Groundbreaking Pabrik di Sumsel, MenkopTeten Yakin Minyak Makan Merah Bawa Kesejahteraan bagi Petani

Didampingi Deputi Perkoperasian KemenKopUKM Ahmad Zabadi (baju putih kiri), Menkop Teten melakukan Groundbreaking Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah KUD Sejahtera di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat (2/8/2024). Foto: dok humas

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki meyakini keberadaan minyak makan merah akan membawa dan meningkatkan kesejahteraan bagi para petani sawit. Pengolahan kelapa sawit menjadi minyak makan merah bisa dengan hanya menggunakan proses sederhana, namun memiliki nilai unggul karena kandungan gizi yang tinggi dengan provitamin A dan E.

semarak.co-Hal tersebut diungkapkan Menkop Teten saat melakukan Groundbreaking Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah Koperasi Unit Desa (KUD) Sejahtera di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat (2/8/2024).

Bacaan Lainnya

Sebagaimana disampaikan Presiden, kutip MenKopUKM Teten, harus ada peningkatan kesejahteraan petani. Kalau bisa petani mendapat nilai tambah dari kebun sawitnya, bukan hanya dijual TBS tapi bisa diolah. Dengan demikian, minyak makan merah ini bisa dirasakan nanti akan menimbulkan perubahan pada kesejahteraan petani.

Minyak goreng yang biasa dikonsumsi masyarakat dan berwarna bening menjadi salah satu standar untuk bisa masuk pasar Eropa, sehingga warna merah yang memiliki banyak kandungan vitamin malah dibuang.

“Saya sudah coba beberapa kali minyak makan merah dengan para chef profesional. Mereka menguji. Mereka kan seniman pangan. Mereka bilang cantik minyak ini. Mereka coba sampai deep frying dan rasa tidak berubah serta gizinya tinggi,” ujar MenKopUKM Teten dirilis humas usai acara melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Jumat (2/8/2024).

Jadi minyak ini selain mutu dan gizinya bagus, klaim MenKopUKM Teten, rasanya sedap dan harganya murah. Bahkan, pihaknya sudah mendapatkan testimoni di hilir yang mengatakan, bahwa minyak makan merah jangan dijual murah, karena bisa menjadi produk premium.

“Jadi ketika market menerima, potensi ini bisa menjadi minyak premium. Karena banyak manfaat dalam kandungannya. Untuk seribu hektare (ha) lahan yang dibangun pabrik minyak makan merah, dapat menghasilkan 7,5 ton per hari,” tutur dia.

Jumlah ini dikatakan cukup untuk diserap masyarakat di dua kecamatan sekitar. Adapun pembangunan pabrik minyak makan merah di Kabupaten Musi Banyuasin memiliki luas lahan 3.018 ha dengan rencana kapasitas produksi minyak makan merah mencapai 0,5 ton per jam.

Target pemasaran minyak makan merah di pabrik minyak makan merah ini sendiri untuk 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. “Mudah mudahan pembangunan tidak tersendat karena kehadiran minyak makan merah ini sudah ditunggu oleh para importir, jaringan restoran dan lain sebagainya,” ujarnya.

Di tempat sama, Penjabat (Pj.) Bupati Musi Banyuasin Sandi Fahlepi mengatakan, sektor usaha unggulan di wilayahnya adalah perkebunan, di mana saat ini kelapa sawit menjadi wilayah perkebunan terluas, disusul oleh karet, kelapa, dan getah gambir.

Koperasi memiliki peran penting untuk pembangunan pabrik minyak makan merah dan mampu memberikan manfaat lebih pada petani yang biasanya hanya menjual TBS. “Kami mendukung pembangunan pabrik minyak makan merah ini. Kami berharap ini memberikan banyak manfaat untuk mendukung peningkatan perekonomian pertanian dan berdaya saing,” ucap Sandi.

Ketua KUD Sejahtera Muhammad Tamrin, menambahkan KUD Sejahtera sudah dibangun sejak 1984 dan hingga kini memiliki 2.206 ha lahan dengan anggota 1.536 orang. Aset dari KUD Sejahtera sendiri mencapai lebih dari Rp110 miliar.

“Pembangunan pabrik CPO kami baru mencapai 46 persen. Nantinya pabrik tersebut akan terintegrasi dengan pabrik minyak makan merah. Kami punya usaha kecil yang mengelola mulai dari makanan, transportasi, dan masih banyak lagi. Kami butuh informasi dan pengayoman dari pemerintah pusat terkait pengembangan minyak makan merah ini,” kata Tamrin. (smr)

Pos terkait