Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan pasangannya Sandiaga Uno memenuhi janjinya saat kampanye untuk menutup keberadaan dan kegiatan Hotel Alexis di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Hotel yang menjadi sorotan tajam saat Pilkada DKI 2016-2017 ini disinyalir menyediakan jasa prostitusi di salah satu lantainya dengan kedok izin usaha hotel dan spa.
Mengutip liputan6.com, Hotel Alexis dengan corak warna-warni menjadi bangunan yang paling mencolok di Jalan RE Martadinata, di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Hotel ini menyimpan banyak cerita kenikmatan bagi kaum adam. Berdasarkan informasi yang beredar, selain kamar hotel, juga disediakan tempat hiburan, restoran, dan spa.
Pada lantai satu hotel tersedia lounge yang ditengarai menyajikan penari telanjang. Adapun lantai di atasnya terdapat tempat karaoke. Lantai tujuh menjadi yang paling istimewa. Lantai itu disebut-sebut menjadi surga bagi para lelaki hidung belang, karena disediakan prostitusi kelas atas, termasuk wanita dari luar negeri.
Gubernur membenarkan adanya kegiatan prostitusi di Hotel Alexis tersebut. Hal itu berdasarkan laporan warga dan media. Kini, pemerintah DKI Jakarta tidak memperpanjang izin Alexis yang diajukan PT Grand Ancol Hotel. Ini karena dianggap melanggar kesusilaan dan hukum. Keputusan yang diterbitkan 27 Oktober 2017 itu bertepatan dengan berakhirnya masa izin operasi Hotel Alexis.
Izin usaha Hotel Alexis tak diperpanjang lagi, sejak Jumat (27/10). Penutupan tempat hiburan di Jakarta yang disorot masyarakat ini merupakan satu dari sekian banyak janji Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang terpenuhi setelah dilantik pimpin Jakarta.
Ketua Umum Gerakan Relawan Jakarta, Mahdi Cholid yang mendorong Alexis ditutup sejak hari pertama Anies-Sandi bekerja, bersyukur aspirasinya didengar gubernur. Dalam 2 kali demo di depan Alexis, Cholid dan kelompoknya memang selalu mendapat perlawanan.
Bahkan di demo pertama, mereka dipukuli oleh massa tak dikenal. “Ini menambah keyakinan kita akan harapan yang nyata terhadap kehadiran gubernur yang santun dan tegas serta berpihak kepada kaum jelata,” kata Cholid ketika dihubungi Wartakotalive.com,Senin (30/10).
Tapi penutupan Alexis tak akan membuat Cholid dan rekan-rekannya berhenti beraksi. “Habis ini kita mau sisir kelapa gading. Banyak juga usaha yang berkedok prostitusi di kelapa gading,” kata Cholid.
Salah satunya adalah sebuah usaha griya pijat berinisial ‘KC’ di kawasan Kelapa Gading jadi incaran kelompok Cholid. Nama-nama usaha yang berkedok prostitusi hasil penyisiran Cholid dan kawan-kawannya nanti akan diserahkan ke gubernur DKI agar dipertimbangkan untuk ditutup. (lin)