Selama pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19, kondisi grup rock legendaris God Bless sama sekali tidak menggelar pertunjukan baik secara offline maupun online. Hal itu ternyata langsung berpengaruh pada kemampuan bermain alat musik mereka.
semarak.co– Gitaris God Bless Ian Antono mengatakan, selama pandemi Covid-19 sama sekali tidak memegang gitar. Akibatnya, jari-jarinya menjadi kaku saat memainkan lagu.
“Sejak ada pandemi kita tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi melihat gitar saja malas. Karena kalau main gitar itu, biasanya selalu ada job, terus kalau enggak ada job gitaran buat apa,” kata Ian dalam jumpa pers peluncuran Untuk Indonesiaku, Selasa (18/8/2020).
Ian kemudian mengajak Achmad Albar untuk latihan musik meski tidak ada jadwal manggung. Menurutnya, hal ini berfungsi untuk melemaskan otot-otot dan otaknya agar tetap bekerja. “Saya pegang gitar sampai tangannya kaku banget, daya ingat juga jadi sering lupa,” ujar dia.
Gitaris God Bless ini menambahkan, “Saya ke rumah Iyek (Achmad Albar), saya bilang kalau kita terus-terusan kayak gini, kita enggak bakal bisa ngeband lagi. Udahlah kita latihan aja buat apa kek, yang penting tangan gerak, otak gerak. Jadi sekarang main gitar udah bisa lemes lagi.”
Saat proses rekaman lagu “Untuk Indonesiaku”, Ian tidak merasa kesulitan, sebab dia sudah latihan bermain gitar beberapa kali menjelang rekaman. “Waktu rekaman kita udah beberapa kali latihan jadi rada lemes, cuma kan karena ini lagunya bukan speed yang gimana jadi enggak begitu sulit,” ucapnya.
Sementara itu, God Bless kedepannya akan memainkan lagu yang bertema universal serta berkebangsaan. “Kami memang sudah toku-toku (tua), kami makanya menjiwai lagu-lagunya Areng (Areng Widodo). Kayaknya visi misi kami udah lebih universal. Kalau berbicara cinta, cintanya lebih universal, lebih Indonesia,” ujar Donny Fattah. (net/pos/smr)