. Hal yang mirip juga terjadi saat Anies disimulasikan dipasangkan dengan Khofifah. Keterpilihan pasangan Anies-Khofifah sebesar 46 persen, mengalahkan Ganjar yang hanya 33 persen,” ulasnya.

Kemudian dengan Khofifah itu ada perubahan, sambung dia, menjadi naik dan Ganjar kemudian kalah. Atas hal ini Saiful Mujani menyimpulkan bahwa dua tokoh cawapres yang bisa membantu Anies Baswedan menaikkan suaranya secara signifikan untuk melawan Ganjar adalah AHY dan Khofifah.

“Jika Khofifah dipasangkan dengan Anies, punya probabilitas secara signifikan untuk menaikkan suara Anies. Demikian pula AHY, jika dipasangkan dengan Anies, suara Anies punya peluang untuk naik secara signifikan,” kata Saiful Mujani. (net/msn/tbc/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *