PT Hanson Internasional Tbk atau MYRX menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (27/9). Dalam hasil akhir mendapatkan persetujuan dari seluruh pemegang saham terkait 3 agenda utama.
Pertama, Persetujuan penambahan modal dasar perseroan, Persetujuan penambahan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas IV dan perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan. Dan terakhir persetujuan penggunaan dana rights issue untuk modal kerja dan anak perusahaan.
Head of PR & Communication PT Hanson International Dessy A. Putri menerangkan, dana hasil right issues tersebut akan digunakan untuk modal kerja dan ekspansi hanson serta anak usaha, karena kedepannya kita membutuhkan dana untuk membiayai proyek Grand Jakarta City.
“Hanson berencana mengeluarkan 87,824.215.792 miliar lembar saham dan saham yang akan diterbitkan nanti adalah saham seri C dengan nominal Rp 22 per lembar saham,” ujar Dessy usai RUPSLB.
Grand Jakarta City ini berlokasi di sebelah barat Jabodetabek yang akan menggabungkan koridor Maja dan Serpong dengan penggabungan konsep, Education City, Smart City, Sport City dan Sharia City.
Rencana untuk menggabungkan keseluruhan wilayah Serpong dan Maja akan melibatkan pihak BUMN serta Investor untuk pembangunan akses jalan tol, yang sampai saat ini sudah ada beberapa investor strategis yang mengindikasikan minat baik dari dalam maupun luar negeri.
MYRX mengharapkan proyek Grand Jakarta City kedepannya akan membantu mensukseskan program pemerintah dalam menciptakan kota baru yang aman, nyaman dan layak huni. Adapun Pemerintah telah mencanangkan Maja sebagai kawasan pengembangan kota baru melalui Perpres Nomor 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015- 2019 dan Maja merupakan satu-satunya kota di pulau Jawa yang termasuk didalam RPJMN tersebut. (ita)