Artikel berikut dicopas atau dikutip langsung apa adanya dari postingan member media sosial WhatsApp (WA) grup yang menjadi pesan berantai. Tidak diketahui siapa penulisnya atau mungkin dari peserta WA grup itu sendiri. Tapi menarik untuk dibaca dan diketahui maksud dan maknanya.
semarak.co-“Percaya gak sih, kalau Pak Anies itu bener-bener di backup sama Allah? Setidaknya ada beberapa bukti yang bisa saya catat.” demikian bunyi pembuka artikel yang seolah ingin membantah pendapat-pendapat negatif yang dituduhkan kepada calon presiden (capres) Anies Baswedan.
Ini bukan isu SARA atau pun politik identitas, tapi sebagaimana kebiasaan banyak orang yang merasakan fakta hidayah didapatkan seseorang yang tidak masalah untuk diungkapkan apalagi sekaligus bisa untuk menepis kampanye hitam alias hoaks seperti dialamat kepada Anies.
- Juli 2016, dipecat dari kabinet. Dituduh tidak becus, tidak kompeten, tidak bisa kerja. Ternyata, September 2016 malah dicalonkan jadi kandidat calon Gubernur Jakarta.
- Pilkada DKI 2017, Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama itu seperti Dewa. Saking kuatnya. Dia sbg Petahana. Dibeking Presiden dan Ketum PDIP. Fansnya diehard terkuat yang pernah ada di Republik ini. Sebenarnya nyaris mustahil bagi Pak Anies untuk bisa menang.
Tapi ndilalah, Allah plesetkan lisannya Ahok, kebablasan menghina Al Qur’an, yang dia sebut QS Al Maidah itu bohong. Gelombang Protes bermunculan, hingga peristiwa 212 pada 2 Desember 2016, membuat nama Ahok jatuh.
- Penyelenggaraan Formula E dijegal. BUMN memboikot. Gak ada yang mau jual aspal, akhirnya meracik sendiri dengan alat seadanya. Tapi saat penyelengggaraan, justru untung Rp5,29 miliar. Beda dengan Sirkuit Mandalika yang disupport penuh BUMN, 2x menyelenggarakan event, malah rugi Rp150 miliar.
- Saat memimpin Jakarta menanggulangi Covid 19 tahun 2020-2022, Gubernur Anies Baswedan paling banyak dicerca. Tapi bansos selama Covid dibagi sama rata dan berlebih tanpa ditempel stiker apa pun atau foto si Gubernur Anies Baswedan.
Pernyataan pers Pemprov DKI Jakarta menjadi yang paling ditunggu oleh penduduk di Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi) karena dianggap lebih valid dan konsisten dibanding pernyataan pemerintah pusat yang berubah-ubah sehingga membingungkan.
- Dicibir tentang janjinya bangun stadion bagi klub sepak bola ibu kota Persija Jakarta. Persis di jelang akhir masa jabatan beliau (Anies Baswedan) pada Oktober 2022, Jakarta International Stadium (JIS) berhasil selesai dibangun.
100% karya anak bangsa Indonesia atau pekerjanya semua local. Bahkan teknik pembangunan atapnya yang dirangkai jadi di atas tanah dan kemudian dikatrol naik ke atas dalam waktu dua minggu menjadi mata kuliah yang dipelajari dalam perkuliahan Teknik Sipil.
- Rumput JIS katanya tidak standar FIFA hingga diganti dengan rumput standar lapangan golf. Ndilalah kok pas hujan deras ketika Liga Piala Dunia U-17, ternyata banjir. Tertamparlah itu wajah para pembesar yang bilang rumput JIS tidak standar.
- Dibilang gak bakal bisa nyapres. Ga ada partai yang sudi mengusung bahkan Partai NasDem dibilang akan balik badan meninggalkan Anies sendirian sampai ada yang taruhan mobil Alphard saking pedenya (percaya diri).
Apalagi ketika Partai Demokrat keluar dari koalisi. Kurang suara…ehh, ndilalah PKB dilepeh sama koalisi sebelah, malah bergabung dengan NasDem dan PKS dalam mengusung Anies. PKB dan PKS yang katanya gak bakal bisa menyatu, ternyata bisa berpelukan mesra. Entah berapa banyak orang yang jantungan saat itu
- Dibully dengan kata-kata angin tidak punya KTP, karena dibilang asal polusi Jakarta dari kendaraan-kendaraan bermotor, hari-hari belakangan ini, langit Jakarta biruuuu sekali. Menandakan bahwa angin emang ga punya KTP. Penyebab kualitas udara Jakarta kotor bukan dari polusi Jakarta.
- Branding Gemoy sempat menguasai media sosial, tapi begitu Pak Anies live dengan style yang khas bapak yang kudet dan hangat, langsung berhasil menduduki tahta permedsosan dengan julukan Abah Online.
Tidak berhenti sampai di situ, anak-anak yang fatherless ini tiba-tiba merasa punya ayah, merasa perlu untuk ikut all out mendukung abahnya. Maka lahirlah Anies Bubble, Olpphaemi Project, lalu website haveaniesday yang gemparkan medsos karena desainnya yang cute abiss!!!
- Baliho ditutupi, dirusak bahkan hilang, malah berganti dengan videotron yang lebih mahal, tersebar berbagai kota di Indonesia. Bahkan belakangan, malah ditambah mobil LED.
- Gak punya duit untuk undang Jurkam dan nyewa artis, akhirnya bikin Desak Anies dengan beliau sendiri sebagai Jurkam. Mesti capek keliling Indonesia. Tapi justru program Desak Anies merubah kampanye tahun politik kali ini menjadi lebih berkualitas dan mengena di masyarakat.
Melahirkanlah program Tabrak Mahfud, Malming Ganjar yang berkonsep serupa. Semua kebetulan itu tidaklah akan terjadi jika bukan karena kehendak Allah. Kencangkan doa kita teman-teman, pemimpin impian kita itu sedang otw (on the way) dikirim ke pangkuan kita.
Bagi tiap-tiap manusia ada malaikat-malaikat yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka.
Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia, yaitu Allah SWT. (Qs Ar-Ra’d 11). Beruntung anda para pendukung Koalisi Perubahan dimana pilihan anda sudah sesuai anjuran Allah SWT dalam ayat di atas.
Jangan sekali-kali visi misi capres anda dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) melanjutkan yang bertentangan dgn Sunatullah dan dengan sadar dan durhaka sengaja ditabrakan dgn ayat perubahan di atas dan durhaka melawan kehendak Allah SWT.
Apalagi beberapa lembaga survey menjelaskan bahwa 93% mayoritas rakyat Indonesia sangat antusias menyambut geraka perubahan yang dibawa pemimpin locomotiv gerakan Rakyat Perubahan secara nasional.
Rakyat merasa mereka tidak puas rejim Jokowi dan sikon politik ekonomi hari ini dimana utang Rp20 ribu triliun rakyat tidak sejahtera sebagaimana anak mantu dan istri Jokowi yang jadi pejabat publik semua.
Di Jawa Tengah Sragen banyak rakyat bunuh diri karena tidak kuat derita kemiskinan bahkan ada rumor seseorang merobek perutnya yang lapar karena putus asa dgn kemiskinan. Begitu pula anak anaknya.
Perubahan adalah Fitrah manusia siapa yang ingin sempurna dalam segala bidang harus berusaha membuat gerakan perubahan. Jangan durhaka kepada Allah SWT berhadap-hadapan menentang gerakan perubahan yang dianjurkan Tuhan.
Di bagian lain diberitakan, Pimpinan LSM Majelis Pembela Rasulullah Habib Bahar bin Smith kembali melontarkan pernyataan yang cukup menohok terkait Pilpres 2024. Kali ini, salah satu murid kesayangan Habib Rizieq Shihab (HRS) itu membahas tentang ciri-ciri ulama munafik hingga capres yang layak untuk dipilih.
Disitat dari tayangan channel YouTube NIZAR CHANNEL, awalnya Habib Bahar mengatakan, sekarang ini ada ulama yang menjadikan ilmunya untuk mengikuti kemauan para penguasa. “Penguasa mau yang halal jadi haram mereka bikin bagaimana caranya yang halal bisa menjadi haram,” sindirnya.
“Penguasa mau yang haram jadi halal mereka cari-cari dalilnya untuk yang haram tersebut menjadi halal,” demikian Habib Bahar Smith menambahkan dihadapan jamaah seperti dilansir repelita.com, 1/14/2024 05:10:00 PM dari sumber artikel asli viva.co.id.
Menurutnya, ini ulama seperti binatang. Karena mereka telah mengkhianati Allah, khianat pada Rasulullah. Kelompok seperti itu jangan dimintai saran atau pendapat, terlebih dalam hal memilih calon pemimpin. “Sekarang ini ulama terbagi menjadi dua. Satu, adalah mereka yang mengorbankan harta, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa, memenangkan calon presiden,” ulasnya.
Ulama berambut gondrong ini melanjutkan, “Mereka keliling ke sana kemari untuk apa? Untuk memenangkan capres pilihan mereka, yaitu yang dipilih dalam hasil ijtima ulama saudara-saudara. Mereka yang keluarkan uang buat ini capres, bukan capres yang mengeluarkan uang untuk ulama. Ini yang pertama.”
