Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengidentifikasi seluruh potensi kepemudaan melalui pembentukan pokja-pokja sesuai bidangnya, regulasi, dan program kegiatan serta anggaran yang dimiliki agar sinergi sehingga ketersediaan anggaran program dan kegiatan melalui APBN dan sumber lain bisa optimal dan tidak tumpang tindih.
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan, selain itu, pemanfaatannya bisa langsung dirasakan oleh perbaikan generasi muda tanah air. Menurut Asrorun bonus demografi yang ada di Indonesia diharapkan dapat dioptimalisasi sehingga ada percepatan kaderisasi bangsa.
“Bangsa yang besar adalah yang memberikan partisipasi seluas-luasnya kepada pemuda baik diranah domestik, dunia usaha, politik, dan publiknya dengan terobosan guna melakukan mobilitas vertikal secara cepat,” ujar Ni’am saat membuka Rapat Koordinasi di Jakarta, Jumat (6/7).
Kita memiliki sejarah baik dalam pemberian ruang partisipasi generasi muda dalam peran strategis di masyarakat, lembaga pemerintahan dan keagamaan dari pra kemerdekaan hingga kemerdekaan, saat ini kita memiliki bonus demografi dimana usia muda mendominasi total populasi Indonesia.
Bangsa yang besar, kata Ni’am, adalah bangsa yang memberikan kesempatan yang seluas-luasnya terhadap partisipasi pemuda. Bahkan dirinya akan berusaha bersama seluruh kementerian dan lembaga memberi ruang-ruang positif terhadap peranan kaum muda, baik di ranah domestik maupun publik.
“Targetnya ada pemanfaatan secara positif anggaran yang tersedia untuk mengoptimasi bonus demografi yang dimiliki bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik, sehingga ada proses percepatan kaderisasi bangsa. Kita melihat peran-peran positif kaum muda dan oleh karenanya harus diberikan ruang yang lebih luas,” ujar Ni’am.
Niam berharap dalam Rakor ini dapat membangun kesepahaman program dan anggaran antar kementerian guna melakukan pendataan agar dalam penyusunan program 2019 guna terciptanya sinkronisasi.
Rakor tersebut dihadiri sejumlah perwakilan kementerian. Di antaranya Kemenkop, Kemendes, Kemenper, Kemendikbud, Kemenag, Kemenkes, Kemnaker, Kominfo dan beberapa perwakilan masyarakat.
Sebelumnya Asdep Kemitraan dan Penghargaan Pemuda Wisler Manalu menyampaikan kegiatan itu merupakan lanjutan pembahasan kelompok kerja (Pokja) koordinasi strategis lintas sektoral pelayanan kepemudaan untuk menyusun kelanjutan pokja, membahas tugas dan tata kerja pokja. “Kami berharap hasil kegiatan ini menjadi rekomendasi bagi finalisasi penyusunan Permenpora dan Kepmenpora terkait keanggotaan, tugas dan tatakerja pokja,” urainya.(trigan).