Google Trends Ungkap Keunggulan Anies Bisa Jadi Prediksi Pilpres 2024 dan Polling Live YouTube AMIN yang Menang, Survei Internal Selisihnya Tinggal 4%

Tangkapan layar video youtube screen shot gambar WhatsApp, Jumat 2024-02-03 pukul-11.04

Pemilihan umum (Pemilu) 2024 tinggal hitungan hari atau tersisa 10 hari menjelang hari H pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) 2024, pada 14 Februari 2024 yang diikuti pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Gus Imin atau akrab disebut pasangan AMIN.

semarak.co-Selanjutnya paslon 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dan paslon 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Paslon 1, 02 dan 03 terus berjuang untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia, sebagai upaya meraih dukungan dan merebut simpati menuju Pilpres 2024.

Bacaan Lainnya

Disisi lain, masyarakat berupaya memberi dukungan dengan berbagai macam cara, kelompok pendukung maupun simpatisan berjuang dengan caranya mensosialisasikan capres dan cawapres pilihannya.

Tidak ketinggalan netizen mencoba memetakan dukungan pemilih kepada paslon yang berlaga, seperti polling live interaktif di berbagai platform media online. Yang terbaru pagi ini, seperti dilansir batastimor.com – Sabtu, 3 Februari 2024 | 11:38 WIB, akun youtube Apri Exel menampilkan polling live hingga pukul 11.00 WIB diikuti 85.425 responden.

Aturannya, 1 peserta hanya bisa memberikan 1 suara atau hanya 1 pilihan, dengan cara menyebutkan nama paslon, dan data responden langsung ditampilkan live bersebelahan dengan hasil polling. Streaming dimulai 2 jam lalu, menurut pemilik akun saat live berlangsung:

INI MERUPAKAN VOTE/POLLING LIVE INTERACTIVE (BUKAN SURVEI BAYARAN), UNTUK MELIHAT ELEKTABILITAS, MASING MASING PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2024, tulis pemilik akun. Hingga berita ini dipublikasikan, hasilnya untuk sementara pasangan Anies-Muhaimin unggul dari pasangan Prabowo-Gibran maupun Ganjar-Mahfud:

  1. ANIES DAN MUHAIMIN 35.847 suara (87,49)
  2. PRABOWO DAN GIBRAN 2.891 suara (7,13)
  3. GANJAR DAN MAHFUD 2.183 suara (5,38)

Pemilik akun mempersilahkan pemirsa youube untuk menjadi responden dengan cara TULIS DUKUNGAN ANDA DI KOLOM KOMENTAR LIVE. “Jadi, tidak ada rekayasa ataupun pesanan pihak tertentu,” tegas pemilik akun kaena komputer akan membaca pilihan responden. Kamu tertarik untuk ikut polling, silahkan akses link: https://www.youtube.com/live/fQwFr4ViNtk?si=YAtyMnaYwQqg3dTY.***

Diberitakan sebelumnya Timnas Kemenangan paslon nomor urut 1 Anies Baswedan – Muhaimin membocorkan hasil survei internal, per Jumat (2/2/2024) pasangan AMIN sudah tembus 32% suara. Sementara Prabowo 38% dan sisanya Ganjar Pranowo – Mahfud MD.

Koordinator Juru bicara (Jubir) Timnas AMIN KH. Maman Imanulhaq mengatakan, akibat hasil survei paslon 1 terus meningkat sementara di sisi lain suara paslon 02 tergerus, saat ini seluruh logistik ditutup dan aparat digerakkan untuk menghadang laju AMIN.

“Survei kita merangkak naik yang selisihnya tinggal sedikit, 02 semakin panik,” sindir Maman dihadapan 500 peserta Konsolidasi Relawan dan Bimtek AMIN di Ponpes Daarul Aqia, Sindangkerta, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Selasa (23/1/2023).

Diakui anggota DPR RI itu, waktunya memang sempit. Tapi ia bersyukur Timnas AMIN punya calon presiden (capres) – calon wakil presiden (cawapres) yang pintar dan kompak sehingga semua bergerak demi Perubahan.

Sementara Jubir Timnas AMIN Said Didu meyakini adanya tangan Tuhan yang ikut mengantarkan kemenangan pasangan AMIN. Petunjuk itu dapat dilihat dari bersatunya Anies Baswedan yang berlatar belakang Muhammadyah dengan Muhaimin Iskandar yang berasal dari NU.

Juga adanya koalisi Partai Keadilan Sejahtara (PKS) yang diklaim sebagai wadah kalangan Islam modern dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang wadah kaum Islam abangan atau tradisional, ditambah berbagai blunder yang dibuat paslon 02 dalam berbagai kesempatan yang menguntungkan paslon AMIN.

“Jangan sia-siakan berkah ini,” pesan Didu seraya meminta para relawan AMIN untuk menyatukan barisan mewujudkan perubahan melalui kemenangan AMIN. Hadir Direktorat Pelanggaran, Kecurangan dan Perlindungan Saksi Agung Prabowo, Wakil Dir. Pelatihan Saksi Timnas Adnin Armas, dan Legisan Samtafsir.

Sementara menanggapi kondisi di Nahdlatul Ulama (NU), Jubir Timnas Adhi Massardi yang mantan Jubir Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur meminta pendukung AMIN tidak menghiraukan adanya perbedaan sikap elit NU yang cenderung mendukung paslon lain dengan arus bawah NU yang cenderung memilih paslon nomor urut 1.

“Di NU memang ada tradisi membiarkan pimpinannya berbeda dengan arus bawah untuk keselamatan dirinya,” ungkap Adhi Massardi seraya menunjuk peristiwa tahun ’60-an saat KH Wahab Hasbullah masuk Nasakom tetapi yang di bawah tetap beda.

Saat ini Saifullah Yusuf (Sekjen PBNU) dan Khofifah Indar Parawansa mengambil pilihan berbeda dengan arus bawah NU. “Tidak apa-apa untuk keselamatan dirinya, sementara yang di bawah tidak,” pungkas Adhi Massardi dilansir kbanews.com, 23 Januari 2024 8:57 PM.

Di bagian lain hasil studi mengungkap Google Trends atau kecenderungan pencarian berdasarkan mesin pencari Google berpeluang memperkirakan kemenangan di Pemilihan Umum (Pemilu) dengan sejumlah syarat ketat.

Hal itu terungkap dalam kajian bertajuk Predicting the Results of the 2019 Indonesian Presidential Election with Google Trends Analysis of Accuracy, Precision, and Its Opportunity karya Ali Ar Harkan dan Eriyanto dari Universitas Indonesia (2021).

Bahannya adalah data Google Trends dua capres di Pemilu Presiden 2019, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto, serta angka real count Pemilu Presiden 2019 yang dipublikasikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 21 Mei 2019.

Penulis mengungkap fitur Google Trends memiliki akurasi dan presisi yang rendah dalam memprediksi pilihan politik pemilih Indonesia berdasarkan data real count Pilpres 2019. Penulis menyebut penelitian tentang perilaku pemilih harus terus menggunakan metode survei dan wawancara dan tidak akan digantikan oleh Google Trends dalam waktu dekat.

“Namun penelitian ini menemukan bahwa Google Trends dapat menjadi alat untuk memprediksi pemilu jika ditambahkan hal-hal berikut: analisis sentimen yang lebih representatif dan fitur indeks pencarian untuk setiap aktivitas pencarian pengguna,” kata peneliti dilansir cnnindonesia.com.

Google Trends sendiri merupakan salah satu fitur Google yang menyediakan indeks deret waktu dari volume permintaan pencarian atau masukan pertanyaan atau queri dalam pencarian Google di wilayah geografis tertentu.

Indeks queri didasarkan pada pembagian queri, yakni total volume queri untuk pencarian kata kunci di suatu wilayah dibagi dengan jumlah total queri di wilayah tersebut selama periode waktu tertentu. Angkanya 0-100. Dengan kata lain, angka indeks tak menunjukkan jumlah pencarian secara langsung.

Tren di 2024

Pada masa Pilpres 2024, berdasarkan data Google Trends hingga 30 Januari menunjukkan keunggulan buat capres nomor urut 1 Anies Baswedan, beda dari mayoritas hasil lembaga survei. Google Trends menunjukkan grafik pencarian Anies unggul terhadap Prabowo dan Ganjar dalam 30 hari terakhir maupun 90 hari terakhir.

Kesamaannya, ketiga capres ini mendapatkan puncak peningkatan pencarian usai debat capres kedua, Minggu (7/1/2024). Pada debat itu, Anies konsisten me-roasting Prabowo lewat penilaian rendahnya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) hingga soal luas lahan yang dikuasai Prabowo.

Anies, contohnya, dapat skor Google Trends 100 pada 8 Januari dan 98 pada 9 Januari. Prabowo mendapat nilai serupa, sementara Ganjar cuma mendapat puncak pencarian pada 7 Januari. Walau demikian, secara keseluruhan pencarian Anies tampak lebih unggul.

Unggul hampir di semua provinsi, Anies mendapat pencarian terbesar di Aceh dengan porsi 64% dengan Prabowo dan Ganjar berbagi rata 18%. Keunggulan pencarian untuk Prabowo ada di Sulawesi Utara dengan 36%, dan Ganjar di Nusa Tenggara Timur dengan porsi 42%.

Grafik perbandingan Google Trends 3 capres dalam periode 30 hari terakhir. Foto: dok. google trends di internet

Meski punya detil angka per provinsi, kata Ali Ar Harkan dan Eriyanto, angka Google Trends tak akurat memprediksi kemenangan pasangan calon di Pilpres. Pada Pemilu 2019, Jokowi secara nasional (real count) meraup suara 55,50% dan Prabowo meraih 44,50% suara.

Dengan hasil ini, studi keduanya mengungkap prediksi kemenangan sesuai Google Trends hanya 12 dari keseluruhan 34 wilayah, dan 22 sisanya negatif. Studi tersebut menunjukkan Google Trends hanya memprediksi secara akurat kemenangan paslon nomor urut 1 (Jokowi-Ma’ruf Amin) di 12 provinsi.

Yakni, Maluku Utara, Jambi, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Tenggara, Riau, Banten, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, Aceh. “Semakin tinggi intensitas pemilih dalam mencari informasi terhadap seorang calon, belum tentu pemilih tersebut lebih memilih calon tertentu,” menurut keduanya.

“Faktor sentimen juga menjadi factor,” imbuh mereka mengutip studi Metaxas et al, 2011; serta Wang dan Lei, 2016, seperti dilansir cnnindonesia.com/teknologi/202401302015. Pasalnya, pencarian Google bisa terkait informasi positif atau pun negatif pemilih.

Saat pencarian tinggi, ada kemungkinan masyarakat yang lebih memilih kandidat A mencari informasi dengan menggunakan mesin pencari Google untuk kandidat B “namun dengan motivasi dan sentimen negatif.

Kelemahan ini merupakan keterbatasan Google Trends sebagai alat yang berguna untuk memprediksi pilihan politik. Namun, kedua penulis mengakui Google Trends dapat dikembangkan sebagai alat untuk memprediksi pilihan politik pemilih.

Google Trends memiliki keunggulan dalam hal efisiensi dalam mengukur dominasi isu-isu tertentu dalam populasi. Bentuknya, pengamatan volume pencarian kata kunci dan/atau topik di mesin pencari Google.

Ali Ar Harkan dan Eriyanto pun menyarankan Google Trends mengembangkan fitur yang menganalisis sentimen dari aktivitas pencarian yang dilakukan pengguna, “Agar menjadi alat yang akurat dalam memprediksi pemenang pemilu.”

Saran kedua peneliti, untuk meningkatkan tingkat presisi Google Trends sebagai alat prediksi, fitur yang menangkap volume pencarian yang lebih mewakili satu individu harus dikembangkan. Tujuannya, kata penulis, untuk memastikan tidak ada penghitungan ganda jika salah satu pengguna Google lebih intensif dalam mencari data tertentu dibandingkan pengguna lainnya.

Mengutip rmol.id/2022/10/13, berbagai survei terkait capres potensial 2024 menempatkan Anies Baswedan di posisi puncak. Seperti yang tercermin dalam hasil survei nasional Trust Indonesia. Dalam hasil survey itu, dari sisi tingkat kinerja capres 2024, Anies unggul 89,2%, disusul Prabowo 59,2%.

Kemudian Ganjar Pranowo 57,5%, selanjutnya Airlangga Hartarto 30,4% dan terakhir Puan Maharani 15,9%. Menanggapi hal ini, mantan gurubesar Universitas Indonesia dan pakar komunikasi politik Effendi Gazali mengatakan hasil survei tersebut merupakan gambaran yang baik.

Meskipun diwarnai euforia tetapi ada semangat zaman yang menyertai pencapresan Anies Baswedan oleh Partai NasDem. Hal yang sama juga pernah dirasakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika maju sebagai Capres pada pemilu 2014.

“Ini adalah suatu gambaran yang bagus bahwa Anies sekarang sedang ada di tengah ombak perubahan dan di tengah semangat zaman. Jadi memang semangat zaman dan euforia sedang menghampiri bapak Anies Baswedan,” kata Effendi, Kamis (13/10/2022).

Effendi kemudian berpandangan, kondisi ini bisa saja berubah saat cawapres Anies sudah ditentukan. Bisa saja mencapai miracle number atau angka-angka mukjizat bahkan turun ke bawah.

“Jangan-jangan Zulfan Lindan itu benar bahwa Anies Baswedan ini adalah antitesis dari Bapak Joko Widodo dan jika itu terjadi bagaimana para pemilih dan lembaga survei menyikapinya dalam menentukan survei selanjutnya,” ucap Effendi mengutip pernyataan politikus Partai NasDem Zulfan Lindan yang ramai jadi perbincangan di kabinet beberapa waktu lalu.

Menurut Effendi, narasi antitesis ini merupakan hal yang wajar dalam pentas politik karena Jokowi sendiri pernah menjadi antitesis bagi pemerintah sebelumnya pada saat awal mencalonkan diri sebagai Capres pada Pemilu 2014.

Untuk dapat membaca apakah keunggulan Anies merupakan antitesis atau bukan maka perlu melihat kembali psikografik dan hasil survei-survei yang lain sebagai pelengkap. Kenapa orang perlu antitesis dari pemerintahan yang ada sekarang? Apakah karena krisis ekonomi, resesi?

“Jadi ketika krisis ekonomi itu ada ditambah lagi dengan sentimen-sentimen penegakkan hukum yang dianggap tajam ke bawah tumpul ke atas,” kata Effendi yang menjawab pertanyaannya sendiri tersebut.

Kemudian penegakkan terhadap korupsi yang dianggap bisa diatur-atur begitu muncullah semangat zaman yang harus kita lihat lagi dalam survei-survei lainnya yang saling melengkapi terutama psikografik. Dan pak jokowi tidak perlu khawatir karena beliau sendiri dulu adalah antitesis dari pemerintahan sebelumnya, pemerintahan SBY,” pungkas Effendi. (net/btc/kba/rmo/smr)

 

sumber: batastimor.com di WAGroup Ajang Diskusi (jhokapitan)/derapjuang.id, 31 January 2024 dari laman pencari google.co.id, Jumat (2/2/2024)

Pos terkait