Kelompok ulama kedua, kata Bahar, adalah ulama yang justru mendapat uang dari calon presiden (capres). “Tolong kau ke sana, ke sana. Tolong kau punya umat suruh pilih aku. Dikasih uang saudara-saudara. Kalau yang pertama tadi enggak. Ulama yang pertama ulama yang lurus, mereka yang keluarkan uang untuk memenangkan capres tersebut,” jelasnya.
Mereka, kata Habib Bahar sangat berbeda dengan ulama satu tadi. “Ulama yang lurus mereka mengeluarkan uang sendiri, datang ke Jakarta ikut ijtima bayar hotel sendiri, makan bayar sendiri. Di situ ada ahlul ahli,” imbuh ustadz vocal yang sempat dipenjara karena mengkritisi pemerintah.
Dalam kesempatan itu, Habib Bahar lantas memberikan saran memilih capres. Menurutnya, jika ketiga pilihan baik semua, maka pilihnya yang paling baik. Sedangkan jika ketiganya buruk, maka pilihlah yang keburukannya paling sedikit. Terkait hal tersebut, ia lantas mengingatkan para jamaahnya untuk ikut terhadap putusan hasil ijtima ulama.
Di bagian lain lagi ada postingan member media sosial WA grup tentang atau diberi judul: Visi dan 8 Misi Jalan Pemerataan Menuju Perubahan (capres-cawapres AMIN) yang juga menjadi pesan berantai tanpa diketahui juga siapa nama pemostingnya.
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An Nur: 55).
“Sungguh bagi Kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Rabb) di kediaman mereka, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan:) “Makanlah dari rizki yang dianugerahkan Tuhan kalian dan bersyukurlah kepadaNya!’. Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr.” (QS. Saba’:15)
Visi
Mewujudkan kembali negara yang berlandaskan kepada Sistem Hukum bukan suatu negara berdasarkan Sistem Kekuasaan dengan tujuan untuk mewujudkan tercapainya Keadilan berkesinambungan bagi seluruh Rakyat Indonesia.
– Berarti kembali kepada kemurnian UUD 1945 yang asli sebagai Negeri Nasionalis Religius, dimana selama ini oleh rezim berkuasa 2014-2023 telah diarahkan pada sistem Sekuler tetapi faktanya di jungkir balik seperti tatanan negeri China (Totalitarian dan Plutokrasi) demi kepentingan investasi OBOR/BIR.
Misi
- Memastikan Ketersediaan Kebutuhan Pokok dan Biaya Hidup Murah melalui Kemandirian Pangan, Ketahanan Energi, dan Kedaulatan Air.
– Sesuai Sunah Rasulullah SAW, Hadis Nabi telah menyatakan bahwa, Umat Muslim berserikat atas Padang, Api dan Air, bahkan ada yang menambahkan Garam, diharamkan atas kepemilikannya
Dan hal ini sudah sesuai dengan pasal 33 ayat (2) UUD 1945, “Cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai Negara”.
- Mengentaskan Kemiskinan dengan Memperluas Kesempatan Berusaha dan Menciptakan Lapangan Kerja, Mewujudkan Upah Berkeadilan, Menjamin Kemajuan Ekonomi Berbasis Kemandirian dan Pemerataan, serta Mendukung Korporasi Indonesia Berhasil di Negeri Sendiri dan Bertumbuh di Kancah Global
– Allah melarang membelanjakan harta pada perkara yang tidak halal (KKN, Mark Up, Konsesi Lahan/Jaminan Hutang dll) mengabaikan Hak Kemaslahatan Rakyat, Kelayakan Pekerja, kemudian membelanjakan harta untuk kepentingan sendiri (pamer kekayaan/kebohongan infrastruktur)
“Dan, sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia menambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)”. (QS Al-Rum: 39).
“Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya kering.” (HR. Ibnu Majah, shahih).
“Para budak dan pelayanmu adalah saudaramu, Allah menempatkan mereka di bawah asuhanmu, sehingga barangsiapa yang ditempatkan di bawah asuhannya maka harus diberinya makan seperti yang dimakannya (sendiri) dan memberi pakaian seperti apa yang dipakainya (sendiri), dan tidak membebankan pada mereka tugas yang sangat berat, dan jika kamu membebankannya dengan tugas seperti itu, maka hendaklah membantu mereka (mengerjakannya)”. (HR.Muslim).
- Membangun Kota dan Desa Berbasis Kawasan yang Manusiawi, Berkeadilan dan Saling Memajukan
– Membangun kawasan perkotaan dan pedesaan tanpa mengabaikan sisi nilai kemanusiaan dan keadilan, jelas menimbulkan ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial pada akhirnya memunculkan kefakiran, dan golongan fakir akan mudah menjadikan diri berbuat fasik, kufur dan munafik. Maka tidak mengherankan, hanya demi nilai Rp 50rb-100rb atau sekantong Sembako, golongan fakir miskin mudah disesatkan dan disengsarakan demi Politik Pencitraan semata.
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan percaya, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya yang baik dan sesungguhnya Kami akan memberikan balasan yang baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An-Nahl: 97)
- Mewujudkan Keadilan Ekologis Berkelanjutan untuk Generasi Mendatang
– Bumi, air dan segala yang terkandung didalamnya, dikelola oleh negara, dan harus dijaga kelestariannya demi kesinambungan generasi berikutnya. Bukan malah di jual obral dengan sistem konsesi lahan, yang kemudian oleh para oligarki, dikeruk habis tanpa batas demi kepentingan pribadi dan kelompoknya, bisa hancur lingkungan hidup sekitarnya.
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (QS. Ar-rum: 41-42).
- Mewujudkan Manusia Indonesia yang Sehat, Cerdas, Produktif, Berakhlak dan Berbudaya
– Rakyat yang sehat, cerdas (berwawasan Imtaq/Iptek) dan memiliki produktivitas tinggi (mampu mengatasi kemiskinannya), mereka akan memiliki keimanan yang kuat yang berlandaskan akhlaqul kharimah yang baik (budaya tinggi dan terhormat). Sehingga diharapkan akan mampu menunjukkan Identitas Nasional sebagai sosok yang nasionalis religius (Politik Identitas bangsanya).
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Baqarah: 218)
6. Mewujudkan Keluarga Indonesia yang Sejahtera dan Berbahagia sebagai Akar Kekuatan Bangsa
– Allah SWT telah mewahyukan agar manusia untuk meneruskan keturunannya agar sejahtera dan berbahagia dunia dan akhirat.
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan darinya Allah menciptakan isterinya; dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS An-Nisa: 1).
- Memperkuat Sistem Pertahanan Keamanan Negara, serta Meningkatkan Peran Kepemimpinan Indonesia dalam Kancah Politik Global untuk Mewujudkan Kepentingan Nasional dan Perdamaian Dunia
– Militer dimodernisasi, diberikan kebebasan mengembangkan diri dan tanpa dipengaruhi politisasi agar kuat dan disegani kawasan. Pemberdayaan Aparat Militer/Kamtibmas yang mantap dan terjaga di dalam koridor kebenaran, akan bisa menggetarkan musuh atau siapa saja yang akan mengganggu kepentingan nasional Indonesia di dalam melindungi tanah tumpah darah, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan ikut serta menciptakan perdamaian abadi. Dengan kondisi demikian, akan berdampak pada pengaruh kehidupan kancah pergaulan dunia yang memiliki martabat, pengaruh bahkan sebagai penentu kebijakan internasional.
– “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)”” (Q.S.Al Anfal: 60)
- Memulihkan Kualitas Demokrasi, Menegakkan Hukum dan HAM, Memberantas Korupsi Tanpa Tebang Pilih, serta Menyelenggarakan Pemerintahan yang Berpihak pada Rakyat
– Allah SWT telah memerintahkan kepada para pemimpin (Ulama, Umara, Kadi) untuk bermusyawarah dan untuk mewujudkan keadilan yang terbaik. “Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.” (QS Ali Imran: 159).
“Dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil” (QS An-Nisa: 58).
Jangan Salah Pilih
Katanya mau ada pemimpin yang baik memimpin negeri. Sudah ada calon yang shaleh dan memiliki kriteria Sidik, Amanah, Fatonah dan Tabligh, kemudian memiliki Rekam Jejak yang jelas dan baik serta diakui dunia internasional, mengapa harus memilih yang lainnya?
Yang lainnya mungkin baik juga, tetapi sudahkah kalian pelajari Tingkat Keshalehannya, Ketaatan dan Rutinitas Ibadahnya (Hobby Sholat Subuh dan Isak berjamaah), Rekam Jejak kebaikannya? Kemudian yang penting tidak kalah penting juga, sudahkah kalian mengetahui siapa di belakang mereka atau yang mendukungnya?
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (QS. Al Isra’: 16)
sumber: repelita.com di WAGroup KSATRIAN⚔️COPYDARAT♻️ANIES✈️RI🇮🇩1 (postSelasa30/1/2024/)/WAGroup 2️⃣1️⃣2️⃣🤝 UKHUWAH ISLAMIYAH🤝(postSelasa30/1/2024/lukmanawab)