Gerindra Godok Nama Saraswati untuk Pilkada Jateng, La Nyala Klaim Pilkada Jatim

Rahayau Saraswati salah satu nama kandidat di Pilkada Jateng dari Gerindra

Salah satu nama yang masuk radar Gerindra untuk Pilgub Jateng adalah Rahayu Saraswati yang merupakan keponakan dari sang ketum, Prabowo Subianto. Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani menyebut pihaknya sudah berkomunikasi dengan sejumlah partai untuk Pilgub Jateng 2018. Muzani mengakui, Gerindra tidak bisa mengusung pasangan sendiri karena kekurangan kursi di DPRD. Koalisi dengan partai lain sudah pasti akan dilakukan.

“Kita harus koalisi di Jateng. Kami ada 11 kursi. Masih kurangan 9 kursi dari koalisi. Memang ada 3 kader partai internal yang masuk dalam radar Gerindra untuk Pilgub Jateng. Ketua DPD Gerindra Jateng Abdul Wachid, Waketum Gerindra Ferry Juliantono, dan anggota DPR dari F-Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo,” ungkap Muzani dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (7/7).

Saraswati sendiri juga dikenal sebagai model dan bintang film. Anggota DPR dari Dapil Jateng itu merupakan anak dari adik Prabowo, Hasyim Djojohadikusumo. Kemudian untuk eksternal, Muzani menyebut dua nama yaitu eks Menteri ESDM Sudirman Said dan CEO sebuah surat kabar, Kukrit Suryo Wicaksono.

Gerindra masih menunggu bagaimana respon penerimaan masyarakat Jateng terhadap nama-nama tokoh yang masuk dalam radarnya tersebut. Selain itu, survei juga menjadi pertimbangan penting bagi Gerindra untuk mengusung tokoh yang akan dibawa maju di Pilgub Jateng. “Iya, karena penerimaan di masyarakat Jateng menjadi suatu hal penting. Kami bisa saja putuskan suatu nama tapi gimana kalau penerimaan di Jateng negatif. Kalau bagus kami akan mempertimbangkan dan mengajukan ke Pak Prabowo. Pak Prabowo sangat mengikuti perkembangan di Jateng,” imbuh Anggota Komisi I DPR itu.

Untuk Pilgub Jateng, Gerindra menurut Muzani sudah berbicara dengan sejumlah partai politik. “Kita sudah berbicara dengan sejumlah partai seperti PKB, PAN, dengan PKS. Semua bergantung pada penerimaan dan respon masyarakat di Jateng soal apakah kami harus calon gubernur atau calon wakil gubernurnya. Kami harapkan dapat respon positif,” ujar Muzani.

Sementara La Nyalla Mahmud Matalitti mengklaim siap bertarung di Pilkada Jawa Timur 2018. Dirinya mengaku sudah menemui sejumlah petinggi partai di Jakarta untuk menggalang dukungan. Tokoh yang sudah didatangi Ketua Umum KADIN Jatim itu, Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasion al (PAN) Amien Rais dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. “Alhamdulillah kedua tokoh partai itu memberikan lampu hijau,” katanya saat menghadiri halal bi halal di kantor Gubernur Jatim.

Dirinya menyebut bahwa pembangunan Jawa Timur di bawah Gubernur Soekarwo sudah cukup bagus, namun perlu ditingkatkan lagi ke depannya. “Jawa Timur akan lebih bagus pembangunan ekonominya jika dipimpin orang yang berpengalaman dibidang ekonomi,” terang Mantan ketua umum PSSI itu.

Dia mengaku sudah menyiapkan visi untuk menjadi salah satu calon gubernur dalam meramaikan Pilkada Jatim 2018, yakni “Keadilan sosial harga mati, untuk Jawa Timur yang lebih makmur”. Sebelumnya, Wasekjend DPP Gerindra Andre Rosiade mengatakan La Nyalla merupakan figur yang tengah dibidik Gerindra. “Beliau salah satu nama yang dibidik oleh Gerindra untuk diusung menjadi cagub atau cawagub Jawa Timur 2018 mendatang,” ujar Andre ketika dihubungi.

Dalam dunia politik, La Nyalla disebut Andre sebagai salah satu tokoh yang berjasa dalam perjuangan memenangkan Prabowo di Pilpres 2014 silam. Untuk itu, Andre merasa perlu mendukung La Nyalla secara moril. “Beliau bukan sosok baru bagi Partai Gerindra karena sebelumnya beliau pernah berjuang dan membantu pemenangan pak Prabowo pada saat Pilpres dan juga terdaftar sebagai anggota Gerindra,” simpul Andre.

Saat ini, sambung Andre, Gerindra tengah melakukan evaluasi terhadap nama- nama yang diusung sebagai kandidat. Selama proses tersebut berlangsung, Andre mengimbau kepada La Nyala untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas di kalangan masyarakat melalui beberapa langkah strategis. “Pertama, beliau harus menjalin komunikasi secara intensif dengan masyarakat, kedua menjalin silahturahmi dengan tokoh- tokoh Jawa Timur, serta membuat kebijakan atau program kerja yang menarik sesuai dengan problematika yang terjadi di Jawa Timur,” jelasnya. (dtc/mbc/mhc/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *