Gelar Rakernis IT 2025, BAZNAS Optimalkan Modernisasi dan Digitalisasi Pengelolaan Zakat

Ketua BAZNAS Noor Achmad atau Kiai Noor.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Transformasi Digital & Zakat Tech Mini Expo 2025 dengan tema “Pemanfaatan dan Penguatan Digital Fundraising” untuk memperkuat ekosistem digital zakat di seluruh Indonesia.

Semarak.co – BAZNAS akan mengoptimalkan modernisasi dan digitalisasi pengelolaan zakat nasional melalui penguatan sistem manajemen berbasis data yang kokoh dan terukur, sebagai upaya menciptakan tata kelola zakat yang lebih transparan, akuntabel, dan berdampak luas.

Bacaan Lainnya

Ketua BAZNAS Noor Achmad atau Kiai Noor menyampaikan bahwa modernisasi sistem digital menjadi keharusan dalam merespons perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan publik terhadap layanan zakat yang lebih cepat dan efisien.

“InsyaAllah BAZNAS RI akan menjadi BAZNAS terbaik, khususnya dalam keterbukaan informasi publik. Ini komitmen yang telah dibangun sejak lama, komitmen mengembangkan digitalisasi di seluruh Indonesia, bukan hanya di pusat,” ujar Kiai Noor, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Rabu petang (26/11/2025).

Kiai Noor menyampaikan, digitalisasi tidak hanya menjadi instrumen efisiensi, tetapi juga bagian penguatan kelembagaan dan tata kelola yang terus diperbarui. Pihaknya mengapresiasi upaya digitalisasi ini karena BAZNAS juga menjadi bagian penting dalam pelaksanaan lembaga publik yang transformal dan informatif.

“Penguatan kelembagaan dan manajemen, termasuk pelaporan melalui SIMBA, telah kita jalankan. Meski belum semua daerah siap, insyaAllah ke depan seluruh Indonesia akan memiliki transformasi digital yang sama dari pusat sampai daerah,” ucap Kiai Noor.

Transformasi digital BAZNAS tidak dapat dipisahkan dari peningkatan kapasitas sumber daya manusia, terutama menghadapi tantangan teknologi yang berkembang cepat. Kiai Noor menambahkan, lima tahun terakhir menunjukkan percepatan signifikan dalam transformasi digital BAZNAS dan dampaknya telah diakui di tingkat internasional.

“Terbukti, jaringan BAZNAS kini bersifat internasional bahkan menjadi rujukan zakat dunia. Karena itu, kami berterima kasih, melalui Rakernis ini kita dapat memastikan digitalisasi tidak pernah berhenti,” tambahnya.

Direktur Inovasi dan Teknologi Informasi BAZNAS Achmad Setio Adinugroho menambahkan, penguatan basis data menjadi pilar utama dalam transformasi digital yang dicanangkan BAZNAS. “Digitalisasi yang terukur memungkinkan peningkatan akurasi pendataan mustahik serta mempercepat proses distribusi zakat,” katanya.

Ia menjelaskan, tujuan kegiatan ini mencakup peningkatan pemahaman peserta mengenai pentingnya transformasi digital dalam pengelolaan zakat, peningkatan literasi digital bagi amil zakat dan pemangku kepentingan, serta evaluasi atas pelaksanaan program digitalisasi yang telah berjalan.

“Selain itu, kegiatan ini juga memperkenalkan aplikasi-aplikasi digital yang dikembangkan BAZNAS RI agar dapat dimanfaatkan oleh BAZNAS Daerah, serta menampilkan berbagai inovasi melalui Mini Expo untuk menghasilkan rekomendasi penguatan sistem digital ke depan,” ujarnya.

BAZNAS Luncurkan Modernisasi SIMBA

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan modernisasi Sistem Informasi Manajemen BAZNAS (SIMBA) di ajang Rakernis Transformasi Digital dan Zakat Tech Mini Expo 2025, Selasa (26/11/2025). Langkah ini menjadi dorongan besar percepatan digitalisasi tata kelola zakat di Indonesia.

Ketua BAZNAS Noor Achmad menegaskan bahwa seluruh pelaporan BAZNAS ke depan wajib melalui SIMBA sebagai standar nasional. Ia mengakui transformasi digital awalnya penuh tantangan, terutama di daerah dengan keterbatasan perangkat dan jaringan.

“Dulu masih banyak yang hanya pakai handphone dan sinyalnya terbatas, tapi alhamdulillah sekarang sudah berjalan. Kita ingin semua daerah bisa tembus,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menghadapi perkembangan teknologi, khususnya AI. Menurutnya, digitalisasi merupakan keniscayaan yang kini membuat BAZNAS semakin dilirik dunia.

Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional M. Nadratuzzaman Hosen menjelaskan bahwa SIMBA kini lebih kuat, lebih cepat, dan memiliki standar keamanan setara perbankan. Menurutnya SIMBA bukan sekadar sistem laporan, tetapi alat memantau perjalanan mustahik hingga mandiri.

“Data sekarang sangat sensitif. Kebocoran bisa terjadi di mana saja. Karena itu SIMBA kita bangun ulang supaya lebih aman dan lincah,” jelasnya.

Prof. Nadra menyebut SDM daerah masih menjadi tantangan utama dalam transformasi digital. Banyak lembaga daerah belum memiliki staf IT, sehingga peningkatan kapasitas dilakukan bertahap. Meski demikian, dukungan lembaga teknologi global membantu memperkuat tim digitalisasi BAZNAS secara nasional.

Acara Zakat Tech Mini Expo 2025 juga menghadirkan berbagai inovasi digital dari BAZNAS daerah, mahasiswa, perbankan syariah, dan perusahaan teknologi global. Peserta disuguhkan teknologi berbasis AI, cloud, serta aplikasi zakat yang memperkuat ekosistem digital BAZNAS.

Dengan modernisasi SIMBA, BAZNAS menegaskan komitmennya membangun tata kelola zakat yang lebih transparan, aman, dan terintegrasi dari pusat hingga daerah. Langkah ini diharapkan menjadi fondasi penting bagi percepatan digitalisasi nasional. (hms/smr)

Pos terkait