PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) melakukan penyesuaian jadwal dan rute pada sejumlah kapalnya untuk mengatasi permintaan angkutan yang melonjak pada musim Natal dan Tahun Baru mulai H-14 tanggal 11 Desember 2018 hingga H+14 pada 8 Januari 2020.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Yahya Kuncoro mengatakan, dalam rangka kesiapan angkutan Natal dan Tahun Baru tahun ini, Pelni telah menyelesaikan perbaikan (docking) untuk seluruh armadanya, sehingga perusahaan akan mengoperasikan 26 armada trayek nusantara dan 46 trayek kapal perintis.
“Beberapa antisipasi akan kami lakukan. Selain telah menyelesaikan docking untuk seluruh kapal, kami juga akan menyesuaikan jadwal dengan skema rerouting untuk menyiasati keterbatasan armada dan meningkatnya permintaan akan angkutan kapal,” ungkap Yahya dalam rilis Humas Pelni, di Jakarta Kamis (28/11/2019).
Untuk mendukung pelaksanaan angkutan Natal dan Tahun Baru di tahun ini, Pelni akan menambah frekuensi pada ruas-ruas yang berpotensi mengalami lonjakan penumpang, seperti pada ruas Papua Port – Ambon, Bitung – Jayapura Port, Batam-Belawan.
Pelni juga akan melakukan sejumlah penambahan ruas untuk KM Lambelu dan KM Bukit Siguntang dalam melayani wilayah tengah, seperti ruas Tarakan-Nunukan-Balikpapan-Makassar-NTT dan KM Nggapulu pada wilayah timur khususnya Maluku dengan penambahan ruas Ambon, Banda dan Tual.
Selain itu, Pelni juga akan mengoperasikan KM Lawit dengan melakukan penambahan ruas dengan tujuan Padang dan Sibolga. Pelni menambah kapasitas angkutan penumpang berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut No UM.002/14/12/SK/2019 tentang penambahan kapasitas jumlah penumpang kapal angkutan Lebaran dan Natal tahun 2018 serta Tahun Baru 2020.
Dispensasi jumlah penumpang di tiap-tiap kapal berbeda berdasarkan hasil audit kapal oleh Kementerian Perhubungan. Adapun tiket tambahan akan dijual setelah seluruh tiket utama terjual habis.
Pelni akan kembali menjual tiket dispensasi bagi masyarakat yang akan berpergian pada periode Nataru. Penjualan tiket dispensasi sesuai dengan jumlah yang diizinkan oleh Kementerian Perhubungan agar tetap menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan selama perjalanan,” kata Yahya.
Penambahan jumlah penumpang tersebut dibarengi dengan jumlah alat keselamatan yang berada di atas kapal. Hal ini menjadikan aspek keselamatan merupakan hal yang paling penting agar tercipta zero accident pada pelayanan tahun ini.
Guna mendukung kelancaran perjalanan pelanggan, Pelni mengimbau untuk dapat membeli tiket jauh-jauh hari dan tiba di pelabuhan keberangkatan minimal 2 jam sebelumnya.
Pembelian tiket sudah dapat diakses pda H-30 dari tanggal keberangkatan. Tiket dapat diakses melalui aplikasi Pelni Mobile App, agen resmi dan loket-loket di kantor cabang.
Penumpang cukup memesan tiket via HP dan melakukan pembayaran melalui ATM atau Indomaret dan Alfamart terdekat. Setelah mendapat kode booking, tiket dapat dicetak saat akan berangkat di pelabuhan keberangkatan.
“Penjualan tiket kapal PELNI sudah tersistem. Seluruh penumpang wajib menunjukkan identitasnya di pelabuhan keberangkatan saat check in. Tiket harus sesuai dengan identitasnya. Jika para pelanggan menemui kendala, silahkan menghubungi contact center Pelni di 162 yang melayani pelanggan 24 jam,” katanya. (net/lin)