PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) terkena dampak bencana gempa 7 Skala Richter yang terjadi, Minggu (5/8). Sebanyak 18 kantor BRI di wilayah Mataram, Selong, Praya, Tabanan, Singaraja, Semarapura dan Amlapura mengalami kerusakan. Baik rusak berat dan rusak ringan dimana 3 unit di antaranya tidak beroperasi.
Corporate Secretary Bank BRI Bambang Tribaroto menyatakan, atas hal tersebut, BRI terus berupaya memberikan layanan perbankan kepada masyarakat di wilayah terdampak agar kegiatan perekonomian dapat berangsur pulih. Bank BRI mengoperasikan layanan Teras Keliling untuk menggantikan sementara kantor yang tidak bisa beroperasi.
“Kami sudah mengoperasikan 4 mobil Teras Keliling serta 1 E-Buzz untuk memberikan layanan operasional perbankan terbatas yang dapat mengcover masyarakat di daerah terdampak. Harapannya dengan layanan ini dapat membantu masyarakat yang menjadi korban gempa,” ujar Bambang dalam rilis Humas, Senin malam (6/8).
Masyarakat juga, lanjut Bambang, dapat bertransaksi perbankan pada agen BRILink yang masih beroperasi pasca gempa. Tercatat terdapat 2.455 agen BRILink yang tersebar di Pulau Lombok.
Sebagai wujud keprihatinan dan duka cita serta untuk meringankan beban para korban gempa, Bank BRI telah menyalurkan bantuan awal tanggap darurat dengan total nilai lebih dari Rp.420 Juta berupa selimut, tenda, beras, terpal, mie instan, telur, makanan dan susu bayi serta pembukaan 2 dapur umum di Madayin serta Sembalun Bumbung.
“Untuk bantuan selanjutnya kami akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat, BNPB dan seluruh stakeholder untuk bahu membahu membantu para korban sebagai wujud nyata komitmen BUMN Hadir Untuk Negeri,” pungkas Bambang. (lin)