Gerhana Matahari Cincin Dapat Dilihat di Sulawesi Tengah, BMKG: Jangan Pakai Mata Telanjang

Gerhana Matahari Cicin sebelumnya akan terjadi lagi Kamis besok. Foto: internet

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Geofisika kelas I Palu mengumumkan fenomena Gerhana Matahari Cincin, Kamis besok 26 Desember 2019 dapat dilihat di Provinsi Sulawesi Tengah meski bukan jalur perlintasan bayang utama.

semarak.co -Kepala Seksi Observasi BMKG kelas I Palu Bambang Haryono mengatakan, Gerhana Matahari Cincin (GMC) hanya dapat dilihat sempurna di 25 kota dan tujuh provinsi di Tanah Air, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara yang menjadi perlintasannya.

“Di Sulawesi Tengah masih bisa menyaksikan GMC meskipun tidak sempurna, berbeda dengan Gerhana Matahari Total 2016 daerah kita menjadi perlintasan sentral, ” ujar Bambang di Palu, Senin (23/12/2019).

Pengamatan kontak awal antara matahari dan bulan atau fase antumbra. Kutip Bambang, yaitu perpanjangan proyeksi bayang utama akan terjadi mulai pukul 11.15 WITA-11.30 WITA atau pukul 10.13 WIB yang dapat disaksikan di seluruh daerah di Sulawesi Tengah.

Baca juga: http://semarak.co/tak-boleh-melihat-dengan-mata-telanjang-gerhana-matahari-cincin-kemenag-imbau-shalat-kusuf/

Sedangkan fase puncak GMC akan terjadi pada pukul 13.15 WITA-13.30 WITA dan kontak akhir sekitar pukul 14.00 WITA-15.00 WITA. “Kami juga akan melakukan pengamatan di kantor BMKG kelas I Palu menggunakan teropong,” katanya.

Dia menyarankan bagi warga yang menyaksikan fenomena langkah itu agar tidak melihat langsung dengan mata telanjang karena sangat berbahaya terhadap mata, olehnya pengamatan perlu menggunakan alat khusus.

GMC ini, lanjut dia, merupakan fenomena alam yang terjadi ketika matahari, bulan dan bumi segaris tetapi piring bulan tampak lebih kecil dan tidak menutupi piringan matahari secara utuh.

Dijelaskannya, tidak ada tempat pengamatan khusus disediakan pemerintah maupun pihak swasta, berbeda dengan pengamatan GMT 2016 yang sudah terencana dengan matang bahkan sejumlah wilayah di Palu dan sekitarnya menyediakan sejumlah fasilitas pendukung. “Sebenarnya di semua tempat bisa melihat fenomena ini,” tutupnya. (net/lin)

 

sumber: indopos.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *