Hadiri Forum Internasional SOMRDPE, Kemendes PDTT Bagikan Program Terbaik SDGs Desa

Kegiatan 17th ASEAN's Senior Official Meeting on Rural Development and Poverty Education (SOMRDPE) secara virtual di Jakarta, Jumat (26/3/2021). Foto: humas Kemendes PDTT

Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Sekjen Kemendes PDTT) Taufik Madjid berbagi pengalaman terkait upaya Indonesia dalam mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada 17th ASEAN’s Senior Official Meeting on Rural Development and Poverty Education (SOMRDPE), di Jakarta, Jumat (26/3/2021).

semarak.co-Menurut Taufik, salah satu upaya terbesar yang dilakukan Indonesia dalam mencapai SDGs 2030 adalah menerapkan program SDGs Desa. Melalui Kemendes PDTT, kata Taufik Indonesia telah meluncurkan SDGs Desa dalam upaya melokalkan SDGs 2030 ke tingkat desa.

Bacaan Lainnya

Dalam forum yang digelar secara virtual ini Taufik mengatakan, program SDGs Desa dilakukan untuk menyederhanakan tujuan, melokalisasi pelaksanaan di desa dan menyesuaikan ketentuan tujuan SDGs agar lebih konkret, sederhana dan layak.

Penyederhanaan tujuan SDGs Desa tersebut seperti halnya  desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, desa yang sehat dan sejahtera, pendidikan desa yang berkualitas, partisipasi perempuan desa, dan sebagainya.

“Satu hal yang patut dicatat adalah tujuan ke-18 dari SDGs Desa: Kelembagaan Desa yang Dinamis dan Budaya Desa yang Adaptif berupaya melestarikan sejarah, budaya, dan kelembagaan asli desa-desa di Indonesia,” ujar Taufik dalam rilis humas melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT, Jumat (26/3/2021).

Begitulah cara grand narrative pembangunan disampaikan ke dalam konteks sekecil desa. Di sisi lain, Taufik Madjid mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan komitmen Myanmar dalam memimpin SOMRDPE selama tahun 2020 yang penuh gejolak.

Ia berharap, SOMRDPE dapat mempercepat kerja sama dalam pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan. “ASEAN harus lebih meningkatkan kerja sama serta pertukaran pengalaman dan praktik terbaik dalam perencanaan pembangunan, terutama dalam konteks era pasca COVID-19,” ujarnya. (nov/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *